Aeseol berada di dalam tendanya. Tidak tidur. Ia mengusir Nara dan Soyeon yang ingin menemaninya. Aeseol menjambak rambutnya, semua memorinya terus berkejaran di kepalanya.
Di luar, Nara juga tidak bisa tidur, ia mencemaskan keadaan Aeseol. Begitu juga dengan Soyeon. Ternyata selain mereka berdua... Semua teman mereka juga mengalami hal yang sama. Mereka tidak bisa tidur meski rasa kantuk menyerang.
"Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pilihan Aeseol..." Soonyi berkata.
"Majja. Dia memilih tinggal, karena jika dia pulang siapa yang akan menyambutnya ?" Joonhee berkata.
"Jika Aeseol belum menemukan keluarganya. Keluargaku bisa menerimanya..." Nara berkata.
Mereka semua menatap ke arah Lee Nara.
"Kedua orang tuaku menyayangi Aeseol. Aku menduga mereka tahu tentang Aeseol dari Neneknya..." Nara berkata.
"Eomma-mu seorang Dokter. Bagaimana dengan Appa-mu ?" Yoojung menatap.
"Appa-ku seorang Pengacara. Lee Soohyun."
"Mwo !" Mereka terkejut mendengarnya.
Bora menelan ludah, kedua orang tua Lee Nara bukan sembarang orang.
"Lee Soohyun. Sepertinya aku merasa familiar dengan nama itu ?" Soyeon mengingat-ingat.
Nara menatap Soyeon. "Kau pernah dengar nama Appa-ku ?"
"Aku pernah menemukan kartu namanya di dompet Appa-ku. Appa-ku bilang dia Pengacara yang membantu keluargaku menyelidiki kasus pembunuhan kembaranku."
Mereka semua kaget mendengarnya.
"Mwo ! Kau punya kembaran !"
"Ya. Namanya Cha Hayeon."
Di saat sedang membicarakan tentang kembaran Soyeon, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa Aeseol berhasil keluar dari kamar dengan melewati rak yang menyimpan semua ransel tentara milik mereka.
Nara bangkit dari duduknya, pergi ke kamarnya untuk mengecek sahabatnya.
"Aeseol-ah !" Terdengar suara Nara yang panik.
Mereka yang mendengarnya terkejut. Soyeon dan Yoojung segera masuk ke kamar tapi tidak jadi karena Nara keluar.
"Nara-ya... Kenapa ?"
"Aeseol hilang !"
"Mwo !"
"Bagaimana bisa ?"
Nara segera pergi berlari diikuti Soyeon. Mereka berpandangan. Bora segera mengikuti keduanya. Mereka mencari keberadaan Aeseol tapi tidak menemukannya dimana pun.
"Aeseol !"
"No Aeseol !"
"Banjang, mobilnya hilang..." Yeonjoo berkata.
"Mwo ?"
"Aiiish... Kenapa tidak ada yang berjaga di pos ?"
"Aeseol-ah..." Nara menangis, ia mengkhawatirkan keselamatan sahabatnya.
Soochul mendekati Nara dan memeluknya. "Gwenchana... Aeseol pasti baik-baik saja. Dia kuat..." katanya.
Chiyeol melihat Nara dipeluk oleh Soochul. Hana juga melihatnya.
Youngshin melihat Bora diam memandangi jalanan yang gelap. Ia tahu gadis itu sedih.
••••••
Dua hari setelah Aeseol menghilang.
Peleton Dua menjalani hidup mereka dengan suram. Tidak ada suara canda dan tawa. Soyeon kembali menjadi pendiam. Nara jauh lebih parah, gadis itu menolak makan dan mengalami kesulitan tidur.
Bora ? Gadis itu selalu menangis setiap malam.
Kemarin... Yoojung dan teman-temannya memutuskan untuk mencari Aeseol sekaligus memusnahkan makhluk alien yang mereka temukan.
Dalam perjalanan mereka menemukan mobil Hyundai H1 rusak menabrak tiang listrik. Tidak ada Aeseol di manapun hanya ada jaket hitam yang dikenakan Aeseol malam itu. Jaket hitam berlumuran darah.
Hari ini... tiga gadis itu tetap pergi, meski Yoojung dan teman-teman yang lain meminta mereka untuk beristirahat. Di basecamp hanya ada Yeonjoo, Soochul dan Hana.
Soochul dan Yeonjoo yang sedang berjaga di pos, melihat sebuah mobil melaju ke arah basecamp.
"Siapa itu ?"
"Aeseol ?"
Soochul dan Yeonjoo segera turun dari pos jaga. Mobil itu ternyata adalah mobil truk pickup bermerek KIA. Dua orang itu terkejut melihat sosok yang keluar dari jok pengemudi.
"Aeseol-ah !!!" Yeonjoo berlari mendekat dan langsung memeluk temannya.
Aeseol meringis tapi ia tetap menyambut pelukan gadis bermarga Choi itu. Yeonjoo menangis di pelukannya.
Soochul menatap Aeseol— keadaan gadis itu sama parahnya seperti Nara, Bora dan Soyeon.
Aeseol menolak dibawa ke Unit Kesehatan, ia tahu kalau Hana ada di dalam. Sebagai gantinya Soochul menyarankan agar Aeseol menunggu di pos jaga.
Yeonjoo bergegas masuk ke dalam basecamp untuk mengambil beberapa persediaan medis. Soochul mengajak Aeseol ke pos jaga.
Yeonjoo langsung mengobati luka-luka dimiliki Aeseol. Gadis itu diam saja memandangi Yeonjoo membalut lengan kirinya yang terluka.
Gadis bermarga Choi mengobati luka di dahi bagian kiri, ia menempelkan plester.
Soochul dan Yeonjoo tidak mengajukan pertanyaan. Karena mereka tahu, Aeseol akan memberitahu mereka nantinya.
"Kalian mau makan goguma ?" Aeseol menatap.
Yeonjoo mendongak menatap Aeseol. Soochul menoleh menatap Aeseol.
"Goguma ?"
Aeseol mengangguk. "Kemarin aku pergi ke perkebunan Nenekku..."
Soochul dan Yeonjoo berpandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]
FanfictionSalah satu karakter 'Duty After School' melakukan perjalanan waktu. No Aeseol terbangun dan mendapati dirinya berada di basecamp- tempat tinggal Peleton Dua SMA Sungjin.