Aeseol menemukan Jangsoo yang sedang sibuk mengatur Tim untuk besok. Ia lalu duduk di salah satu sofa.
Jangsoo menatapnya, "Belum tidur ?"
"Aku sudah tidur setelah pulang kerja..."
"Kerja ?"
"Memusnahkan makhluk alien itu termasuk kerja, kan ?"
Jangsoo terkekeh, "Majja..."
"Jangsoo..."
"Ya ?"
"Tolong tempatkan aku di Tim Pencari besok..."
Jangsoo menatap Aeseol, "Wae ? Bukannya kamu sudah mahir menembak sekarang..."
"Aku ingin mencoba berada di Tim Pencari..." Aeseol menatap.
"Arraseo... Aku akan mempertimbangkannya..." Jangsoo menatap.
"Gomawo..." Aeseol tersenyum menatap.
Jangsoo balas tersenyum, "Kamu mulai berbaur dengan kami sekarang..."
Aeseol tersenyum.
"Kau tahu ?"
Aeseol menatap Jangsoo.
"Kita pernah berbicara sekali. Aku bertanya tentang Tugas Sekolah kita..."
Aeseol tersenyum, "Majja..."
"Omong-omong..." Jangsoo berkata.
Aeseol menatap Jangsoo, menunggu apa yang akan dikatakan oleh pemuda itu.
"Terima kasih sudah membuat Soyeon tertawa..." Jangsoo menatap.
Aeseol tertawa kecil, "Sejujurnya aku merindukan Soyeon yang dulu. Rasa kehilangan ternyata bisa mengubah hidup seseorang yang ditinggalkan..."
"Ya..." Jangsoo mengangguk setuju.
"Sejujurnya aku tidak pernah memberitahu siapapun..."
Jangsoo menatap Aeseol.
"Nenek yang selama ini membesarkanku bukan Nenekku. Dia yang bersedia mengurusku waktu aku masih kecil.." Aeseol bercerita.
"Nenekmu pasti baik-baik saja di Penampungan. Kau pernah meneleponnya, kan ? Saat kita kembali ke Kamp setelah misi pertama kita. Kita diperbolehkan menelepon keluarga kita..." Jangsoo menatap.
"Ya..." Aeseol mengangguk.
"Jangsoo, boleh aku mengajukan beberapa pertanyaan ?"
Jangsoo menatap Aeseol, "Ya, tentu saja..."
"Apa menurutmu di situasi seperti ini... CSAT akan tetap dilaksanakan ?" Aeseol menatap.
Jangsoo terdiam sejenak. "Entahlah. Terakhir kali kita mendapat pengumuman CSAT ditunda sebulan..."
Aeseol mengangguk. "Apa kamu ikut pelatihan ini untuk mendapatkan Poin ekstra ?"
"Appa-ku yang menyuruhku ikut. Katanya aku putra seorang Jenderal. Aku harus membuat reputasi keluargaku dipandang baik oleh beberapa kenalannya..."
Aeseol mendengus sambil geleng-geleng kepala.
"Bagaimana denganmu ? Apa kamu ikut pelatihan untuk mengumpulkan Poin ekstra ?" Jangsoo menatap.
Aeseol menatap Jangsoo sebelum menjawab pertanyaan itu. "Nenekku ingin aku berkuliah..."
Jangsoo menatap Aeseol.
"Tapi aku tidak ingin kuliah, aku ingin meneruskan Restoran Nenekku dan aku juga ingin membuka Toko Roti..."
Jangsoo tersenyum mendengarnya.
"Jika itu terwujud, aku akan menjadi pelangganmu.." Jangsoo menatap.
Aeseol malah tertawa. Ia lalu berdiri dari tempat duduknya. "Aku akan keluar, menghirup udara segar..."
Jangsoo menatap Aeseol, "Jangan lama-lama..."
Aeseol mengangguk, "Arraseo..." Ia menyodorkan kepalan tangannya. Jang Soo menatapnya dan tertawa kecil. Keduanya melakukan fist bump.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]
FanfictionSalah satu karakter 'Duty After School' melakukan perjalanan waktu. No Aeseol terbangun dan mendapati dirinya berada di basecamp- tempat tinggal Peleton Dua SMA Sungjin.