Tring
Tring
Tring
Pesan beruntun masuk ke dalam ponsel Esha. Ia begitu enggan membukanya, karena hanya dengan melirik nya selintas dia sudah tahu pesan dari siapa itu tadi.
Dua orang itu, entah kapan mereka mau berhenti. Ferdy dan Artan seolah tahu kalau saat ini Janu tidak ada sisi Esha sehingga mereka tampak mulai gencar lagi untuk berusaha mendekat.
Sebrengsek-brengseknya Remi, Esha masih bersyukur bahwa mantan kekasihnya yang ketiga itu lebih cepat sadar dan menyerah terhadap hubungan mereka. Tapi tidak dengan Ferdy dan Artan. Rasanya Esha sudah sangat bosan berurusan dengan mereka itu.
Tok tok tok
Pintu ruangan Esha diketuk, dari luar muncul salah seorang karyawannya. Dilihat dari gelagatnya sepertinya akan ada tamu yang datang menemuinya. Hanya saja jika itu dua buaya darat yang telah membuat dirinya tersiksa, Esha tidak akan pernah mau menerimanya.
" Nona Esha, ada tamu."
" Siapa, kayaknya aku nggak ada janji deh buat ketemu sama siapapun hari ini."
" Namanya Ranti, apa saya bilang kalau Anda sibuk dan menyuruhnya kembali?"
Degh!
Esha bukannya tidak mengenal nama itu, dia cukup tahu siapa Ranti yang merupakan mantan istri Ferdy. Lalu pertanyaannya, mau apa wanita itu datang kemari? Selama ini dia bahkan sama sekali tidak pernah berhubungan dengan mantan istri Ferdy itu.
Esha memberikan kode tangan kepada karyawannya tersebut untuk membiarkan Ranti masuk. Dia lebih dulu bangun dari duduknya untuk menyambut tamu.
" Selamat pagi Nona Esha, maaf atas ketidak sopanan saya yang datang tanpa memberi kabar atau membuat janji lebih dulu."
" Tidak apa-apa Nona Ranti, aah silakan duduk, dan kita bisa bicara santai saja."
Esha mempersilakan Ranti untuk duduk. Dalam kepalanya sangat banyak muncul pertanyaan. Tapi dia harus menahannya sampai Ranti mengungkapkan sendiri apa tujuannya datang bertemu di perusahaan seperti ini.
" Maaf."
" Ya?"
Esha terkejut saat tiba-tiba kata maaf keluar dari bibir Ranti. Mereka sama sekali Tidka pernah bersinggungan sebelumya, ya kecuali saat tiba-tiba Ranti menikah dengan Ferdy yang waktu itu masih berstatus kekasihnya.
Tapi setelah itu Esha dan Ranti tidak pernah terlibat dalam urusan satu sama lain. Jadi kata maaf itu sedikit mengganjal bagi Esha.
" Bentar-bentar, maaf buat apa ya Mbak Ranti?" Esha bertanya dengan nada bingung, ia juga mengubah panggilannya dari Nona ke Mbak agar terasa lebih santai saja dan tidak kaku.
" Maaf karena merebut Ferdy dari kamu, meskipun bagaimanapun kalian dulu masih sepasang kekasih. Dan mulut manis Ferdy itu, aah apapun itu beneran deh aku termasuk salah juga disana. Karena terlalu mudah kemakan bujuk rayu pria itu."
" Aaah itu, udahlah. Udah lewat juga. Dan terkadang aku bersyukur, dengan kejadian itu aku terselamatkan dari pria model itu. Sebenarnya aku turut prihatin atas perginya putri kalian berdua."
Wajah Ranti berubah sendu saat Esha menyinggung perihal anaknya, dan cerita pun mengalir. Cerita yang tidak pernah terlihat oleh publik tapi kini Esha tahu. Esha juga menjadi tahu bahwa Ferdy adalah level pria yang sangat buruk. Ia juga merasa sangat sedih atas kronologi bagaimana anak Ranti yang meninggal dunia.
" Haaah, maaf ya malah jadi ngalor ngidul gini ceritanya. Dan Sha, aku harap kamu jangan sampai lagi ketipu mulut Ferdy."
" Nggak apa-apa, aku senang kok diajak cerita gini. Soal itu, kamu nggak usah khawatir. Dia udah ku blacklist kok. By the way, ayo tukeran nomor ponsel. Dan sesekali ayo kita bertemu Ranti."
Esha merasa senang, dia memiliki teman baru sekarang. Meskipun berawal dari kejadian yang bisa dikatakan tidak mengenakan tapi akhirnya malah membuat hubungan keduanya menjadi baik.
Dan ternyata hal ini sedikit membantu Esha mengalihkan pikiran dia terhadap Janu. Terlebih sejak Janu menelpon waktu itu, tidak ada kabar lagi dari dia. Ini sudah berjalan selama hampir satu Minggu, rasanya Esha sungguh ingin segera bertemu Janu. Tapi ia menahannya dan juga yakin bahwa Janu pasti akan pulang dengan baik-baik saja.TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/376555903-288-k250454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Nona Muda
عاطفية" Jadilah suamiku!" " Maaf Nona, saya tidak berani." Janu Mahendra, pria berusia 25 tahun yang belum lama bekerja sebagai asisten pribadi Eshania Riulla Edmund dengan tenang dan ekspresi datar menolak dengan tegas keinginan nona nya. Track record Es...