10

8.8K 550 28
                                    

Chapter - 10

Jadwal Arva cukup padat hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadwal Arva cukup padat hari ini. Ada pertemuan tender sampai sore. Proposalnya terpilih, ia dan timnya mendapat undangan presentasi proposal di hadapan tim penyelenggara. Ia baru selesai dengan agenda itu pukul 3 sore. Hari ini ia juga ada agenda makan malam dengan investor yang kembali bersedia untuk berinvestasi di perusahaannya. Di tengah-tengah agenda itu, ia mendapatkan telepon dari Binar. Itu cukup membuatnya terkejut.

Pasca perpisahan mereka, keduanya sudah tidak saling berhubungan lagi. Mereka sudah tidak bertukar kabar. Jadi Arva bertanya-tanya apa yang membuat mantan kekasihnya itu menghubunginya. Arva pun meminta izin untuk menerima telepon. Lagi-lagi keterkejutan melingkupi Arva begitu mendengar apa yang diceritakan oleh Binar.

Setelah menutup telepon dan mendesah berat, Arka kembali ke meja. Melanjutkan agenda makan malamnya dengan kolega bisnisnya. Selama itu Arva tidak tenang. Berkali-kali ia melirik arloji di pergelangan tangannya diam-diam.

Ia mendesah lega saat akhirnya agenda makan malam itu berakhir. Tidak menunggu lama, Arva menyuruh asistennya untuk pulang dan ia akan berkendara sendiri. Ada satu tujuan lagi yang perlu Arva kunjungi. Laki-laki itu melajukan mobilnya menuju kediaman Baswara. Saat itu sudah hampir pukul 9 malam saat mobilnya memasuki pekarangan luas rumah Praba Baswara.

Ia dipersilahkan masuk oleh salah satu asisten rumah tangga, ia menunggu selama beberapa menit dan harus menelan kekecewaan saat yang ditemuinya justru bukan perempuan yang dia harapkan.

"Ada apa, Arva?"

Itu adalah Kamala Baswara. Yang ia kenal sebagai nyonya di rumah ini. Melihat ekspresi perempuan itu yang biasa-biasa saja saat menyambutnya, sepertinya wanita itu tidak tahu huru-hara yang telah terjadi hari ini.

"Saya mencari Disha, tante"

"Kok panggil tante sih. Panggil mama aja kaya Disha, kn bentar lagi kamu jadi mantu mama. Oh ya Disha tidak di rumah ini. Dia berada di apartemennya. Kamu tidak tahu?"

Arva harus menahan ringisan saat Kamala menatapnya penuh heran karena tidak tahu di mana calon istrinya tinggal. Informasi bahwa Disha memiliki apartemen sendiri seharusnya diketahui oleh Arva sebagai calon suami kan?

"Kalau begitu boleh saya tahu alamatnya, ma?"

Arva mengikuti permintaan Kamala untuk memanggil perempuan itu dengan sebutan mama. Agar perempuan itu segera memberi apa yang Arva mau. Arva bersyukur Kamala tidak berkelit. Perempuan itu langsung memberikan alamat apartemen Disha. Tidak menunggu lama Arva langsung pamit undur diri dan berkendara menuju alamat yang disebutkan oleh Kamala.

Unit Disha berada di lantai 47 dari 50 lantai. Arva tahu bangunan apartemen ini. Apartemen mewah dari Amarnath group yang memberikan fasilitas fantastis dengan harga fantastis juga. Semakin tinggi lantainya semakin mahal harga per unitnya karena di lantai itu hanya tersedia 2 sampai 3 unit saja.

Mengikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang