Newyn Island
Cicitan burung camar sayup terdengar di kejauhan, menyambut datangnya sang surya yang mulai merangkak menuju singgasana. Hembusan angin laut yang menerpa daratan terasa amat sejuk dan menenangkan. Seolah berlomba dengan deburan ombak teratur yang kini membasahi pesisir. Kilauan pasir putih berkolaborasi dengan titik-titik cahaya di kejauhan akibat dari bias sang mentari yang menyinari hamparan air asin di tengah samudra.
Bola api merah raksasa yang kini tengah perlahan menuju puncaknya, menimbulkan bayangan hitam di sebelah barat tiga manusia disana. Mean, Moss dan Charan.
Yang paling kecil di antara ketiganya tampak asyik mengunyah roti lapis buatan si pengasuh, diapit dua pria dewasa lain, Charan sesekali menengok ke kanan dan ke kiri. Tak mengerti kenapa pria-pria yang ia panggil paman itu tampak murung sejak beberapa jam lalu.
Charan ingat ia semalam tidur lebih awal, karena pesta ulang tahun daddynya cukup melelahkan. Memang, Charan hampir tidak melakukan apapun yang membantu. Namun, terhitung dua jam sejak pesta dimulai, para bibi menyeramkan itu tak hentinya mencubit pipi gembil si kecil. Atau bertanya hal-hal menyebalkan dengan suara yang dibuat menggemaskan.
Memang Charan hanyalah seorang anak kecil, namun mereka tak perlu menggunakan suara seperti itu. Si kecil bisa dengan jelas mengerti apa maksud mereka dengan nada yang 'wajar'. Bukan malah menakutinya seperti itu.
Terakhir kali, ia diselamatkan oleh Zee. Saat itu, bibi Namtan tengah menyubiti kedua pipi merah Charan tanpa ampun. Melihat tatapan mata Charan dari kejauhan, insting 'ayah' Zee memberi peringatan bahwa jika sedikit lagi terlambat anak tunggalnya itu akan menangis meraung karena sakit dan kesal.
Dengan sedikit basa-basi disini dan disana, Zee sukses membawa anak kesayangannya keluar dari kerumunan. Meminta Jessica menidurkan si kecil karena hari sudah semakin larut. Awalnya tentu saja Charan merengek. Ia ingin sekali bertemu dengan Nunew. Mengingat sejak pagi, Joong melarangnya untuk masuk. Dan kini, sang ayah justru menyuruhnya tidur. Benar-benar tidak bisa diterima oleh ego si kecil.
Tetapi, harus diingat Zee adalah seorang bussinessman yang handal. Bukan hanya terhadap koleganya, melainkan juga orang-orang di sekitar yang sering berinteraksi dengan sang chairman. Dengan dalih bahwa besok Nunew akan seharian bermain dengan Charan, akhirnya putra tunggal Zee itu sukses dibawa masuk ke kamar oleh Jessica si pengasuh.
Malam itu, Charan memejamkan mata dengan perasaan bahagia bahwa besok ia akan menghabiskan waktu dengan Nunew juga sang daddy. Si kecil sudah merencanakan berbagai permainan untuk dilakukan bersama. Bahkan ia berpikir untuk membuatkan Nunew sebuah gambar.
Hanya untuk membuka mata dan mengetahui bahwa Nunew sudah pergi, dan sang tersangka—daddynya, tidak ada dimana-mana.
Kepala kecilnya menduga bahwa sang ayah pastilah berada di pantai, melakukan hal tidak berguna seperti biasa. Namun alih-alih melihat sosok tinggi yang sangat ingin ditemuinya, Charan justru dihadapkan dengan dua pria dewasa yang tengah duduk murung di pesisir dengan tubuh setengah basah.
Ia mengenal pria berkemeja hitam itu adalah paman Moss, ayah July. Namun, pria satunya yang berkemeja putih? Ia baru beberapa kali bertemu sosok itu. Siapa namanya, paman Maen? Entahlah Charan lupa. Yang jelas si kecil menyukai paman itu karena ia suka dongeng, tidak seperti sang ayah.
Dengan keyakinan bahwa dua teman sang daddy dapat memberinya petunjuk tentang keberadaan Zee, Charan melangkah senang sembari membawa sarapannya. Tidak menyangka ia justru dihadapkan keterdiaman mereka.
Paman yang lebih putih dan berwajah datar, tak hentinya mengerutkan kening. Dalam benak Charan, ia yakin paman Moss tentu memikirkan tentang kucing kesayangannya di Bangkok. Karena si kecil tahu, Moss tak pernah memikirkan hal lain dengan serius kecuali tentang July dan Zetcore Inc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHOLUST
FantasyTidak peduli seberapa dalam rasa cinta mereka, jika semesta memutuskan bahwa kebersamaan adalah mimpi yang mustahil, maka selamanya mereka akan terpisah oleh deburan ombak terakhir yang menyapu pesisir. Payau air laut dan kilauan pasir menjadi batas...