Kring kring....
Bel istirahat pun membuat semua murid bernafas lega, karena mereka bisa mengistirahatkan otak mereka untuk sejenak.
"Ayok Lula ke kantin, gue lapar banget nih." Ajak Ufi yang sudah menahan lapar sejak tadi.
"Iya-iya sabar!" Balas Lula sambil segera memasukkan bukunya ke dalam tas, tapi pandangan matanya teralih kepada murid baru yang hanya menyendiri dikelas, karena tidak ada yang ingin berteman dengan dirinya yang terlihat sangat cupu.
"Bunga, kita ke kantin yuk!" Ajak Lula kepada gadis yang tak lain adalah Kia..
"Hmm aku malu mau ke kantin, ntar diejek sama yang lain." Balas Kia dengan ekspresi yang dibuat menyedihkan itu.
"Sudah enggak usah banyak drama! Ayo Bunga lo ke kantin bareng kita aja, gue sudah lapar ini!" Sela Ufi sambil segera menarik tangan Lula dan tangan Kia yang sekarang sudah berubah dengan nama Bunga..
Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung duduk di tempat yang masih kosong dan pandangan orang-orang pun juga tak lepas dari mereka bertiga.
"Ih ngapain sih tuh si nerd sama Lula dan Ufi! Kayak majikan sama babu deh."
"Ihh ganggu pemandangan aja sih tuh murid baru!"
"Kucel banget sih murid barunya, gue pikir cantik!"
Itulah bisikan semua murid yang berada di kantin. Lula pun merasa geram mendengar semua hinaan itu, walaupun bukan untuk dirinya, tapi dia tidak tega melihat raut murid baru itu yang langsung berubah menjadi sedih.
"Sudah dong teman-teman dan kakak-kakak semua! Jangan ngomong kayak gitu, kita enggak boleh menghina orang lain, kan manusia tidak ada yang sempurna, jadi Lula mohon jangan ejek Bunga lagi!" Ucap Lula dengan tegasnya, ucapan Lula pun langsung membuat semua orang terdiam, apalagi tiga orang pria yang juga mendengar perkataan gadis itu.
"Enggak cuma manis, dia juga baik banget." Ucap Zio kepada kedua sahabatnya. Bagaimana dia bisa melupakan gadis manis itu jika terus begini.
"Iya Zio, gue enggak menyangka si Lula mau belain tuh murid baru!" Ucap Erland menyetujui anggapan Zio.
"Iya gue kagum deh sama si Lula!" Sambung Satria yang masih menatap gadis manis itu.
"Makasih ya Lula, kamu sudah belain aku." Ucap Bunga sambil terus menunduk.
"Iya Bunga sama-sama! Kamu jangan nunduk terus, enggak akan ada kok yang ngejek kamu lagi." Balas Lula dengan tulusnya, sementara Ufi merasa sangat beruntung bisa berteman dengan gadis manis yang baik kepada siapa saja.
"Sudah-sudah, biar gue pesanin makanan." Sambung Ufi karena merasa sangat lapar.
"Lula nasgor sama jus jeruk aja Fi,"
"Aku samain aja kayak Lula,"
"Oke, tunggu ya!" Ufi pun langsung segera bergegas memesan makanan mereka karena perutnya yang sejak tadi tidak bisa diajak untuk berkompromi itu.
Sementara Lula dan Bunga sama-sama terdiam, entah apa yang sedang mereka pikirkan.
"Dasar gadis lugu, gampang banget buat ngedekatin dia." Batin Kia sambil menyeringai membayangkan permainan yang sangat menyenangkan untuk gadis itu.
"Kasihan banget ya si Bunga diejek terus." Batin Lula sambil bertekad untuk selalu membela murid baru itu, walaupun baru kenal, Lula sudah menganggap Bunga sebagai temannya.
Sementara tak jauh dari tempat mereka, ada gadis cantik yang bernama silvi sedang tersenyum penuh arti melihat sahabatnya yang sudah berhasil menjebak gadis lugu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
Ficción GeneralJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...