31

2.9K 357 95
                                    

Chapter - 31

Chapter - 31

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dis. Aku ada info nih"

Disha mengalihkan tatapannya dari beberapa berkas laporan keuangan Dirapharm selama 5 tahun terakhir ini saat Geya masuk ke dalam ruangan dengan terburu-buru. Raut perempuan itu tidak terlihat santai, seolah ada berita yang harus disampaikan segera pada Disha.

"Hari ini ada kunjungan survei ke Malang buat proyek resort kan? Divisi marketing juga ikut kan, nah anak-anak bilang perwakilan dari marketing itu yang dikirim si Binar"

Geya mengatakan itu dengan menggebu-gebu. Sementara Disha sepertinya belum mencerna informasi dari Geya. Ia belum mendapatkan korelasi mengapa berita ini urgen untuk disampaikan kepadanya.

"Duh, kamu ini paham nggak sih? Itu artinya suamimu bakal ketemu sama mantannya"

Dan barulah Disha paham mengapa Geya begitu menggebu-gebu untuk menyampaikan berita ini. Sedikit banyak Disha tahu soal proyek resort kerjasama antara Wiyasa Karya dengan Asara. Ia sempat menjadi bagian dari penyusunan proyek itu sebelum akhirnya ia melepaskan jabatannya dari direktur keuangan. Seharusnya papinya juga ikut pada agenda ini, namun karena papinya itu sedang ada pertemuan dengan investor dari Thailand, papinya itu mendelegasikannya kepada wakil direkturnya. Untuk yang lain-lain, Disha tidak tahu. Disha tidak tahu siapa yang masuk ke dalam daftar untuk ikut dalam agenda ini.

"Ini aneh nggak sih. Si Binar kan masih baru. Kebijakan Asara itu baru membolehkan pegawai untuk dinas ke luar kota setelah masa kerjanya 6 bulan."

Kali ini Disha sepenuhnya sudah melupakan laporan yang sempat dibacanya. Perempuan itu memandang Geya yang menatapnya dengan raut bingung. Disha pun jadi ikut bingung dan gelisah. Perutnya terasa mengencang. Spontan Disha meletakkan tangannya di atas perutnya dan memberikan usapan halus di sana. Memang ada yang aneh. Keikutsertaan Binar dalam agenda ini memang terdengar janggal. Untuk agenda kali ini, divisi marketing memang dibutuhkan untuk menjelaskan bagaimana strategi pemasaran mereka nanti kepada calon investor yang katanya juga akan hadir dalam agenda survei ini. Untuk melihat seberapa potensial daerah yang akan dijadikan resort. Biasanya perusahaan akan mengirim staff senior bukan staff baru seperti Binar.

Disha menggigit bibir bawahnya. Mendadak jantungnya bertalu tidak nyaman. Apakah karena ia merasa tidak rela Arva akan bertemu dengan Binar? Mereka mungkin berada di tempat yang sama, tapi belum tentu mereka berinteraksi kan? Arva juga dulu sering datang ke Asara Tower, di sana juga ada Binar. Tapi mereka tidak kedapatan berinteraksi atau bertemu. Disha merasa jika dirinya mulai membangun asumsi-asumsi yang tidak jelas di kepalanya. Itu sama sekali tidak perlu kan? toh besok dirinya juga akan menyusul Arva.

"Cari tahu siapa yang mengusulkan Binar untuk ikut"

Perintah itu datang dari Disha dan segera Geya mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang yang dipercayanya bisa mendapatkan informasi.

Mengikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang