Chapter 22

512 43 89
                                    

Bagi yang ngerasa termasuk orang-orang pertama yang baca AIO chapter 21, setelah aku cek, ternyata ada bagian kepotong, aku salah copy-paste - nya dari catatan aku.

Sebenarnya hari pertama chapter itu di post, udah langsung aku perbaiki sih. Jadi kebanyakan pasti udah baca versi yang aku tambahin.

Gak banyak sih nambah. Gak mau ngecek lagi juga gak pa-pa .

Kalau mau cek, lihat sesudah kalimat "Abang harus gimana lagi sih She supaya bisa milikin kamu?" Atau sebelum tanda *** pertama . Sekian dan Terima kasih .



Sidang pertama Exon berhadapan dengan Dalton akhirnya tiba. Ken yang sebenarnya sudah sejak lama sembuh, namun enggan keluar rumah sakit karena harus berhadapan dengan kasus mengendara sambil mabuk hingga partner-nya sekarang jadi cacat, akhirnya tak punya pilihan selain bangkit dari kasur. Ia harus mendampingi Exon sidang. Sekalipun kasusnya sendiri pun belum tuntas.

Shea tak ada di bangku pendukung Exon. Gadis itu punya jadwal yang padat. Dan panggilan dari pengadilan pun belum datang. Kemungkinan di sidang ke-2 barulah gadis itu dipanggil sebagai saksi.

Pengacara Exon memperkirakan kasus ini akan selesai sekitar 6 kali sidang. Sekalipun ini kasus sesama aktor besar, harusnya mereka sama kuat, namun kenyataannya Steve dan istrinya -Laura- ikut turun tangan dalam kasus ini.

Paman Exon beserta tantenya itu sejak dulu memang sangat perhatian pada ia dan Shea. Mungkin karena keduanya belum dikaruniai anak setelah puluhan tahun menikah, mereka jadi menganggap keponakan sebagai anak sendiri.

Agensi Dalton harus cukup bodoh kalau mau melawan keluarga Laura yang termasuk jejeran crazy rich Indonesia. Karena itu tuntutan mereka tak ada yang mengacu pada hukum penjara. Hanya meminta ganti rugi karena Dalton terluka mengakibatkan pembatalan kontrak dan denda yang merugikan agensinya. Itu tuntutan yang normal. Yang tak normal itu kalau berani-beraninya mereka menuntut hukuman penjara, bisa-bisa semua jalan tawaran kerja untuk Dalton ditutup.

Exon menyalam tangan om dan tantenya setelah sidang, izin mau lanjut ke jadwal kerja. Laura memeluknya. "Everything's gonna be alright, hunnie. We got your back," janjinya.

Exon membalas dengan senyuman. "Makasih, Aunty."

Gareth menepuk pundak putranya. "Gak usah dimanjain banget lah. Dah gede. Masa kasus gini aja harus ditemenin Uncle sama Aunty-nya? Bisa sendiri ya kan, Xon?"

"Anak sendiri masa gak ditemenin?" balik Steve. "Ya kan, Ra?"

Laura mengangguk sepakat. "Katanya mau balik kerja, kan? Aunty sama Uncle juga mau balik kerja nih. Hati-hati di jalan ya sayang," pesan Laura.

Exon pun berjalan mundur beberapa saat sambil melambai, lalu masuk ke mobil dimana Ken menunggu.

***

Permintaan Exon setelah Ken keluar dari rumah sakit adalah ia mau menerima tawaran kerja ke bidang yang lebih luas.

Akhir-akhir ini sih ia sudah muncul di beberapa talkshow karena membahas hubungannya dan Shea. Tapi selain itu, ia menolak kerja yang melibatkan Shea, apalagi bukan di bidang akting. Karena pada dasarnya ia orang yang setengah hati menjalani hari sebagai selebritis.

"Tiba-tiba banget. Kenapa?" tanya Ken.

'Karena gue cuma diizinin dekat sama dia waktu di depan publik atau kamera. Di luar itu, manajernya berisik, dia juga pengen ngehargain wewenang manajernya. Di rumah sih bisa sesuka gue, tapi Shea sibuk kerja gak pulang-pulang. Gue jadi kesepian.'

"Ada deh," hanya itu jawaban Exon. Tapi Ken langsung paham alasannya saat mereka sampai di studio rekaman untuk mengisi soundtrack film Kiss The Baby Sky. Aktornya itu tampak berseri-seri menghampiri gadis yang dinyatakan ke publik sebagai kekasihnya.

Act It Out!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang