26 | Surprise

338 57 64
                                    

Flashback Ritual Newyn

Beriak arus bawah laut di bagian terdalam Vriryn tampak tenang. Tiada pergerakan hewan-hewan laut atau siren disana. Kegelapan terasa pekat dan dinginnya air laut serasa menggigit hingga ke tulang. Siapa pun bisa mengetahui dari sekali lihat, bahwa tempat tersebut merupakan tempat tak terjamah. Berada di bagian terdasar kerajaan.

Cresthowl Lair mereka menyebutnya. Berada di dasar laut, tempat ini lebih mirip 'pembuangan' dibanding lokasi pertemuan pada umumnya. Tidak ada hewan laut atau pun siren yang benar-benar menjamah tempat itu. Karena selain gelap dan dingin, tempat tersebut terkenal dengan sihir yang kental. Membuat suasana jauh dari kata menyenangkan.

Siapa pun yang datang kesana, tentulah mereka yang memiliki tujuan tertentu. Seperti mengonfirmasi mengenai suatu legenda, meminta pertolongan, obat, atau pun hal lainnya.

Luzeus, adalah satu nama yang mereka kenal sebagai penguasa dari Cresthowl Lair.

Siren tua bersurai putih dan bersisik putih itu hidup sejak seribu tahun yang lalu. Ia menyaksikan sendiri beberapa kejadian yang menjadi legenda kini. Ia mempelajari setidaknya lima ratus mantra dan ramuan. Secara singkat,  Luzeus adalah salah satu orang kepercayaan kerajaan. Bahkan para raja seperti Kaelith pun sesekali akan berkunjung untuk menanyakan suatu hal yang tidak ia ketahui dengan pasti.

Sehingga, tidak heran jika kini rumah batu milik  Luzeus tampak dikunjungi oleh mereka yang berekor permata.

Benar, ekor permata adalah sebutan bagi para bangsawan. Karena sisik di ekor mereka yang cenderung berkilauan dibanding siren biasa.

Sebuah ekor biru berkilauan tampak berdampingan dengan satu lainnya yang berwarna merah muda. Mereka adalah sang Putra Mahkota dan Ratu Vriryn yang tampaknya sedang terlibat pembicaraan serius dengan  Luzeus.

Suasana sangatlah sepi, sebagian besar warga Vriryn kini tampaknya tengah sibuk dengan pergulatan yang terjadi antara raja mereka dan seorang siren asing berekor merah. Sungguh waktu yang pas bagi sang pangeran serta ratu untuk menyelinap dari pantauan sang junjungan.

"Sebentar lagi, anda akan sepenuhnya bersatu dengan permata tersebut, Yang Mulia. Siapkah anda atas segala resiko yang mungkin menghadang di masa depan? Karena bisa saya katakan, dunia di atas sana tidak semudah dan seindah yang bangsa kita selalu bayangkan."

Helaan nafas serta anggukan mantap menjadi penutup yang mengikat sebuah janji serta komitmen tak terucap. Putra Mahkota Vriryn itu sudah cukup menampakkan segala kesungguhan dan keberaniannya dengan berada disini.

"Ini, adalah hal terakhir yang anda butuhkan untuk sepenuhnya menyelesaikan ritual, Yang Mulia." 

Hening menyambut. Seketika dua pasang iris berbeda warna itu beralih dari wajah  Luzeus ke arah kotak beludru yang berada di genggaman tangan keriputnya. Rasa khawatir seketika terpancar jelas pada paras cantik sang Ratu yang tampaknya jelas mengerti, apa isi kotak tersebut.

"Seperti halnya ketika manusia berubah menjadi siren, unsur utama yang mereka butuhkan. Unsur terakhir dan terpenting sebagai penyempurnaan ritual, adalah darah Siren. Di dalam kotak ini, adalah sebuah bagian tubuh manusia bangsawan yang khusus saya simpan untuk anda." 

Kernyitan yang timbul di kedua kening sang putra mahkota tak lolos dari mata tajam Luzeus hingga membuatnya terkekeh.

Siren yang sudah hidup ribuan tahun itu mengetahui lebih dari siapa pun rasa jijik dan tak pantas yang Newyn rasakan, terhadap kebiasaan kaumnya mengonsumsi daging manusia. Namun,  Luzeus juga tahu lebih dari siapa pun. Tanpa menelan daging bangsawan manusia, bangsawan siren tak akan bisa berubah menjadi manusia. 

ECHOLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang