Sesampainya di mansion milik keluarga Nathan gadis manis itu masih saja memejamkan matanya, dia tertidur sangat nyenyak, sementara pria tampan yang di sampingnya pun masih terus menatap dengan penuh sayang kepada gadis itu, seolah dia takut jika ada orang yang akan merebut gadis itu dari dirinya.
"Apakah kita masih di jalan?" Tanya gadis itu tiba-tiba, tetapi dengan mata yang masih enggan untuk terbuka.
"Kita sudah di rumah sayang," Balas Nathan dengan gemasnya melihat tingkah laku kekasihnya itu.
"Apa??" Teriak gadis itu sambil langsung membuka mata dan langsung keluar dari mobil sport milik kekasihnya itu, sedangkan lelaki itu pun hanya bingung, kenapa malah dia yang ditinggalkan.
" Untung sayang!" Gumam Nathan sambil menyusul kekasih manisnya yang saat ini terlihat menyebalkan. Tapi apa daya, dirinya tidak bisa marah karena Lula adalah segalanya bagi dirinya.
Sementara gadis itu berlari menuju kamarnya, dia langsung menukar bajunya dengan baju tidur dan langsung memeriksa teleponnya. Pasti terlihat membingungkan, tetapi ada alasan dibalik semuanya, gadis itu ingin mengabari kakak tertuanya itu supaya mengajak kakak-kakaknya yang lain untuk bertemu dengan dirinya. Lula sudah menyadari bahwa semuanya ini terjadi karena Kia. Kakaknya hanya salah paham, lagi pula dia sangat merindukan mereka semua.
Kak Rian ❤
Itulah nama yang tertera di teleponnya saat ini.
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan....."
"Apaan sih, Lula kan mau bicara sama kakak Lula bukan sama kamu!!" Teriak Lula kesal sambil melempar dengan asal teleponnya itu dan langsung menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala dengan selimut. Dia merasa sangat sedih karena kakaknya yang tidak bisa dihubungi.
"Mungkin Lula butuh waktu sendiri." Gumam Nathan yang ternyata sejak tadi melihat apa yang dilakukan kekasihnya itu, bukan niat ngintip sih, memang gadis ceroboh itu tidak menutup pintu kamarnya sama sekali.
****
Sementara itu, Rian dan keempat adiknya sudah berada di halaman rumah keluarga Nathan. Mereka langsung saja keluar dari mobil dan langsung membuka pintu mansion itu. Apakah mereka pikir itu mansion mereka? Sungguh barbar sekali. Mereka mungkin juga bingung ke mana para pengawal yang menjaga rumah itu? Ya mereka sudah tahu kalau para lelaki ini adalah anak dari keluarga Alexander, dan Nathan pun sudah memberitahu semua pengawal untuk mengizinkan mereka masuk.
"Princess," "Sayangggg,"
Teriak mereka berbarengan karena mereka sama sekali tidak melihat seseorang di sana. Mereka sibuk mencari di mana keberadaan adik kesayangan mereka.
Teriakan mereka pun terdengar jelas sampai ke telinga gadis manis itu, sontak gadis itu langsung berlari keluar kamarnya dan langsung terkejut tak menyangka melihat kelima kakaknya yang sudah berada di mansion itu.
"Kakak Lula kangennnn!!" Teriak gadis itu dengan semangat sambil berlari ke bawah.
"Sayang jangan lari nanti jatuh." Teriak Nathan yang sudah berganti pakaian menjadi pakaian santai itu sambil menyusul kekasihnya itu.
"Iya princess jangan lari, ntar kalau kamu jatuh kakak bakalan merasa sangat bersalah." Ucap Rian yang juga merasa takut jika adik cerobohnya itu jatuh.
"Iya-iya kakak, habis Lula kangen banget sama kakak tampan Lula." Ucap Lula sambil berhamburan memeluk kakak-kakaknya itu, jadilah mereka seperti teletabis yang sedang berpelukan sambil melepas rindu.
"Jangan cemburu Nathan, mereka adalah kakak dari kekasihmu." Batin Nathan memperingati dirinya sendiri agar tidak merasa cemburu, walaupun nihil, pria tampan itu tetap saja merasa cemburu melihat hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...