Figuran : Change Destiny of The Antagonist (END)

28. Kilas di balik novel

Selamat datang, dan semoga membaca dengan senang💗

Selamat Membacaa💞

"Nath, ayo makan dulu, aku sudah membuatkan sarapan untukmu,"

"Aku akan ke kampus, aku bisa sarapan di kantin nanti."

.
.

"Nath, aku hamil."

"Aku tidak menginginkannya, gugurkan atau pertahankan itu urusanmu, tapi aku tidak akan pernah mengakuinya."

.
.

Prang!

"Jangan pernah lakukan ini lagi, aku tidak butuh!"

"Tidak bisakah sekali saja kamu menghargai usahaku?"

"Aku tetaplah istrimu! Mau kau menyangkal hal itu sekalipun, kebenarannya tidak akan pernah berubah, Nath."

"Kalau begitu kita bercerai saja."

"Aku tidak akan melakukannya!"

.
.

"Kau hanya menyusahkanku."

"Maafkan aku."

.
.

"Terima kasih, Nath."

"Bukan aku yang membelikannya, sekretaris Antonio menitipkannya padaku,"

"Kau mau mencobanya? Ini bakso terenak yang pernah ada, aku jamin."

"Tidak usah. Kau habiskan saja sendiri."

"Ayolah, kau harus mencobanya setidaknya sekali seumur hidup."

"Ku bilang tidak! Berhenti menggangguku!"

.
.

"Ingat, di depan Paman kita harus berpura-pura akur."

"Aku harap bisa terus bertemu dengan Ayah."

"Karena dengan cara ini saja Nathanku mau memperhatikanku."

.
.

"Tuan Nathan!"

"Naqila? Ada apa?"

"Maafkan saya telah lancang mengganggu waktu Anda Tuan, tapi ada hal penting yang harus saya bicarakan,"

"Bicara saja."

"Tolong berhenti mendekati saya Tuan."

"Wajah kamu kenapa?"

Plak!

"Berhenti Nathan! Aku tidak mau lagi dipermainkan oleh kalian!"

"Apa maksudmu dengan kalian, Na?"

"Apa Anda tidak pernah tahu kalau istri Anda selalu mengancam saya, Tuan?"

"Karena itu berhentilah Tuan, saya tidak mempunyai perasaan pada Anda dan ingatlah kalau Anda sudah mempunyai istri! Saya lelah, tolong biarkan saya hidup dengan tenang."

"Maafkan aku Na, akan ku pastikan Bianca tidak menyakitimu."

.
.

Plak!

"Nath?"

"Berani-beraninya kamu menyakiti Naqila, Bianca!"

"Apa yang kamu katakan? Aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya,"