Seorang anak kecil yang lucu, tampan dan menggemaskan sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Yap dia adalah Devin Orlando.
"Lula, itu adik gue." Ucap Cherry sambil segera membuka pintu mobilnya diikuti oleh Lula. Jangan lupakan keenam lelaki tampan yang juga turun dari mobil mereka.
"Kakak kok lama sih jemput Dev." Ucap anak kecil itu sambil memanyunkan bibirnya kesal. Dan itu semakin membuat dia terlihat sangat menggemaskan.
"Ya ampun sayang, kamu lucu banget." Teriak Lula sambil mencubit pipi Devin dan langsung memeluknya. Sementara Dev pun hanya bingung melihat seorang gadis cantik yang tiba-tiba langsung mencubit dan memeluknya.
Byan, Azka dan Evan pun sangat kesal karena Lula yang terlihat sangat menyukai bocah SD itu. Mereka mendengus tak suka karena merasa cemburu. Ekspresi mereka pun tak luput dari perhatian ketiga temannya dan juga Cherry. Mereka tak menyangka ketiga lelaki bad boy itu cemburu dengan seorang bocah, sungguh sangat berlebihan.
"Kakak cantik temannya kakak Def ya?" Tanya Dev dengan ekspresi lucunya yang membuat Lula semakin ingin membawanya pulang dan menjadikan Dev sebagai adiknya.
"Iya sayang, ya ampun kamu ikut sama kakak aja ya pulang." Balas Lula semangat.
"Ih sayang lebih lucu aku kali." Evan pun sudah merasa sangat cemburu saat ini.
Semua orang pun langsung menatap Evan dan menilai di mana sisi kelucuan seorang Evan yang datar itu. Ya walau sekarang Evan sangat berbeda jika dengan Lula. Tapi tetap saja dia masih Evan yang sangat dingin. Evan pun tak menghiraukan sahabatnya itu. Saat ini pandangannya hanya tertuju kepada kekasihnya dan bocah SD yang membuatnya cemburu itu.
"Princess, jangan dipeluk terus dong!" Teriak Azka dan Byan bersamaan ketika Lula ingin memeluk Dev kembali.
"Iya sayang, aku saja belum pernah kamu panggil sayang, masa sama bocah kamu panggil sayang." Sambung Evan yang merasa sangat tidak terima itu. Dia harus hati-hati dengan bocah itu, jangan sampai dia merebut kekasihnya.
"Aku bukan bocah ya kakak tampan, eh tapi lebih tampan aku sih. Jadi ya tidak heran kalau kakak cantik ini lebih memilih aku dari pada kakak-kakak semua." Ledek Dev sambil menggandeng tangan Cherry dan Lula untuk segera menuju mobil.
"Iya sayang, kamu lebih tampan dari mereka semua." Balas Lula sambil tersenyum mengolok melihat ketiga pria tampan di dekatnya itu.
"Dasar bocah menyebalkan" Ucap mereka bertiga berbarengan karena merasa telah dihina oleh seorang bocah.
"Gantengan juga gue dari pada tuh bocah." Sambung Evan kesal sambil berjalan menuju mobilnya.
"Awas saja ya kalau bocah songong itu sampai mengambil perhatian princess." Ucap Azka dan Byan sambil berjalan dengan perasaan yang masih kesal menuju mobil mereka.
"Sama bocah aja gitu, apalagi yang seumuran." Ujar Gavin yang langsung diangguki oleh Raihan dan Zidan.
****
Setibanya di rumah Cherry..
Rumah Cherry memang tidak terlalu besar, tetapi suasananya terlihat damai dan asri. Banyak sekali bunga-bunga yang indah bermekaran di sekitar rumah itu. Udaranya pun sangat segar.
"Lula, lo mau mampir dulu enggak?" Tanya Cherry kepada sahabatnya itu.
"Lula aja nih, abang Gavin enggak ditawari?" Tanya Gavin menggoda adik kelasnya itu yang langsung dihadiahi tatapan sinis dari Cherry.
"Rasain lo malah diliat sinis. Itu tandanya lo enggak boleh mampir ke rumah Cherry." Ucap Raihan yang langsung mengundang tawa semuanya, kecuali Azka dan Evan yang hanya memandang dengan tatapan datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
Fiksi UmumJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...