Bab 33

32 2 0
                                    

" Sha, tadi Janu yang telepon. Dimana katanya dia?" Ekhtan bertanya dengan penuh  penasaran.
Esha mengangguk lalu menggeleng cepat, saat ini dia sedang bersama daddy, mommy dan abangnya ketika Janu menelpon. Semua terlihat penasaran dengan apa yang dikatakan Janu melalui panggilan telepon itu. Bisa terlihat mereka juga mengkhawatirkan Janu yang baru beberapa waktu itu bekerja di sisi Esha.
" Dia bilang baik-baik aja. Tapi nggak ngomong dia ada dimana. Katanya mau menyelesaikan sesuatu dulu baru pulang setelah itu," jawab Esha lesu
Semuanya terdiam, sepertinya memang Janu dalam kondisi baik-baik saja tapi ada sesuatu yang tidak bisa pemuda itu ucapkan.
Ketika seperti ini mereka hanya bisa diam dan tidak bisa berbuat banyak. Terlebih dari ucapan Janu yang disampaikan oleh Esha, Janu tidak ingin memberitahukan apa yang sedang dialaminya.
Pada akhirnya mereka semua kembali ke tempat mereka masing-masing. Ya hari ini mereka memutuskan untuk tinggal di rumah dan tidak pergi ke perusahaan. Sebenarnya bisa-bisa saja tapi Darius, Cilla dan Ekhtan tidak bisa membiarkan Esha sendirian di rumah karena dia tadi berkata tidak ingin berangkat kerja.
Menghilangnya Janu memang belum ada yang tahu selain keluarga Edmund dan Silvya. Tapi Ekhtan merasa perlu berhati-hati terhadap dua mantan kekasih Esha yang masih berusaha mendekati Esha.
Dan Ekhtan yakin tidak lama lagi Ferdy juga Artan akan tahu bahwa Janu tidak ada di sisi Esha. Ini akan membuatnya khawatir karena dua orang itu pasti akan lebih nekat lagi untuk mendekati Esha.
" Sha, mau makan apa sayang untuk siang ini. Kamu dari tadi belum makan lho."
" Apa aja Mom, aku lagi nggak kepengenan makan."
Cilla menghembuskan nafasnya pelan, ia lalu tersenyum tipis ke arah putri bungsunya itu. Baru kali ini Esha begitu resah karena seorang pria. Sudah menjalin hubungan tiga kali dengan pria tapi Cilla belum pernah melihat putrinya seperti ini.
Cilla menjadi yakin kalau kali ini Esha benar-benar memiliki hati terhadap Janu. Dimana perasaan itu bukan hanya sekedar pelarian semata atas gagalnya kisah cinta yang berulang.
" Sayang, apa kamu beneran suka sama Janu?"
" Ya?"
Esha terkejut mendengar pertanyaan dari sang ibu. Selama ini dia memang selalu meminta Janu untuk jadi suaminya secara terang-terangan. Dia juga berkata kepada Ekhtan bahwa dirinya tidak akan gentar mengejar Janu, tapi saya ditanya apakah dirinya benar-benar menyukai Janu, Esha menjadi berpikir kembali. Ia mencoba untuk kembali menelaah hatinya.
Akan tetapi hal yang pasti saat ini dirasakan Esha adalah dia sangat khawatir dan cemas saat Janu tidak ada di sampingnya. Dia merasa ada yang hilang ketika Janu tidak terlihat di matanya. Dan ia merasa bahwa keberadaan Janu sangat ia inginkan. Ya, sepeti itu lah yang dirasakan oleh Esha. Lalu apakah itu adalah rasa suka dan cinta?
" Aku nggak yakin Mom, tapi aku kangen sama Janu. Aku takut kalau Janu nggak balik lagi ke sini, aku takut kalau aku nggak bisa lagi lihat Janu."
" Aah sayang, itu tandanya kamu jatuh cinta. Oke, sekarang Mommy tahu apa yang kamu rasain."
Esha tersenyum simpul, mungkin benar apa yang dikatakan oleh sang ibu bahwa dirinya jatuh cinta kepada Janu. Dan ia berjanji bahwa dirinya akan mengatakannya nanti ketika Janu sudah kembali menemuinya.
" Segera pulang Jan, aku harap kamu nggak kenapa-kenapa."

TBC

Dicintai Nona Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang