Lima mobil sport telah terparkir rapi di tempat parkir khusus di sekolah milik Alexander itu. Sementara mereka pun menjadi pusat perhatian lagi, bahkan di mana pun mereka berada kecuali di rumah, mereka selalu menjadi pusat perhatian, seakan mereka adalah tontonan yang wajib untuk disaksikan.
Enam pria tampan dan seorang gadis manis yang berjalan santai tanpa terganggu dengan tatapan memuja dari semua orang, mereka seakan telah terbiasa menjadi pusat perhatian.
"Sayang, ingat kamu belajar yang rajin ya." Ucap Evan sambil tersenyum manis kepada pacarnya itu.
"Iya siap kak, kakak juga belajar yang rajin ya!" Balas Lula yang juga menampilkan senyuman terbaiknya.
"Aduh sudah dong jangan senyum terus, ntar aku makin enggak fokus belajarnya." Balas Evan menggoda gadisnya itu. Memang Evan akui jika senyuman Lula mampu membuat hari-harinya lebih berwarna.
"Hmm, sudah dong! Hargai kami yang jomblo!" Sindir Azka dengan nada yang dibuat jengkel, karena melihat adegan romantis di pagi hari. Masih suka bingung sih kenapa kelima pria tampan itu sampai sekarang belum mempunyai pacar.
"Lo aja kali yang jones, gue mah banyak gebetan." Ucap Gavin membanggakan diri.
"Iya gebetan lo banyak, tapi cabe-cabean semua." Cibir Zidan kepada sahabatnya itu.
"Sama woi!! Gebetan lo juga cabe-cabean." Cibir Raihan yang juga mengejek Zidan.
"Sudah-sudah! kalian bertiga sama-sama playboy jadi tidak usah saling ngehina." Sela Byan menengahi perdebatan yang jika dibiarkan maka akan memakan waktu yang lama.
Mereka bertiga pun hanya bisa pasrah tanpa membantah perkataan para sahabatnya, ya karena itu semua memang faktanya.
****
"Eh Lula, lo tahu enggak ada murid baru lo, katanya sih cewek." Ucap Cherry ketika melihat sahabatnya itu telah memasuki kelas.
"Ya terus kenapa?" Tanya Lula bingung sambil duduk di samping sahabat bawelnya itu.
"Yaa gue ngasih tahu doang sih." Balas Cherry kesal. Dia berpikir jika Lula sudah terkena virus para kakaknya yang sangat cuek itu.
"Selamat pagi semuanya, kita kedatangan murid baru, pindahan dari Bandung. Silakan perkenalkan diri kamu!" Ucap wali kelas mereka ketika memasuki kelas, sementara gadis Yang berada di samping guru mereka pun terlihat sangat gugup.
"Hmm hai semuanya, kenalin nama aku Saskia Davina, biasa dipanggil Kia, aku pindahan dari Bandung. Semoga bisa berteman baik." Ucap gadis itu memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.
"Ya ampun Lula yang manis, kia yang cantik."
"Kia id linenya apa?"
"Kia mau enggak jadi pacar aku?"
Itulah teriakan para murid dikelas Lula, sementara Kia hanya tersenyum.
"Kia silakan duduk di bangku yang kosong."
"Baik buk." Balas Kia yang langsung duduk di depan Lula. Setelah itu, para murid disibukkan oleh penjelasan sang guru yang sedang serius menjelaskan pelajaran matematika.
****
Kring.. kring..
Seakan bunyi bel menjadi sesuatu yang sangat dinantikan oleh semua murid, mereka pun berhamburan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berdemo sejak tadi.
"Ayok ke kantin Kia, kenalin aku Lula dan ini Cherry." Ucap Lula ketika melihat Kia yang masih diam di tempat duduknya.
"Iya Lula, Cherry semoga kita bisa berteman baik ya, sepertinya kalian menyenangkan." Balas Kia sambil tersenyum manis karena mendapatkan teman baru di awal sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...