SELAMAT MEMBACA
*** *
"Ndoro," panggil Sekar saat membuka ruang kerja sang Ndoro. Ndoro Putri itu masuk dengan perlahan ke dalam ruang kerja suaminya itu.
"Ndoro," panggil Sekar lagi. Dia melihat Ndoro Karso dengan membaca buku sambil duduk bersandar di kursi santainya. Namun ketika dipanggil sang Ndoro sama sekali tidak menjawab. Ndoro Karso hanya melirik sekilas pada Sekar lalu mengabaikannya.
Sekar tidak menyerah dia mendekat pada suaminya itu dan melihat apa yang sedang dibaca sampai-sampai mengabaikannya begitu.
"Ndoro baca apa?" tanya Sekar saat berdiri di belakang sang Ndoro. Kepalanya didekatkan pada kepada sang Ndoro sampai bisa membaca tulisan di buku yang sedang di pegang sang Ndoro. Namun hal tersebut hanya berlangsung sekilas, Sekar kembali mengangkat kepalanya karena tulisan di buku itu sama sekali tidak bisa Sekar baca. Bukan karena tulisannya tidak jelas atau buran, tapi karena buku yang sedang dibaca oleh suaminya itu semuanya ditulis dengan aksara jawa. Bagi Sekar justru terlihat seperti barisan cacing yang sama sekali tidak tahu apa bacaannya.
"Ndoro baca apa?" tanya Sekar sambil memeluk leher suaminya dan meletakkan kepalanya dengan malas di bahu sang Ndoro.
"Cerita," jawab Ndoro Karso singkat.
"Cerita apa, kenapa tulisannya aksara jawa semua?"
"Cerita istri yang tidak patuh sama suaminya," jawab Ndoro Karso lagi.
"Ini bacaannya apa?" Sekar menunjuk sebaris kata yang dia tujuk dengan asal di buku yang sedang terbuka itu.
"Dadi geni," (jadi api) jawab Ndoro Karso lagi.
"Kok bisa begitu bacanya?"
"Ini kan aksara 'Do' sama 'Do' satu tidak di wulu satu di wulu jadi dibaca 'dadi'. Terus ini aksara 'Go' diberi pepet dibaca 'Ge'. Ini aksara 'No' diberi wulu dibaca 'Ni', mengerti?" jelas sang Ndoro dengan sabarnya.
"Mboten," (tidak) ucap Sekar dengan polosnya.
Mendengar itu Ndoro Karso hanya bisa menghela napasnya dengan pelan. Istrinya benar-benar buta dengan budayanya sendiri. Tapi juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya, wajar jika Sekar tidak mengerti karena sejak kecil dia sekolah di kota. Tidak mungkin ada pelajaran aksara jawa di sekolahnya dulu.
Ndoro Karso kembali mengabaikan Sekar, dia kembali fokus dengan bacaraanya. Sekar yang diabaikan, langsung cemberut.
"Ndoro," panggil Sekar lagi.
Sekar bahkan mengecup leher Ndoro Karso berkali-kali bermaksud agar suaminya itu terganggu dan meninggalkan bukunya lalu mengalihkan perhatiannya padanya seorang.
Cup ...
Cup...
"Ndoro ..."
Namun, Ndoro Karso tetap tidak memperdulikan Sekar. Membuat Sekar kesal akhirnya melepaskan pelukan di leher sang Ndoro dan duduk dengan kesal di kursi lain sedikit jauh dari Ndoro Karso.
KAMU SEDANG MEMBACA
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)
RomanceYang baru ketemu cerita ini jangan baca, sudah di hapus sebagian !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya yang kadang bikin sakit kepala. "Patuh menjadi istri saya, hidupmu akan terjamin cah ayu" ---- Ndoro...