Part 14

3 0 0
                                    

"Jawab!! Kalian semua pada bisu!!" Teriak Lio marah, karena tidak ada di antara mereka yang menjawab pertanyaan kakak pertamanya.

"Lula dibully kak." Ucap Azka, Byan, dan Evan berbarengan.

"Apa? Siapa yang berani ngebully princess Alexander?" Tanya Nata dengan penuh emosi.

"Cherry ada videonya kak." Lanjut Cherry gugup dan takut karena ekspresi mereka yang sangat menyeramkan.

Mereka pun segera memutar video yang ada di telepon sahabat adiknya itu, semua laki-laki yang ada di sana pun menyaksikan dengan serius sambil menggeram marah karena adiknya yang disiksa seperti itu.

"Lo bakalan mati sama gue Angel!" Batin Evan yang saat ini sudah tidak bisa menahan emosinya itu. Dia tidak akan segan-segan membalas kesakitan gadisnya bahkan dia akan membalasnya berkali kali lipat dari apa yang dirasakan pacarnya itu.

"Berani-beraninya dia mencelakai Princess gue." Batin Azka yang juga tak kalah emosinya. Rasanya saat ini dia ingin membalaskan rasa sakit adiknya kepada wanita iblis itu.

"Lihat saja, bakalan gue balas!" Batin Byan geram.

"Azka, besok kamu carikan data ketiga orang yang sudah mencelakai princess, dan serahkan ke kakak!" Perintah Rian dingin dan tak terbantahkan. Seketika semuanya memandang takut dan merasa bahwa kehidupan Angel dan kedua temannya akan seperti di neraka.

"Iya kak." Balas Azka.

****

Sementara dokter pun sudah selesai memeriksa Lula.

"Gimana dok keadaan Lula?" Tanya mereka semua serentak ketika melihat dokter telah keluar dari kamar adik mereka.

"Pasien tidak mengalami luka yang serius. Dia hanya perlu banyak istirahat."

"Periksa lagi, saya tidak mau ada kesalahan yang terjadi dalam pemeriksaan adik saya!" Ucap Rian tak terbantahkan.

"Sudah kak, Nata sendiri yang melihat semua dokter yang sudah profesional memeriksa princess. Jadi kakak tenang saja." Balas Nata yang mengerti kekhawatiran Kakaknya itu. Ya Nata mengumpulkan semua dokter yang sudah ahli untuk menangani adiknya itu.

"Awas sampai princess kami sampai kenapa-kenapa, akan kami pecat kalian semua!" Lanjut Arsen tak kalah dinginnya.

"Memang ya keluarga Alexander itu memang mengerikan." Batin mereka. So buat semua orang jangan sampai berurusan dengan keluarga Alexander jika masih ingin hidup aman dan damai.

***** Semua orang pun telah berkumpul dikamar Lula, mereka sibuk memperhatikan gadis cantik yang sibuk memakan Apelnya dengan santai tanpa memandang orang-orang di sekelilingnya yang sudah sangat khawatir kepada dia. Baru saja Lula tersadar, dia langsung meminta apel yang sudah disajikan oleh rumah sakit.

"Hmm, kenapa pada ngelihat ke Lula?" Tanya Lula ketika dia sudah menghabiskan apelnya tersebut, Lula pun sangat bingung kenapa pandangan semua orang terfokus kepadanya.

"Sayang kami semua khawatir sama kamu." Ucap Evan yang menyadari kebingungan Pacarnya itu.

"Iya kak maafin Lula ya sudah bikin khawatir." Balas Lula dengan nada menyesal.

ketujuh pria keluarga Alexander pun langsung memeluk princess mereka seakan akan takut ada yang melukai gadis manis itu.

"Kakak mohon, cukup kali ini saja kamu kayak gini sayang." Rian sangat tidak bisa melihat adik kesayangannya itu terluka.

"Iya, kami khawatir banget, untung saja Mama sama Papa tidak tahu." Lio juga merasa tidak bisa melihat adiknya merasakan kesakitan seperti sekarang.

"Iya sayang, mulai sekarang kamu tidak boleh pergi-pergi ya kecuali sama kakak." Ucap Nata lembut kepada adiknya itu.

Hurt Me Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang