" Siapa Anda, siapa cucu yang Anda maksud dan mengapa saya dibawa kemari?"
" Duduklah dulu Janu, cucuku. Aku tahu kamu pasti bingung. perkenalkan aku Lovisa Wilhelmina Aspenas, nenek dari ayahmu Leroy Bore Carpelan. Aku akan menjelaskan semua pertanyaan yang kamu ingin ketahui jawabannya."
Degan terpaksa Janu duduk, sebenarnya dari dulu dia tidak pernah ingin tahu tentang asal usul keberadaan dirinya. Dia sungguh merasa bodo amat tentang garis keluarganya. Hidup dengan tenang seperti ini sudah sangat bagus untuknya lebih dari apapun.
Teh dan makanan ringan disajikan dalam cangkir dan piring yang antik dan sepertinya bernilai tinggi. Hanya kata antik yang mewakili apa yang Janu lihat karena memang seperti itulah keliatannya.
Apa yang Janu lihat di depan dan sekelilingnya seperti negri fiksi dalam komik historical. Hanya saja yang berbeda adalah wanita tua yang ada di depannya itu tidak mengenakan gaun lebar dan mengembang. Wanita tua yang bernama Lovisa itu hanya mengenakan pakaian biasa layaknya wania modern masa kini, hanya saja merk yang digunakan adalah merk dari brand-brand mahal. Janu bisa mengetahuinya hanya dengan sekali melihat karena beberapa pakaian Esha meksipun terlihat biasa tapi memiliki harga yang tidak murah.
" Kamu pasti bingung kan? mungkin cerita ini akan sedikit panjang."
" Maaf, sebenarnya saya tidak peduli dengan asal-usul saja. Hanya saja jika saya boleh tahu, mengapa baru sekarang Anda mencari saya. Mengapa tidak dari dulu saat saya membutuhkan uluran tangan orang tua."
Degh!
Lovisa terlonjak dengan ucapan Janu karena memang semuanya itu benar adanya. Lovisa dulu begitu terobsesi dengan putranya agar bisa menikah dengan sesama bangsawan. Sehingga dia mengabaikan fakta bahwa Leroy sudah menikah dan menantunya tengah hamil.
Lovisa bahkan tidak peduli dan meminta Leroy meninggalkan istrinya. Jadi tidak salah jika cucunya itu bertanya tentang kemunculannya yang tiba-tiba.
" Maafkan Nenekmu ini Janu, semua karena keegoisan Nenek. Tapi sekarang, aku ingin kamu mendengarkan cerita ku."
Janu hanya mengangguk, ia akan mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh Lovisa namun semuanya hanya bentuk sopan santunnya. Ia sungguh sudah tidak peduli, mau siapa itu ayah, ibu dan neneknya ia sama sekali tidak peduli. Karena selama ini dia hanya hidup sendiri dan berjuang sendiri.
Lovisa memulai ceritanya, mulai dari Leroy kecil dan kemudian dewasa lalu memutuskan pergi. Lovisa juga menjelaskan sebab mengapa Leroy pergi meninggalkan rumah. Bukan hanya itu, dia juga menjelaskan tentang sejarah keluarga Aspenas dan Carpelan dimana dua keluarga itu adalah keluarga bangsawan dari turun temurun. Selain memiliki daerah kekuasaan yang luas. Carpelan dan Aspenas juga memiliki beberapa bisnis di masa kini. Mulai dari ambah biji besi dan kayu, mereka mengekspor dua produk itu ke seluruh dunia.
Meskipun saat ini keberadaan bangsawan sudah tidak terllau memengaruhi masyarakat seperti masa jaman pertengahan, tapi keberadaan mereka masih dihormati dan dipertahankan secara turun temurun.
Janu tidak bereaksi apapun dia hanya diam dan sesekali menenggak tehnya. Mungkin karena dia memiliki darah Aspenas dan carpelan, cara Janu duduk sambil meminum teh terlihat anggun dan berwibawa. Sejenak Lovisa terpukau, ia seperti melihat putranya kembali. Namun sedetik kemudian dia kembai fokus dnegan ceritanya.
" Lalu, apa maksud Nyonya membawa saya kemari?"
" Kamu keturunan Aspenas dan Carpelan, jadi aku ingin kamu mewarisi gelar dan juga semua yang aku miliki."
" Oooh begitu, tapi tidak terimakasih. Saya sama sekali tidak berminat."TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Nona Muda
Romance" Jadilah suamiku!" " Maaf Nona, saya tidak berani." Janu Mahendra, pria berusia 25 tahun yang belum lama bekerja sebagai asisten pribadi Eshania Riulla Edmund dengan tenang dan ekspresi datar menolak dengan tegas keinginan nona nya. Track record Es...