I Am Not Cinnamon Girl

Prolog

I Am Not Cinnamon Girl

Merupakan salah satu novel hits pada tahun ini dengan genre semi -- harem yang banyak menjadi favorit para pembaca dari seluruh kalangan usia.

Bahkan sangkin banyak nya peminat Novel bertema transmigrasi ini, edisi buku ini sampai sold out dimana-mana. Dan tentunya menjadi sebuah prestasi besar bagi penulis nya.

Selain karena alur cerita yang menarik, nyatanya Novel ini terkenal dengan konflik nya yang ringan, dan tidak terlalu bertele-tele.

Bukan hanya itu saja para pembaca juga malah dibuat salfok dengan pesona para tokoh pria, yang membuat mereka sampai terkena sindrom delulu.

Latar belakang mereka yang luar biasa menjadi salah satu alasan orang-orang untuk penasaran dengan novel itu.

Sekilas tentang alur novel ini, bercerita tentang seorang gadis manis dari sebuah keluarga biasa yang menjadi pusat obsesi dari beberapa pria yang merupakan keturunan dari perkumpulan keluarga besar kaya raya yang disebut The Royal Rich Family.

Selain terkenal kaya raya, keluarga yang berada dalam jajaran perkumpulan itu memiliki kekuasaan yang setara dengan pemerintahan negara.

Dan hal itu menjadikan banyak orang merasa segan untuk berdekatan atau bahkan mencari masalah dengan mereka. Orang tua yang berkuasa, dan keturunan yang mengerikan. Itulah julukan yang tepat untuk mereka.

Namun sayang nya, diantara banyak nya orang-orang itu seorang gadis cantik harus terjebak tanpa sengaja dengan keluarga itu. Tidak! Lebih tepatnya dengan para pria tampan dan penuh obsesif.

Dia adalah Meeya Asnamira, protagonis wanita sederhana yang banyak membuat para pembaca kepanasan dan merasa iri padanya.

Tidak jarang, banyak pembaca yang melontarkan hujatan untuk gadis itu karena mereka menganggap meeya yang lemah tidak pantas bersanding dengan para tokoh pria kesayangan mereka.

Bahkan ada beberapa diantara nya membandingkan protagonis wanita itu dengan seorang figuran cantik, yang merupakan adik dari salah satu antagonis pria.

Gadis itu adalah Cassia Audyn Pranata, seorang figuran dengan penggambaran yang luar biasa hanya mendapat beberapa peran dalam cerita.

Dan peran nya itu hanya berlaku ketika dia bertemu dengan salah satu tokoh pria, yaitu kakak nya sendiri yang merupakan antagonis pria.

Para pembaca sangat menyayangkan peran figuran cantik itu, yang terlihat hanya sebagai sebuah pajangan saja.

Bahkan mereka secara bersamaan mengirimkan pesan demo kepada sang penulis untuk memberi peran yang lebih baik untuk sang figuran. Sangat aneh bukan? Para pembaca meminta peran lebih hanya untuk sang figuran, bukan protagonis yang merupakan tokoh penting.

Tapi begitulah kenyataan yang terjadi. Bahkan kata-kata kasar dan umpatan untuk protagonis wanita, menjadi sebuah makanan sehari-hari bagi penulis.

Begitu juga dengan Gresyda Nadira Ayu Siregar. Seorang manager cantik dari sebuah perusahaan besar top 3 yaitu PT TECNO INDO atau PTI.

Sekilas saja tentang gadis ini, selain merupakan seorang manager di perusahaan itu banyak orang yang tidak tau bahwa gadis ini merupakan anak dari pemilik perusahaan.

Gadis itu meminta ayah nya untuk merahasiakan identitasnya, dan memilih bekerja dari posisi bawah.

Dia juga heran kenapa dia malah melakukan hal ribet seperti ini. Jadi jangan tanyakan alasannya mengapa.

Salah satu fakta tentang gadis cantik ini, dia merupakan seorang playgirl. Pasangan nya terus berganti seperti pakaian yang dikenakan oleh nya setiap hari. Bahkan hampir seluruh karyawan pria yang dirasanya tampan, sudah pernah menjadi mantan nya.

Namun karena sifatnya yang mudah berbaur, orang-orang tidak ada yang berniat menghujat tingkah nya itu apalagi mengingat bahwa dia juga banyak membantu pekerjaan mereka.

Awalnya Gresyda cukup menikmati profesinya ini, hingga pada suatu hari dia merasa perlu melakukan suatu hal yang baru untuk mengisi waktu luang nya.

Sampai pada akhirnya dia memilih untuk beralih menjadi seorang pembaca novel. Dan pilihan nya jatuh pada sebuah novel yang banyak menjadi rekomendasi teman kerja nya yang berkata bahwa novel ini sangat cocok untuk nya.

Gresyda yang awal nya merasa tidak tertarik tiba-tiba menjadi suka begitu membaca sinopsis cerita itu dari sampul depannya.

Namun, begitu baru saja membaca bagian awal alurnya gadis itu dibuat sangat geram dengan tingkah protagonis wanita yang menurutnya sangat lemah dan menyebalkan.

Bahkan dia juga ikutan untuk menghujat sang protagonis di platfom penulisnya sendiri.

Gresyda jadi tidak berminat lagi untuk membaca novel itu, walaupun tak ayal dia merasa tertarik dengan para tokoh pria yang tergila-gila pada karakter rendahan itu.

Tanpa sadar juga dia sudah berulang kali menghujat protagonis wanita hingga sampai sebuah pemikiran gila muncul di benak nya.

Bagaimana jika dia yang mengganti protagonis wanita! Sangat gila bukan? Tapi Gresyda sedikit mengharapkan itu.

Sampai suatu hari, ucapan nya itu menjadi sebuah boomerang besar untuk nya.