Keterlaluan

44 3 0
                                    

Ketika Remi sudah mundur dengan usahanya mengejar Esha kembali, dan menyadari semua kesalahannya, maka dua mantan Esha yang lain agaknya belum mengikuti jejak mantan kekasih Esha yang terakhir itu.

Baik Ferdy maupun Artan, keduanya masih sangat sibuk mencari cara untuk kembali bisa merengkuh hati Esha. Terlebih Ferdy, duda tanpa anak itu nampaknya benar-benar memeras otaknya. Dia mencoba mengirimkan barang-barang yang dulu pernah disukai Esha. Namun pada akhirnya semuanya menjadi sia-sia karena oleh Esha dikembalikan. Dari bunga, aksesoris hingga makanan, semua oleh Esha dikembalikan.

Hal tersebut membuat Ferdy frustasi. Ia pun memilih untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Akan tetapi agaknya nasibnya tengah sial, di sana dia bertemu dengan mantan istrinya. Ranti, wanita itu sedang berjalan dengan seorang pria. Mungkin pria itu adalah kekasih barunya.

" Ohoo, mantan suami. Kenapa nih, sendirian aja. Bukannya kamu gembar-gembor mau menjalin hubungan dengan nona muda MoonDrink? Tapi ngelihat kamu jala sendirian kayak orang bingung, kayaknya omonganmu hanyalah bualan semata. Kalua aku jadi Esha, aku juga ogah kali balik lagi sama cowok modelan kek kamu gini. Parasit!"

Ferdy sontak membelalakkan matanya, ia tidak menyangka bahwa Ranti akan bicara demikian. Sebenarnya bukan tanpa alasan Ranti begitu membenci Ferdy. Sosok Ferdy yang awalnya ia pikir adalah pria baik yang bertanggungjawab, ternyata tidak sama sekali. Ia akui bahwa dirinya bodoh waktu itu karena terlena Adan tergoda oleh pria itu. Hingga dirinya hamil dan akhirnya menikah, namun selama masa kehamilan Ferdy jarang menemani Ranti. Untuk sekedar memeriksakan kandungan pun tidak. Ferdy menggunakan alasan dirinya yang sibuk.

Hal tersebut masih bisa Ranti terima. Mungkin karena dia begitu mencintai Ferdy saat itulah namun pada puncaknya semua rasa cinta itu luluh lantah. Puncak ras sakit hati dan kecewa Ranti ialah ketika putrinya sakit, saat itu usia anaknya baru 2 tahun.

Anak Ranti dan Ferdy mengalami panas tinggi, berakhir dengan kejang. Ferdy yang dihubungi tak kunjung mengangkat. Sedangkan posisi Ranti tinggal sendiri di rumah. Ia juga ingin menghubungi kedua orangtuanya namun tidak bisa karena sang ayah sedang tugas luar. Ranti meminta tolong kepada ibu mertuanya, namun ibunya Ferdy berkilah tidak bisa mengendarai mobil.

Saat itu Ranti sungguh merasa panik harus berbuat apa. Beruntung ada art, ia meminta art nya untuk mencarikan taksi online karena Ranti sudah tidak sanggup jika harus mengendarai mobil sendiri.

Namun kabar buruk harus ia terima, putrinya yang dirawat semalaman itu pada akhirnya harus pergi lebih dulu meninggalkannya. Hati Ranti hancur, ia menangis sendiri karena hingga pagi menjelang Ferdy sama sekali tidak muncul di rumah sakit. Setelah itu kebencian Ranti kepada Ferdy tidak terbendung dan ia meminta untuk bercerai.

" Jangan ngaco kamu Ranti!" geram Ferdy. Ingin sekali dia membungkam mulut Ranti saat ini juga.

" Tck, nggak usah nyolot. Emang bener kok, kamu tuh parasit. Bajingan nggak punya otak dan hati. Huh, bego banget sih dulu aku bisa terbuai dengan mulut busuk kamu. Aku beneran berharap bahwa Esha nggak akan Sudi menerimamu lagi. Aku juga nggak ngaco kok, karena aku paling tahu gimana brengsek nya kamu."

Klotak klotak klotak

Ranti meninggalkan Ferdy yang masih mematung. Wanita itu sepertinya sangat puas bisa bicara seperti itu di tempat umum. Ia sebenarnya merasa gerah, mentang-mentang Ferdy memiliki wajah yang tampan, banyak orang yang memuja nya. Meksipun tidak dipungkiri bahwa dulu pun ia tergoda dengan wajah pria itu, tapi sekarang dia tidak akan lagi seperti itu.

Dan Ranti kini mengerti, bagaimana rasanya menjadi Esha. Wanita baik itu terus saja dihujat oleh banyak orang padahal dia sama sekali tidak bersalah. Dimana notabene yang salah adalah pihak pria.

Sebuah keyakinan juga dimiliki Ranti oleh saat ini, bahwa sebab putusnya Esha dengan para mantannya itu pasti bukanlah salah Esha.

" Aku jadi merasa bersalah sama Esha," gumam Ranti lirih. Dia berkata demikian karena mengingat apa yang terjadi beberapa tahun silam dimana dia merupakan orang ketiga di antara hubungan Ferdy dan Esha. Meskipun pad waktu itu dia tahunya mereka dijodohkan. Jadi dengan sedikit egois, Ranti merasa tidak salah sudah menikah dengan Ferdy. Akan tetapi sekarang semuanya baru terlihat bahwa memang dirinya juga slah di sini.

" Sialan, cewek itu beneran bikin aku kesel. Udah mood lagi jelek malah ketemu mantan istri yang kurang ajar. Huh, dia pikir dirinya selalu bener and sempurna ajal awas aja, kalau nanti aku bisa bersanding dengan Esha, kamu bahkan bukan apa-apa buatku. Kamu juga nggak akan kelihatan lagi di mataku."

Pria satu ini memang luar biasa. Padahal jelas-jelas dia sudah salah, tapi sama sekali tidak ingin terlihat salah.

Ferdy memang keterlaluan, saat anak kandungnya meninggal pun dia sama sekali tidak menunjukkan kesedihannya. Padahal waktu itu Ranti begitu hancur. Dan alasan yang ia berikan ketika tidak bisa dihubungi oleh Ranti adalah karena pekerjaan. Karena di sedang membahas sebuah pekerjaan yang panting dan sudah lama tidak hadir kepada dirinya, maka dari itu dengan dalih itu sebuah proyek besar, dia pun mengacuhkan panggilan dari Ranti yang tidak hanya sekali saja.

Ferdy memang menggunakan Ranti sebagai alat, sama ketika dia berhubungan dengan Esha. Maka dari itu ketika dia memiliki anak, dirinya sama sekali tidak peduli dan terkesan acuh. Hingga pada akhirnya Ranti meminta cerai pun, Ferdy langsung menyetujui tanpa pikir panjang. Itu karena Ferdy merasa bahwa Ranti dan keluarganya tidak lagi bisa membantu dalam pekerjaan yang dia lakukan.

TBC

Note: Maaf jika masih ada typo. Silakan untuk di komen saja. Sangat menerima saran. Terimakasih

Dicintai Nona Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang