Hello guys!
Gimana kabarnya? masih stay kah?
Oke langsung aja ya...
Happy reading
****
"Jangan ganggu! pergi sana!"
Deva tak mengindahkan perintah Rara, lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukannya dari belakang. Membuat Rara kesusahan untuk membuat susu panas.
"Lepas gak atau mau disiram nih pake air panas!" kecam Rara yang membuat Deva mengendurkan pelukannya.
"Galak amat, saya kan lagi kangen."
Rara menggeleng heran dengan kelakuan Deva yang kerap kali manja padanya. Hari ini Deva pulang lebih awal sehingga Ia memiliki waktu bersama.
"Tumben pulang cepat," Rara memberikan segelas susu panas yang sudah siap pada suaminya.
Deva meraih gelas tersebut lantas mengipasinya dengan tangan supaya tak terlalu panas.
"Lagi kangen sama kamu makanya pulang cepat." Ujar Deva dengan ekspresi wajah yang menyebalkan.
Bukannya baper, Rara malah merasa jijik dengan gombalannya, "gak usah gombal deh mending tidur sana!"
"Gak mau, maunya bareng kamu."
Kelakuan Deva yang tiba tiba manja membuat Rara semakin geram, biasanya Rara akan meladeninya tetapi rasanya tidak untuk saat ini. Setelah makan ayam geprek tadi seketika rasa badmood nya kambuh kembali, sudah dibilang makan ayam geprek hanya menghilangkan badmood sebentar saja.
Rara menghela nafas panjang; menetralkan emosinya berusaha supaya tak memarahi suaminya yang baru pulang kerja. "Kamu duluan aja Rara mau beresin ini dulu," kata Rara seraya mengelap bubuk susu yang terjatuh tadi.
Deva meraih segelas susunya beranjak menuju kamar, "oke saya tunggu di kamar tapi jangan lama lama ya."
"Iya bawel!"
Setelah itu tak ada lagi celotehan manja Deva, Rara kembali membersihkan area dapur yang kotor. tangannya memang bekerja tetapi pikirannya entah kemana, kosong.
"Cerita jangan ya ke mas Deva?"
Di kamar, Deva tampak tengah bersantai dengan duduk di tepi ranjang seraya meminum segelas susu buatan Rara. Ketika hendak menaruh kembali gelas ke atas nakas, lelaki itu baru teringat bahwa hampir satu hari ini Ia menonaktifkan Hpnya. Deva mengaktifkan kembali Hpnya dan ratusan notifikasi masuk ke dalam aplikasi chat nya. Dan ada satu chat yang menarik perhatiannya.
Alva
Bang, ada rumor negative tntg Rara di sekolah
Bang?
On dong aelah!
Ada yg nyebarin artikel ini
Alva sends photo
Seketika Deva membulatkan matanya ketika melihat gambar yang dikirim Alva, mencoba membaca ulang artikel dari gambar tersebut. Tangannya menggenggam benda pipih itu dengan kuat, baru saja satu masalah hampir terselesaikan kini sudah ada masalah lain. Membuat Deva semakin yakin bahwa akan ada kejadian lain setelah ini, Deva mencoba menenangkan dirinya dengan menghela nafas seraya memejamkan matanya sejenak. Bagaimanapun Ia harus mengontrol emosinya walaupun itu tak mudah.
Terdengar knop pintu, Rara masuk ke dalam kamar. Deva masih berusaha tersenyum kepadanya.
"Sini, Ra." Deva mengisyaratkan untuk duduk disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Devara
Ficção AdolescenteIni bukan kisah tentang anak gang motor dengan gadis polos. Bukan kisah seorang Gus yang di jodohkan dengan Ning yang sholehah. Kisah ini untuk Devara.... Allah telah merangkai alur menulisnya dengan qolam di atas lembaran kertas takdir. Devara...