Bab 35

30 1 0
                                    

Adelaide De Vios adalah salah satu keturunan bangsawan De Vios, dia merupakan putri sulung keluarga De Vios yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Bahkan dia menjadi pimpinan perusahaan diusianya yang baru menginjak 24 tahun. 
Lovisa, tentu tidak akan menyiakan kesempatan ini. Jika dulu dia tidak bisa menikahkan Leroy dengan wanita bangsawan maka kali ini dia bisa melakukannya terhadap Janu.
" Janu, dia adalah A~"
" Sudah tahu, bukannya tadi dia sudah mengatakan namanya. Makan siang saya selesai, saya akan kembali ke kamar."
" Janu jangan bersikap tidak sopan."
Janu bergeming, sebuah seringai terbit dari bibirnya. Dia sudah terbiasa hidup keras dijalanan dan dibawah didikan Silvya. Maka dari itu ucapan Lovisa tadi bukanlah apa-apa baginya. 
Acuh, Janu pun melangkah pergi meninggalkan meja makan. Tapi suara Lovisa kembali menggema memerintahkan Janu untuk berhenti melangkah.
" Jangan berteriak kepada saya, sekali saya bukanlah orang yang bisa And perlakukan seperti yang Anda mau. Dan perlu Nada ingat Nyonya Lovisa, saya tidak menginginkan apapun yang Anda miliki karena sejatinya itu juga bukan punya saya. Jadi jangan pernah berpikir bahwa saya bisa Anda perlakukan seperti mendiang putra Anda."
Klotak klotak klotak
Lovisa amat sangat terkejut, rupanya jiwa pemberontak Leroy sungguh melekat pada diri Janu. Tapi Janu berkali-kali lipat lebih berani. Bahkan Lovisa sampai syok melihat sorot mata tajam Janu yang terlihat seperti siap untuk menikam lawannya.
Di sisi lain Adelaide De Vios, wanita itu tersenyum simpul mendengar semua ucapan Janu. Meskipun dia baru pertama kali melihat Janu tapi Adelaide tampaknya suka dengan sikap tegas pria itu. 
" Maafkan aku Nona Adelaide. Anak itu baru saja kutemukan, sikapnya masih sangat tidak sopan."
" Tidak apa-apa Nyonya, saya bisa mengerti. Sebaiknya saya kembali agar Anda bisa beristirahat."
Adelaide membungkuk memberi salam dan hormat kepada Lovisa lalu segera meninggalkan tempat perjamuan. Tidak da alasan baginya berlama-lama di kastil itu. Karena pada awalnya memang dia datang untuk diperkenalkan dengan cucu Carpelan yang baru ditemukan tapi ternyata reaksi pria itu tidak sesuai harapan. Dan Adelaide tidak masalah akan hal tersebut, karena sebenarnya pun dia datang hanya sekedar memenuhi undangan dan menunjukkan sopan santunnya.
" Bagus jika dia terus konsisten bersikap demikian, karena aku pun benci pernikahan kontrak bangsawan seperti ini. Sangat memuakkan. Aaah apa aku bantu saja dia keluar dari tempat ini."
Adelaide tersenyum penuh arti, sepetinya dia punya satu cara agar rencana para orang tua itu berantakan. Dia yakin Janu tidak menyukai keberadaannya di tempat ini. Karena sikap dan sorot matanya tadi sudah menjelaskan semuanya.
Sedangkan Janu yang berada di dalam kamar mendengus kesal. Rupanya wanita tua itu sama sekali belum berubah. Obsesinya terhadap darah bangsawan begitu besar. Tentu saja dia tidak akan mengikuti keinginan Lovisa. Dia menjadi tahu mengapa dulu Leroy meninggalkan tempat ini dan mungkin terus melakukan pelarian untuk bersembunyi.
" Kok ya nggak sadar-sadar sih. Gila, anaknya udah meninggal juga bukannya tobat malah menjadi. Sinting beneran deh," geram Janu. Dia sungguh tidak habis pikir dengan pola pikir Lovisa. Mungkin ini yang dinamakan kolot dan kuno. Jika demikian tindakannya untuk melarikan diri harus segera bisa dilakukan. 
Awalnya Janu masih ingin melihat sejauh mana Lovisa bergerak, tapi kini dia sudah tahu dan sudah bisa membaca apa yang akan terjadi kedepannya.
" Aku harus pergi secepatnya."

TBC

Dicintai Nona Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang