BAB 65: TAMU TIDAK DIUNDANG

52.1K 6.7K 1K
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Setelah kepergian Ndoro Karso yang katanya ingin menemui tamu yang datang ke rumahnya tadi, Sekar langsung mencari Mbok Sugeng ke dapur.

"Tamunya Ndoro siapa sih Mbok?" tanya Sekar saat melihat Mbok Sugeng sedang membuatkan minuman.

Mbok Sugeng yang melihat kedatangan Sekar merasa bingung bagaimana menjawabnya. Tadi dia sudah kelepasan membahasakan Ndoro Dewi di depan Ndoro dan Sekar padahal itu sesuatu yang kurang etis mengingat jika sekarang garwo sang Ndoro adalah Sekar.

Juga, tadi sebelum pergi menemui tamunya, Ndoro Karso sempat menegur Mbok Sugeng agar jangan menyebut Dewi dengan sebutan Ndoro Dewi lagi panggil dengan panggilan biasa saja.

"Bu Dewi, Ndoro Putri," jawab Mbok Sugeng sopan.

"Itu siapa Mbok?" tanya Sekar dengan penasarannya.

"Mantan istrinya Ndoro," ucap Mbok Sugeng lirih.

Mendengar mantan istri sang Ndoro datang Sekar langsung kelabakan. Kenapa tiba-tiba ada adegan mantan datang. Ini bukan mantan datang minta balikan kan. Apa istilah kerennya itu CLBK kalau tidak salah.

"Dia sering ke sini Mbok?" tanya Sekar langsung.

"Sejak habis bercerai dulu, baru kali ini datang lagi. Sebelum-sebelumnya tidak pernah Ndoro Putri," jawab Mbok Sugeng. Sekar yang mendengar jika mantan istri Ndoro sebelumnya tidak pernah datang, lalu kali ini tiba-tiba datang, langsung panik.

"Mbok tunggu ya, aku mau ganti baju sama sisiran dulu. Nanti tehnya biar aku yang bawakan ke luar," ucap Sekar sambil berjalan cepat menuju kamarnya. Mbok Sugeng yang melihat itu hanya menggeleng pelan.

***
Berkali-kali, Sekar memperhatikan penampilan cantiknya yang sedang membawa nampan itu di depan cermin yang ada di dapur. Dia sudah mengganti baju santainya tadi dengan gaun pendek selutut yang sederhana namun terlihat sopan untuk bertemu dengan tamu. Juga rambutnya sudah dia sisir dan dia beri jepit rambut di dekat telinga. Intinya penampilannya sudah sangat cantik, tapi Selar masih merasa kurang puas.

Berkali-kali memastikan tidak ada celah buruk rupa pada dirinya. Yang akan dia temui ini mantan istri sang Ndoro. Konon ceritanya, menurut legenda mantan istri Ndoro Karso ini memiliki rupa yang cantik dan tutur kata sopan. Jadi dia juga harus tampil menawan paripurna agar tidak kalah dengan si mantan. Saking gugupnya Sekar, dia sampai ngelantur.

"Apa saya saja yang bawakan minumnya Ndoro Putri?" tanya Mbok Sugeng karena sejak tadi rewang setia sang Ndoro itu terus saja memperhatikan Ndoro Putrinya yang tidak pergi-pergi dari depan cermin.

"Aku saja Mbok," ucap Sekar sambil berlalu.

Hampir sampai di pendopo, Sekar memelankan jalannya. Berubah menjadi sangat santun layaknya gadis ningrat yang mengenyam ajaran unggah ungguh sejak dini. Ya meskipun dia buta dengan hal tersebut, beruntung dulu dia pernah dipaksa belajar oleh suaminya bahkan sampai didatangkan guru privat. Meski dulu dia mengutuk sikap suaminya yang memaksanya belajar tata krama tapi sekarang dia berterima kasih dengan sang Ndoro yang pernah memaksanya belajar waktu itu.

"Minumnya Mas," ucap Sekar dengan sopan lalu meletakkan dua cangkir teh itu di hadapan sang Ndoro dan tamunya.

Sekar tersenyum manis pada perempuan yang duduk di hadapan Ndoro Karso itu. Sekar akui, parasnya sangat cantik. Wajahnya manis dan tidak membosankan. Dia yang perempuan saja mengakuinya. Baru Sekar ingin pergi sang Ndoro sudah lebih dulu mencegahnya.

"Lenggah mriki Nduk," (duduk di sini) ucap Ndoro Karso sambil menepuk tempat duduk di sebelahnya.

Sekar mengangguk pelan, lalu duduk di sebelah Ndoro Karso.

NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang