Paradisha dan Arvasatya. Dua manusia yang disatukan dalam ikatan pernikahan melalui sebuah perjodohan yang direncanakan oleh orang tua mereka. Perjodohan di kalangan mereka adalah hal yang biasa. Pasangan mereka ditentukan agar mereka memiliki pasan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harinya sudah tiba. Disha dalam perjalanannya menuju kantor Dirapharm untuk pengangkatannya sebagai CEO baru di sana. Mobil yang dikendarai oleh sopir sudah memasuki area gedung tempat barunya bekerja. Arva lah yang mengatur untuk mempekerjakan seorang sopir untuk Disha. Laki-laki itu terlalu protektif kepada istrinya yang sedang hamil. Disha tidak lagi diperbolehkan menyetir sendiri. Disha pun tidak protes saat Arva sudah memilihkan sopir untuknya. Sopirnya itu juga digaji oleh Arva, Disha tidak melakukan apapun selain mengikuti. Toh ini juga demi kebaikannya sendiri.
Di halaman gedung ada banyak papan bunga yang dikirimkan untuk memberi ucapan selamat pada Disha. Suaminya pun juga tidak absen mengirimkan. Yang lebih menarik lagi, Tante Praya juga mengirimkan papan bunga. Meski tersemat nama Asara Foundation sebagai pengirimnya. Memang penuh dengan kebohongan keluarga ini.
Saat tiba di pintu masuk utama. Ada banyak pegawai dan staff yang berbaris rapi untuk menyambut kedatangan Disha. Pada barisan terdepan ada Pak Bandi yang akan membimbing Disha untuk melakukan penyesuaian. Di sebelahnya ada Geya yang sudah tersenyum lebar sembari membawa buket bunga untuk diberikan kepada Disha. Orang-orang di sana tampak antusias menyambut pimpinan baru mereka. Hal ini Disha anggap sebagai awal baru yang bagus.
Disha turun setelah pintu mobilnya dibukakan. Perempuan itu selalu tampil menawan. Kali ini Disha memakai kemeja silk berwarna biru muda yang dimasukkan ke dalam rok lipit berwarna abu. Kecantikan Mustika Diratama memang sepenuhnya menurun kepada putrinya. Tidak perlu diragukan lagi darimana Disha mendapat paras ayunya itu. Orang-orang menyambut kedatangannya. Disha digiring untuk masuk ke lobby lalu berdiri di sebuah podium kecil yang sudah disediakan. Ia diminta untuk memberikan pidato singkat untuk hari pengangkatannya ini.
"Saya akan bekerja keras untuk membawa Dirapharm ke puncak tertingginya. Yang pasti saya tidak akan bisa melakukan hal itu tanpa bantuan dari bapak dan ibu sekalian. Mohon bantuan dan kerja samanya"
Disha turun dari podium. Ia menerima buket bunga lagi. Berbeda dari sebelumnya. Jika bunga sebelumnya adalah sebuket bunga dahlia, kali ini adalah bunga matahari. Ada sebuah notes di atas bunga.
'So pleased to see you accomplishing great things.
Dinner for tonight?
-ASW
Disha tidak bisa menahan bibirnya untuk tidak tersungging tipis. Perempuan itu menyapa beberapa pimpinan perusahaan yang akan bekerja membantunya. Ia juga menyapa beberapa staff lainnya sebelum akhirnya ditunjukkan ke ruangan yang akan menjadi tempatnya bekerja.
Gedung Dirapharm ada 15 lantai. Ruangan Disha ada di lantai teratas. Ruangan itu lebih besar dari ruangannya yang ada di Asara Tower. Ruangan ini memberikan pemandangan yang lebih baik. Dihadapkan langsung dengan pemandangan perkotaan di luar sana. Disha bisa melihat gedung-gedung pencakar langit lainnya.