TALKING

43 4 0
                                    

Aeseol bersama Nara, Yoojung dan Yeonjoo keluar dari kamar mereka. Bergabung dengan lima gadis lainnya. Aeseol duduk di salah satu kursi, memikirkan sesuatu.

"Mana Soyeon ?" Soonyi menatap.

"Tidur..." Yeonjoo menjawab.

"Soyeon bisa tidur ? Bukannya dia bilang kesulitan tidur..." Hana menatap.

"Soyeon tidur di pelukan Aeseol..." Yoojung berkata.

"Mwo ?"

Bora melihat Aeseol yang tampak melamun.

"Aeseol-ah, gwenchana ?" Nara menyentuh tangannya.

Aeseol menatap Nara yang berjongkok di depannya. "Kurasa aku menemukan potongan puzzle yang hilang dari ingatan masa kecilku..." katanya.

Nara melebarkan matanya. "Apa kamu bersungguh-sungguh ?" tanyanya menatap.

Aeseol mengangguk. Nara mengelus-elus punggung tangannya.

"Kurasa aku harus berterima kasih pada Omonim..." Aeseol menatap.

"Eomma-ku memang Dokter yang terbaik..." Nara menatap.

"Nara, Eomma-mu seorang Dokter ?" Soonyi menatap.

Nara menatap Soonyi, "Ya..." balasnya singkat.

Aeseol mendengus melihat Nara yang menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat.

"Why ?" Nara menatap Aeseol.

"Jawabanmu sangat pendek. Jawabannya bisa tolong ditambah lagi. Ya, Eomma-ku seorang Dokter, Soonyi..." Aeseol menatap.

"Malas..." Nara menatap.

Aeseol tepuk jidat, geleng-geleng kepala.

"Kurasa besok aku akan mencarikanmu cokelat..." Aeseol menatap.

"Pasti semua cokelatnya sudah lembek. Ini sudah hampir sebulan ditambah lagi tidak ada listrik.." Nara membalas.

Aeseol menatap Yoojung, dengan mulut terbuka. "Banjang, kau dengar itu ?"

Yoojung menahan tawa geli.

"Jangan tertawa..." Nara memukul tangan sahabatnya yang tertawa.

Aeseol berhenti tertawa. Ia berdiri dan mengintip kamarnya, dilihatnya Soyeon tertidur.

"Bora..." Aeseol memanggil. "Kemari, lihat Soyeon..."

Bora berjalan mendekat, mengintip dan melihat sahabatnya tertidur.

"Sudah lama tidak melihatnya tidur seperti itu..." Bora berkata.

"Ya, kuharap dia tidak bangun nanti malam..." Aeseol menyahut.

Bora menatap Aeseol dan dibalas tatapan serupa dari gadis berambut pendek itu.

"Soyeon suka melamun sambil memandangi kalung Letnan Lee..." Aeseol berkata dengan suara pelan di kalimat terakhir.

DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang