12K WORDS. AWAL KEPOTONG.
Hati-hati typo dan nama yang kebalik-balik. Muach...
Alkohol itu....buruk, kan?
Lalu apakah alkohol untuk menyembuhkan juga merupakan hal buruk?
Mungkin. Kalau ditelan, misalnya.
Kalau digunakan dengan tepat, barulah bisa dikatakan baik, kan?
Tapi ayahnya tak pernah membiarkan satupun lukanya terobati. Kata ayahnya bekas luka adalah bukti dari sebuah perjuangan dan pertarungan. Bukti seorang lelaki jantan.
Dion tak tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya. Sekalipun tak pernah diobati, tiap luka yang ia dapat ujung-ujungnya akan sembuh tanpa bekas. Dan entah kenapa ayahnya justru selalu tampak kesal melihat betapa cantik kulitnya.
Dion jadi tak tahu yang bagaimana yang disebut positif.
Apakah alkohol yang menyembuhkan luka hingga membuat ayahnya marah adalah hal buruk?
Apakah sembuh adalah hal yang buruk?
Apakah kalau ia terus terluka barulah ayahnya senang dan mengakuinya?
Ayah ingin ia punya beberapa luka. Namun ayah juga ingin ia tak pernah kalah di setiap pertarungannya.
Bagi Dion dua keinginan itu seperti bertentangan. Cara ia mendapat luka adalah dengan kalah. Dan ia harus kalah berkali-kali karena luka yang lama tak akan bertahan selamanya.
Dion punya 3 kakak laki-laki. Ryano tahun ini telah masuk militer. Sedangkan si kembar Vincenzo dan Devano masih di kelas 1 SMA.
Dion tak mengerti kenapa ayahnya sebegitu marah melihat ia kalah melawan Ryano. Selisih umurnya dan Ryano 7 tahun. Mungkin perbedaan kekuatan mereka tak akan sejauh itu kalau Ryano umur 27 tahun sedangkan ia 20. Tapi nyatanya Dion masih anak SMP kelas 2 dan Ryano tentara. Perbedaan kekuataannya dan Ryano bagai singa menghadapi bekicot.
Bulan lalu ia akhirnya untuk pertama kali menang melawan Vincenzo. Walau Dion tahu ia menang bukan karena lebih kuat dari Vincenzo, melainkan karena pemuda itu terlalu menyepelekannya. Karena tepat setelahnya, ia melawan Devano yang lebih berhati-hati namun lebih lemah dari Vincenzo, nyatanya Dion kalah melawan lelaki itu.
Ayahnya marah lagi.
Lemah. Feminim. Gemulai. Banci. Aib.
Dion tak tahu sebenarnya bagian mana di dirinya yang begitu ayahnya benci sampai terus menerus menghinanya seperti itu.
Dion akui ia yang paling lemah di antara 4 bersaudara. Tapi sebenarnya ia tak selemah itu kalau menghadapi orang-orang di luar rumahnya yang tak setiap hari dilatih gaya militer oleh orang tua mereka.
Tapi Ayah tak pernah percaya hal itu. Di mata ayahnya ia tetaplah putranya yang memalukan.
Mungkin karena kenyataannya memang begitu. Tak ada yang mencoreng nama keluarga melebihi Dion. Bahkan Ryano yang menghamili seorang gadis saat masih SMA tetap bisa Ayah maklumi dan tutupi kasusnya. Sedangkan semua yang terjadi di masa lalu dan masa sekarang terkait Dion tak bisa ditutupi ayahnya. Bahkan ia tak berniat menutupi apapun karena ia rasa semua insiden itu terjadi karena Dion "berpura-pura" menjadi perempuan sampai umur 7 tahun.
Dion tahu dan telah membuktikan bahwa ia lebih kuat dibanding anak manapun seumurannya yang berada di sekitarnya. Namun nyatanya ia hanya pernah dilatih satu lawan satu. Dion mustahil menang ketika mereka meramai-ramaikannya.
Jujur, perundungan oleh temannya jauh lebih ringan dibanding hukuman apapun yang pernah ayahnya berikan karena ketahuan kalah adu hantam. Karena itu Dion cenderung mendiamkan. Setidaknya kalau ia tak melawan, bekasnya tak akan ada, Ayah tak akan tahu ia baru kalah melawan gerombolan anak nakal sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Act It Out!!
Romantik"Never let go." Itulah janji Exon dan Shea yang memiliki latar perdebatan memekakkan telinga dari kedua orang tua dari luar ruangan. Shea mengangguk sambil memegang gemetar tangan Exon yang menutup telinganya agar ia tak mendengar terlalu banyak. Na...