11

7.9K 559 17
                                    

Chapter - 11

Pesta pernikahan itu akhirnya terlaksana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta pernikahan itu akhirnya terlaksana. Megah dan mewah seperti yang dieksptekasikan orang-orang. Diselenggarakan secara tertutup –tertutup dari media. Jelas ada banyak media yang ingin melihat kondisi pesta pernikahan antara Baswara dan Wiyasa ini. Sebagian orang-orang memang tak peduli, namun ada juga sebagian orang penasaran dengan royal wedding dari keluarga yang bisnisnya memiliki pengaruh besar. Banyak petugas keamanan yang dikerahkan agar tidak ada orang-orang dari media yang berhasil meliput pesta pernikahan ini.

Sang mempelai berada di ruang tunggu. Ada beberapa make up artis yang sedang memberikan kinerja terbaiknya. Disha berada di ruangan itu bersama Geya yang hari ini sedang tidak menjadi asisten pribadi melainkan sebagai seorang sahabat.

Perempuan itu tidak berhenti berdecak kagum pada penampilan kawannya hari ini yang akan melepas masa lajangnya. Padahal yang paling banyak berkencan adalah Geya, tapi malah Disha yang tidak pernah terlibat hubungan dengan laki-laki yang justru menjalani pernikahan terlebih dahulu.

"Tak diragukan lagi kecantikan putri Tante Mustika." Suaranya mungkin terdengar menggoda. Tapi apa yang disampaikan oleh Geya tidak melenceng dari artinya.

"Siapa yang menyangka temanku satu ini akan menikah lebih dulu dariku dan menikahnya itu dengan Arvasatya. Dia itu bibit unggul lho, Dis. Bah, entah bakal secakep apa nanti anak kalian"

Disha hanya mendengus geli mendengar celotehan Geya. Perempuan itu berterima kasih kepada make up artis yang telah menyelesaikan tugasnya dan membereskan perlengkapan sebelum pamit undur diri dari ruangan. Tersisa Disha dan Geya dalam ruangan. Saat akhirnya hanya ada mereka berdua. Geya mengganti mimik wajah jahilnya yang tidak berhenti menggoda Disha dengan mimik serius.

"Kamu beneran yakin, Dis?"

Disha menyadari perubahan wajah Geya. Sahabatnya itu sedikit banyak tahu alasan dibalik pernikahan ini. Hanya Geya orang yang bisa ia curhati sana-sini tentang kehidupannya. Hanya Geya yang bisa menampung segala ceritanya tanpa membocorkannya ke siapapun.

"Yakin"

"Kamu ada rasa sama Arva?" Tanya Geya hati-hati. Namun Disha memilih tidak menjawab. Geya tidak mengejar jawaban juga. Geya sebenarnya sanksi apakah Disha pernah sekali saja merasakan jatuh cinta. Sekarang saja ia sudah dapat pandangan memicing dari Disha.

"Ah sudahlah. Kenapa juga aku bertanya begitu. Aku sempat mengira-ngira, kamu dulu kan satu kampus sama Arva. Siapa tahu karena sudah mengenal dia sejak lama, hatimu sedikit lebih terbuka padanya. Tapi aku berpikiran tidak masuk akal. Kalian bahkan baru mengenal secara personal dari rencana perjodohan ini"

Pernikahan ini masih abu-abu baginya. Ia dan Arva memang sudah sepakat terkait jalannya pernikahan ini. Mereka sama-sama akan mendapatkan keuntungan. Jika nanti mereka berpikir untuk berpisah artinya mereka sudah mencapai tujuan masing-masing.

Mengikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang