Hari makan malam untuk pertemuan keluarga De Vios dan Carpelan pun tiba. Makan malam diadakan di taman kastil milik Carpelan. Taman itu dihias sedemikian rupa sehingga terlihat cantik dan nyaman, terlebih suasana malam kali ini begitu cerah sehingga tidak khawatir jika turun hujan.
Janu dengan tatapan dingin dan wajah datarnya itu berdiri mematung. Ia benar-benar tidak peduli dengan acara kali ini.
Tring
Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Janu melihatnya sejenak lalu tersenyum lebar. Lagi-lagi Lovisa salah paham. Ia pikir Janu tersenyum karena kedatangan Adelaide. Karena saat Janu tersenyum, bertepatan dengan kedatangan Adelaide bersama kedua orangtuanya.
Mata mereka bertemu dan satu kedipan mata sebagai tanda bahwa mereka siap melangsungkan rencana.
Sajian makan malam satu persatu dikeluarkan. Mulai dari makanan pembuka, makanan utama dan terakhir makanan penutup. Setelah makan malam, mereka semua berpindah di taman kastil yang saat siang digunakan oleh Janu dan Adelaide berbincang.
" Haaah, malam yang indah bukan?"
" Anda benar Nyonya, sungguh malam yang indah yang patut dinikmati. Dan kami harap pembicaraan kita akan berjalan lancar."
Shaaaah
Adelaide dan Janu langung berdiri mereka mengambil sebuah senjata lalu menodongkan ke kepala mereka masing-masing. Hal ini tentu langsung membuat Lovisa serta pasangan suami istri De Vios kebingungan bukan main. Beberapa penjaga milik Lovisa bergerak namun saat ini kepala mereka pun ditodong dengan sebuah senjata.
" Sial, bagaimana bisa kita kecolongan?" gumam Ansgar dengan nada kesal. Pasalnya tidak akan ada yang bisa atau berani menembus pertahanan dari keamanan kastil Carpelan.
" Janu, apa yang kamu lakukan!"
" Nyonya Lovisa, saya di sini hanya ingin menegaskan bahwa saya bukan cucu Anda. Meskipun saya lahir dari benih Leroy, tapi saya tidak ada hubungan apapun. Dan lihat ini!"
Janu tidak lagi bersikap sopan santun. Dia melemparkan sebuah map, disana terdapat keterangan tentang siapa Janu sebenarnya. Ya, itu adalah surat kelahiran Janu dimana nama Leroy dan juga istrinya tidak ada di sana. Jadi secara hukum Janu bukanlah keturunan dari Carpelan meskipun dia memiliki tanda lahir khas keluarga itu.
Lovisa terperanjat, ia terlihat kebingungan sekarang ini. Bagaimana bisa semuanya kembali lagi tidak seperti yang dia inginkan.
" Bohong, kamu pasti menipuku Janu!"
" Terserah apa yang Anda akan katakan Nyonya. Tapi, Anda bisa lihat bukan bahwa saya adalah anak dari pasangan suami istri yang namanya ada di sana. Maaf membuatmu kecewa Nyonya. Tapi saya bukan cucu Anda, cam kan itu. Dan pasangan De Vios, jangan menekan Adelaide. Beruntung putri Anda masih mau bekerja untuk keluarga, tapi saya yakin kalau dia memberontak, Anda berdua pun tidak mampu menanganinya. Adel, kalau kamu nggak betah di sini, datanglah ke negaraku, di sana pasti banyak yang bisa kamu lakukan bersama suamimu."
" Thanks Janu, kamu bener. Ayah, ibu saya sudah menikah tanpa sepengetahuan kalian, jadi kalau kalian menentang, saya hanya tinggal pergi dari sini."
Peristiwa ini memang tidak ada pada rencana para orang tua, tapi semuanya ada di rencana Janu dan Adelaide. Beberapa hari ini mereka bertemu, ternyata mereka membicarakan tentang semua rencana mereka. Adelaide juga menceritakan bahwa dia sudah menikah diam-diam dengan suaminya. Sedangkan Janu, dia menghubungi Silvya untuk membuatkan surat kelahiran, serta meminta mantan queen mafia itu mengirimkan anak buah yang terampil.
Tentu saja itu tidak sulit bagi Silvya, dan hanya dalam waktu beberapa hari, Silvya sudah mewujudkan keinginan jalu.
Lalu saat ini, orang-orang Silvya lah yang mengepung kediaman Lovisa. Senjata yang dimiliki Janu juga diselundupkan oleh pelayan yang sudah dimasukkan oleh Silvya. Kemampuan orang-orang Lovisa memang unggul, namun Silvya jela memiliki orang yang lebih kompeten dalam bidangnya.
Suara helikopter mendekat, Janu tersenyum puas karena rencana malam ini berhasil dengan baik. Sungguh dia sama sekali tidak perduli dengan Lovisa. Karena sedari awal dia sudah hidup sendiri, dia tidak kenal yang namanya keluarga. Jadi dalam hatinya sama sekali tidak punya penyesalan.
" Ingat Nyonya, jangan pernah kembali ke negara saya untuk mencari saya. Jika Anda melakukannya maka saya akan menghancurkan keluarga Aspenas dan Carpelan. Sekali lagi saya tidak ada hubungannya dengan keluarga Anda, dulu, sekarang, dan nanti. Sama sekali tidak pernah dan tidak akan pernah."
Lovisa tergugu, kakinya sepeti diikat, mulutnya seperti dikunci sehingga ia hanya diam membeku. Dia sama sekali tidak mampu berkata apapun, dia sama sekali tidak bisa berbuat apapun.
" Apa ini adalah hukumanku? Aku dulu acuh terhadap putraku dan kini aku dibuang oleh satu-satunya keturunanku."TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Nona Muda
Romance" Jadilah suamiku!" " Maaf Nona, saya tidak berani." Janu Mahendra, pria berusia 25 tahun yang belum lama bekerja sebagai asisten pribadi Eshania Riulla Edmund dengan tenang dan ekspresi datar menolak dengan tegas keinginan nona nya. Track record Es...