"Mas Deva mau kemana?"
"Aku mau kerja sayang."
Ekspresi Rara seketika berubah, gadis itu tampak menunjukan ekspresi cemberutnya.
"Kok kamu mukanya cemberut, kenapaa?"
Rara memalingkan wajahnya, menggeleng pelan. "Gak apa apa, udah sana berangkat nanti kamu terlambat!"
"Mana bisa aku berangkat ninggalin kamu yang sedang cemberut ini." Deva menangkupkan wajah Rara agar menghadap ke arahnya.
"Jangan pegang pegang! Rara gak suka mas!"
"Hei kok kamu gitu? Come on baby please tell me what do you want." Deva menurunkan tubuhnya, menyamaratakan tinggi badannya dengan Rara.
"Gak mau apa apa. Cuma pengen kamu pulang cepat."
Deva tersenyum mencubit pipi Rara dengan gemas, "jadi kamu badmood kayak gini karena gak mau ditinggal kerja?"
"Apa sih kamu mas! Sana berangkat."
"Kamu gak mau ikut aku aja ke kantor? Atau aku titip kamu ke pesantren dulu selagi aku kerja."
"Gak usah mas. Mama nanti mau datang kesini."
"Jam berapa?"
"Sembilan."
Deva mengangguk, "oke berarti aman."
"Aku berangkat dulu ya."
"...."
"Kok kamu diam?"
Tanpa sepatah kata, Rara langsung memeluk Deva dengan sangat erat. Seolah Deva akan pergi lama.
"Maaf ya sayang, aku gak bisa nemenin kamu terus di rumah."
"Aku belikan sesuatu mau?"Rara menggeleng seraya melepaskan pelukannya. "Gak perlu, yang penting kamu pulang dengan selamat."
"InsyaaAllah."
"Aku pamit dulu yaa. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumusssalam."
Deva memacu langkah menuju mobil namun, seketika lelaki itu berbalik arah dan berlari ke arah Rara untuk memeluk perempuan yang dicintainya.
Rara terkejut dan membeku karena Deva tiba tiba memeluknya, "mas Deva kamu kenapa?"
Deva tak menjawab, lelaki itu memeluk Rara semakin erat. "Kalau ada apa apa segera kabari aku yaa."
"Iya, mas."
Deva melonggarkan pelukannya untuk menatap perempuan cantik kesayangannya.
"Raa..."
"Iya, mas Deva."
Deva mengusap pipi Rara dengan lembut dan penuh kasih sayang, "maaf ya Ra, karena aku gak bisa selalu ada disamping kamu."
"..."
"Selama aku pergi, jaga diri baik baik."
***
🩶🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Devara
Teen FictionIni bukan kisah tentang anak gang motor dengan gadis polos. Bukan kisah seorang Gus yang di jodohkan dengan Ning yang sholehah. Kisah ini untuk Devara.... Allah telah merangkai alur menulisnya dengan qolam di atas lembaran kertas takdir. Devara...