38. Islandia

355 49 10
                                    

Happy reading


*

*

*

Lisa Pov

Awal ia membuka matanya, tiba-tiba saja berada didalam pesawat hanya seorang diri. Lisa tidak menemukan seseorang yang dikenali olehnya didalam sana.

Hey, sudah berapa ia ada didalam pesawat ini dan sudah jam berapakah sekarang?

Lisa menatap sekeliling pesawat untuk mencari seseorang, namun yang dia dapatkan didalam pesawat hanyalah orang asing. Ia benar-benar tidak mengenali siapapun dari mereka yang ada disini.

Dimana pesawat akan landing setelah ini? Lisa sungguh tidak tahu, kemana tujuannya dengan kapal terbang satu ini. Tiba-tiba bangun, sudah ada didalam pesawat-mana kondisinya hanya seorang diri lagi. Lisa jadi semakin takut dalam keadaan ini, jikalau orang-orang tadi mengirimkannya jauh ke suatu tempat. Untuk menjauhkannya dari suaminya.

Andai bisa disuruh putar balik, maka Lisa akan meminta putar balik saja. Lisa tidak begitu bisa berjalanan jauh sekarang. Hidupnya selama belakangan ini, sudah banyak diabdikan untuk suaminya. Ketika lepas darinya, rasanya seperti ada kekurangan tersendiri.

Memang betul, impian Lisa adalah lepas Seungcheol. Tapi karena ikatan pernikahan. Entah kenapa ia tidak bisa meninggalkannya, jangankan meninggalkan-melepaskannya saja seperti tidak mampu.

Apa jangan-jangan? Dia mencintainya. Kalau pun iya, itu bukan masalah. Terkadang waktulah yang akan memberikan titik terang bagi seseorang.




Reykjavik, Barat daya Islandia.

Setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan waktu berjam-jam. Sekarang pesawat sudah landing di bandara Keflavik International Airport (KEF). Para awak kapal memandu para penumpang untuk turun dari dalam pesawat.

Selain tidak tahu tujuannya sejak ada didalam pesawat. Lisa juga baru menyadari, kalau dirinya mendapatkan koper. Siap yang menyiapkan koper untuknya?

Namun pemikiran itu segera sirna, ketika Lisa bertemu dengan seorang wanita tinggi dengan rambut hitam bergelombang. Disisi si wanita ada seorang pria yang tidak kalah tinggi juga-mungkin tinggi si pria berkisar 190.

"Apa kami terlambat?" Tanya si wanita dengan rambut bergelombang.

Wajah si wanita tidak begitu asing, Lisa seperti pernah melihat wajah seperti ini. Atau ia sudah sering melihatnya? Wajah ini sangat identik dengan seseorang, seperti orang yang sering dilihat olehnya sebelum.

Si wanita mengulas senyuman tipis disudut bibir. Hingga pada akhirnya memilih untuk mengulurkan tangan sambil memperkenalkan sedikit, siapa dirinya. "Aku Adaire Sea Miller, mungkin kau mengenal nama dipenghujung itu" Tangannya bercengkrama dengan erat saat sudah dibalas. "Kau Lalisa Miller juga bukan? Suamimu adalah adikku"

Ah pantas kalau begitu.

Adaire rupanya kakak Seungcheol, pantas saja seperti tidak asing. Walau begitu, Lisa baru tahu soal yang satu ini. Kalau suaminya memiliki seorang kakak, yang Lisa tahu sejak dulu-Seungcheol adalah anak tunggal. Karena seumur-umur, Lisa tidak pernah melihat saudaranya. Kalau orangtua Seungcheol pernah, tapi hanya ayahnya saja, untuk ibunya ia tidak pernah melihat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fear Lalisa | Lalisa × Seungcheol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang