Pagi-pagi sekali, gadis manis itu telah bersiap-siap untuk ke sekolah yang banyak menyimpan kenangan, apakah dia sanggup untuk menampakkan diri di hadapan kakak, sahabat dan pacarnya? Ya yang kali ini sudah tak ada lagi ikatan semenjak kejadian yang menyedihkan itu.
"Baby, apakah kamu sudah bangun?" Ucap pria tampan yang sudah rapi dengan baju kaos polos putih dan celana jeans hitam, dan jangan lupakan sepatu convers yang melekat sempurna dikakinya itu. Tampilannya pun membuat gadis manis itu pun sangat terpukau, dia seperti anak kuliahan. Auranya pun semakin membuat Lula tak bisa mengelak.
"Sudah selesai mengagumi kesempurnaan kekasihmu Ini baby?" Nathan pun membuyarkan lamunan gadis yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Hhhh, apa kamu tidak waras? Aku ,, aku tidak memperhatikan kamu kok!" Elak Lula karena merasa malu karena sudah tertangkap basah memperhatikan pria tampan itu.
"Ya sudah kalau tidak mau mengaku. Ohh iya berhubung kamu tidak membawa seragam, kamu pakai dress aja ya sayang." Sambung Nathan yang langsung masuk ke kamar gadisnya dan berjalan memasuki walk in closet dan langsung memilih dress apa yang akan dikenakan gadisnya.
"Kenapa dia yang repot dengan pakaianku?" Batin Lula tak mengerti dengan pemikiran lelaki itu. Apakah dia kurang kerjaan? Sudahlah semakin pusing jika terus di pikirkan.
"Wah ini sangat cocok, kamu pasti sangat cantik baby. Ya sudah aku tunggu di luar ya." Ucap Nathan sambil memberikan dress pilihannya itu kepada sang kekasih.
"Oh iya ada yang lupa,"
"Apa lagi sih," Balas Lula dengan kesal. Kenapa lelaki ini sangat heboh di pagi hari.
Cup..
Kecupan singkat di pipi gadis itu membuat dirinya kembali menahan nafas, sementara Lelaki itu dengan santainya meninggalkannya. Dicium di pipi sama kening aja sampai nahan nafas, apalagi di bibir, enggak tahu lagi deh.
.......
Setelah beberapa menit bersiap-siap, gadis itu pun segera ke bawah untuk sarapan bersama, seperti rutinitasnya saat bersama keluarga Alexander, tapi sekarang bedanya gadis itu sarapan dengan keluarga Lemuel.
"Wah sayang, kamu cantik banget." Ucap Nadhira ketika melihat calon menantunya itu.
"Iya tidak salah pilih ya anak kita mah." Ucap Anton yang juga ikut mengomentari penampilan gadis manis itu.
"Tentu dong, kan calon suami yang milihin." Ucap Nathan bangga. Ternyata dia sudah bisa menjadi suami yang baik. Baiklah mulai besok dan seterusnya dia yang akan memilihkan baju untuk gadisnya.
"Jangan bangga dulu, siapa dulu yang memilihkan baju itu." Balas Nadhira tak terima. Jelas-jelas dia yang kemarin bersusah payah memilihkan baju apa yang cocok untuk gadis manis itu.
"Sudah-sudah, lihatlah Lula wajahnya sudah seperti kepiting rebus, ayo kita sarapan." Ucap Anton menengahi perdebatan Istri dan anaknya. Beginilah mereka, istri dan anak sama-sama tidak mau mengalah. Mereka pun sarapan dengan penuh canda tawa.
****
Lain halnya dengan para anak Alexander, mereka tidak ada sarapan bersama. Semuanya langsung pergi untuk melakukan rutinitas masing-masing. Bisa bayangkan bagaimana kesunyiannya.
"Biasanya bareng Lula." gumam Azka dan Byan ketika sudah memasuki mobil, dengan lesu dan tanpa semangat sedikit pun. Azka pun melajukan mobil sportnya menuju sekolah. mereka rasanya juga tidak bersemangat untuk ke sekolah, karena princess mereka masih belum ketemu.
tak memakan waktu lama, kini Azka dan Byan sudah sampai di sekolah. Mereka pun segera turun dari mobil dan berjalan menuju kelas mereka dengan tatapan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...