00

1.3K 126 13
                                    


~

Seorang pria berusia kisaran tiga puluh tiga tahun, tengah merenung dibalik jendela kaca didalam sebuah cafetaria.

Matanya melirik ketika mendengar suara seseorang yang mengarah padanya. Ya, pria itu mengenal siapa wanita paruh baya dihadapannya ini. Wanita yang sudah menipunya dua tahun lalu, siapa yang bisa melupakan wajah seorang penipu.

"Masih hidup? Kukira kau sudah menjadi ubi didalam tanah. Padahal aku sudah berhayal, kalau kau akan tersiksa dineraka karena telah menipuku"

"Hayalan-mu terlalu tinggi Tuan Miller. Aku kesini ingin memberikanmu penawaran baru lagi" Bentley mengajukan penawaran terbaiknya untuk orang dihadapannya ini. Siapa tahu, putra dari pewaris Miller ini mau menerima tawarannya.

Seungcheol enggan untuk menerima tawaran wanita tua licik dihadapannya ini. Terakhir menerima tawarannya, ia malah ditipu habis-habisan. Nampak lucu, seorang pewaris Miller ditipu oleh seorang wanita tua.

"Tidak, terimakasih. Kau pasti akan menipuku lagi sama seperti dua tahun lalu" Jangan berharap lebih wahai wanita tua, kali ini Seungcheol tidak akan terpengaruh oleh penawaran bodoh si wanita tua ini.

"Aku kali ini serius, tidak akan menariknya lagi. Lagipula aku tidak ingin mati membawa hutang ratusan milyar darimu" Bentley memijat pelipisnya. Ia benar-benar tidak bisa hidup tenang karena hutangnya ini, karena kecerobohannya sendiri. Ia harus merelakan Mansion mewahnya diambil oleh Seungcheol sebagai pengurangan dari setengah hutangnya.

"Tapi sayangnya, aku tidak tertarik dengan penawaranmu. Apalagi kalau kau sampai kepikiran untuk menyerahkan lagi putrimu yang kau tarik saat itu. Aku menyesal sudah menerimanya untuk bekerja dan mengontraknya dua tahun, nyatanya dia hanya bekerja sebulan" Seungcheol mengangkat gelas minumannya dan menenggak-nya hingga menyisakan setengah.

Bentley pernah menawarkan Seungcheol untuk mempekerjakan putrinya dirumah Seungcheol. Padahal pekerjaan itu hanya simple saat itu, hanya menjadi seorang pengasuh saja. Bahkan Seungcheol tidak ada menjadikan putri Bentley sebagai pembantu dirumahnya, sungguh Seungcheol lakukan sebagai seorang pengasuh saja.

Namun, setelah sebulan putri Bentley bekerja dirumah Seungcheol. Dan Seungcheol juga sudah membayar uang untuk kontrak putri Bentley bekerja selama dua tahun. Tiba-tiba saja Bentley menarik putrinya lagi.

Bentley beralasan, putrinya ingin memiliki kebebasan. Karena alasan sedemikian, Seungcheol meminta Bentley mengembalikan semua uang yang sudah dibayar.

Bahkan uang yang diberikan saat itu bukan nilai kecil, uang saat itu bernilai tinggi.

Awal-awal Seungcheol memintanya secara baik-baik. Tapi karena terlalu membaikkan Bentley. Akhirnya Seungcheol melakukan cara kasar. Seungcheol mengambil mansion yang ditempati oleh Bentley. Awalnya Bentley tidak terima, Mansion miliknya diambil paksa.

Tapi saat itu Seungcheol mengancam, akan membunuh putri Bentley. Mau tidak mau Bentley mengalah dan membiarkan Mansion itu diambil oleh Seungcheol.

Walau Mansion sudah diambil, bukan berarti hutang Bentley selesai begitu saja. Seungcheol memberikan waktu untuk Bentley selama sebulan untuk melunasi hutangnya. Bukannya berpikir untuk melunasi hutang, Bentley malah kepikiran untuk melarikan diri ke negara lain.

"Tuan Miller, penawaran kali ini berbeda. Aku tidak akan menyerahkan putriku itu tapi aku akan menyerahkan putri tiriku untukmu"

Seungcheol menaikkan alis sebelahnya. Ia tidak tahu, kalau wanita tua ini memiliki putri lagi selain Rose.

"Ibu macam apa kau, menyerahkan putrimu untukku? Kau ingin aku mempekerjakannya lagi, setelah beberapa bulan, akan kau tarik lagi. Maaf Bentley, aku tidak tertarik dengan penawaranmu ini" Seungcheol mencukupi obrolan tidak berguna-nya ini bersama Bentley. Waktunya sudah terbuang sia-sia selama lima belas menit, hanya untuk mendengarkan penawaran bodoh dari Bentley.

"So? Kapan kau melunasi hutangmu itu. Kalau masih belum kepikiran, kenapa kau tidak menyerahkan tokomu itu saja agar segera lunas" Sebelum Seungcheol meninggalkan Bentley, lagi-lagi Seungcheol mempertanyakan soal hutang Bentley.

"Tokoku? Aku tidak akan menyerahkannya. Kalau aku menyerahkan itu, dimana penghasilan kami" Geram Bentley. Bentley salah, karena sudah bermain-main dengan Seungcheol.

"Itu urusanmu" Seungcheol melangkahkan kakinya keluar dari dalam cafetaria.

Baru seperempat langkah menuju parkiran. Seungcheol harus menghentikan lagi kakinya, disaat Bentley menarik ujung jasnya.

"Tolong sekali ini, kau terima penawaranku. Aku memberikan penawaran ini untuk menebus hutangku, aku ikhlas mempekerjakan putri tiriku itu secara cuma-cuma demi menebus semua hutangku. Asalkan kau tidak mengambil tokoku untuk kali ini" Seorang Bentley yang angkuh, harus menurunkan harga dirinya. Ia sudah berlutut dibawah Seungcheol untuk memohon.

Seungcheol meletakkan tangannya kedalam saku celananya. Matanya sekarang mengarah pada Bentley yang sedang berlutut dibawahnya.

"Besok suruh putri tirimu itu menemuiku di cafetaria ini. Bila dia terlambat, aku akan mengambil tokomu"

Mendengar penawarannya langsung dikabulkan. Bentley langsung bangkit dari berlutut-nya.

"Baik, aku akan menjamin. Dia akan datang lebih cepat darimu" Bentley menutup percakapan, setelah Seungcheol masuk kedalam mobil.

~



Ini cerita author ke-3

Jangan kaget, kalau main castnya masih tetap Cheolisa. Author memang suka sama kapal ini walau gaib.

Menurut kalian ini menarik gak sih? Kalau gak menarik, biar author unpub aja gak sih? Canda-canda author gak akan unpub kok. Ini cerita udah matang dari pikiran author tersendiri.

Untuk update? Ini tergantung dengan keinginan author ya. Kalau untuk awal-awal mungkin diberikan beberapa asupan, agar kalian tidak linglung seperti author.

Untuk tahap awal, sengaja pendek. Kalau panjang, nanti kalo udah dimulai chapter-nya.

Bersambung...







Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang