6 | Found You

355 54 62
                                    

"Selamat malam, Tuan Panich. Perkenalkan, saya Mean Phiravich."

Seorang pria tengah membungkuk hormat, sebelum mengulurkan satu tangannya kepada sang Chairman. Zee tersenyum simpul dan menjabat tangan pria tampan berjas abu-abu di hadapannya.

"Silahkan duduk Phiravich, senang bertemu dengan anda," ujarnya.

Mean Phiravich, adalah seorang pria tampan misterius yang bisa dibilang memiliki pengetahuan banyak mengenai lautan. Mungkin lebih banyak dari yang diketahui oleh seluruh orang di muka bumi. Usianya tergolong muda, masih 24 tahun namun sudah menyandang gelar Professor of Oceanography di Harvard University.

Mustahil?

Tentu, namun seperti itulah kenyataannya.

Rumor mengatakan, tidak ada yang benar-benar tahu darimana ia berasal. Mean Phiravich tidak memiliki orang tua, tidak memiliki sejarah pasti atas jejak kehidupan masa kecilnya. Mereka mengatakan ia lahir di Thailand dan menetap di USA.

Namun hanya itu, sisanya tidak ada yang benar-benar tahu.

Tentu saja, Zee pernah mendengar nama Mean Phiravich. Beberapa teman Zee pernah membicarakan pria tampan berkulit tan tersebut. Namun ia tidak benar-benar mengenalnya.

Chairman Zetcore Inc itu hanya meminta Edgar, mencarikan seorang ahli lautan terpercaya untuk membantunya menjelaskan lebih dalam soal apa yang ia alami. Tidak menyangka jika kenalan Edgar itu adalah Mean Phiravich. Benar, Mean Phiravich yang ini. Sebuah rasa lega perlahan tersusup di hati Zee.

"Maafkan saya harus mengganggu waktu libur anda, Phiravich. Namun sesuatu terjadi dan saya hanya membutuhkan anda menjelaskan secara terperinci untuk saya," ujar Zee ketika pria berjas itu sudah duduk nyaman di ruangan sang Chairman.

Seperti takdir yang menuntunnya, merupakan suatu kebetulan Mean sedang berada di Phuket untuk liburan. Dan tampaknya pria muda itu tak keberatan saat Edgar meminta bantuan dan secara otomatis mengiyakan.

"Tentu tuan Panich, tidak ada masalah. Saya senang bercerita mengenai lautan."

Zee tersenyum, tangannya mengangkat gelas wine dan menyesapnya sedikit.

Bunyi gelas dan meja yang beradu terdengar, diikuti dengan sang Chairman yang berdiri dan berpindah untuk mendekat pada Mean. Pria berjas itu mengernyit bingung dengan gestur Zee.

"Mutiara ini, apa yang kau ketahui tentangnya?" ucap Zee yang kini berdiri tepat di samping sang professor. Tangannya terulur tepat di hadapan Mean, menunjukkan sebuah gelang mutiara hitam yang mengkilat.

"Aku tahu ini bukan barang palsu. Jadi aku ingin anda menjelaskannya padaku, Professor Phiravich."

Tanpa sadar, Mean membulatkan mata. Menatap kaget pada benda familiar yang melingkari pergelangan tangan sang Chairman. Dengan susah payah ia menelan ludah.

"Da-darimana anda mendapatkan ini tuan Panich?"

Zee berdehem.

"Kurasa itu tidak penting bukan, professor Phiravich?"

Perlahan Mean memejamkan mata lalu menggeleng, berusaha mengenyahkan pikiran yang mendadak masuk ke benaknya.

"Itu adalah mutiara hitam. Sebuah mutiara dari Pasifik Selatan yang amat langka. Mungkin hanya beberapa saja di dunia. Tidak seperti mutiara lainnya, mutiara hitam hanya bisa dihasilkan oleh tiram cangkang hitam kualitas terbaik. Beternaknya pun tak mudah. Inti kerang berbentuk bulat akan diselipkan bersama sepotong kecil jaringan mantel, yakni lapisan daging di bagian dalam cangkang, dari donor yang hidup dan peternak akan benar-benar mengawasi pertumbuhan kerang yang hidup di laguna."

ECHOLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang