Di tengah malam yang dingin, seorang gadis manis terlihat sedang duduk di tepi jalanan melepas penat karena sudah terlalu jauh dia melangkahkan kaki mungilnya itu. Suasana sepi membuatnya sangat takut, tetapi dia tetap berusaha meyakinkan diri bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya.
Tak jauh dari gadis itu berada, ternyata ada sosok laki-laki yang sedang berbaku hantam dengan beberapa pria dengan pakaian serba hitam dan berbadan besar dan juga memakai topeng.
"Sepertinya ada yang sedang berkelahi deh." Gumam gadis manis itu sambil segera berjalan menuju tempat perkelahian itu.
"Ya ampun! Masak 10 orang lawan satu orang sih, enggak gentle banget!" Cibir gadis itu dengan perasaan sedikit kesal.
"Ya ampun, ada yang mau nikam dia." Teriak Lula sambil berlari dan entah keberanian dari mana, dia langsung memeluk pria yang ingin dicelakai itu, sontak pisau itu pun menusuk perut gadis manis itu. Dan itu langsung membuat semua orang terpaku melihat ada seorang gadis yang berada di sana dan parahnya lagi, tusukan yang seharusnya mengenai pria tampan itu, malah salah sasaran.
tanpa tinggal diam, lelaki itu pun merasa sangat emosi, dan langsung menghajar para pria bertopeng itu tanpa ampun, tidakkah mereka mengetahui bahwa pria yang diserangnya itu sangat hebat dalam hal membunuh. Tak memerlukan waktu lama sepuluh orang bertopeng itu pun langsung terkapar lemah.
"Halo James cepat kesini, dan bawa para pecundang ini ke markas dan tanya siapa bedebah yang telah menyuruh mereka!" Ucap Lelaki itu dingin dan tegas kepada sosok yang diteleponnya.
Setelah mengirimkan lokasinya, tanpa pikir panjang dia pun langsung menggendong gadis mungil yang telah menyelamatkannya itu ke rumah sakit miliknya. Yaa dia adalah Nathan Kendrick Lemuel pria tampan dan juga seorang pengusaha muda yang sekarang sedang menyaigi perusahaan Alexander.
"Gadis ini terlalu berani." Gumam Nathan sambil melajukan mobil sportnya dengan sangat kencang, karena entah kenapa dia merasa sangat khawatir kepada gadis asing yang telah menyelamatkan hidupnya itu.
****
"Kalian periksa gadis ini, selamatkan dia, jika tidak akan saya pecat kalian semua!" Ucap Nathan tak terbantahkan, membuat semua dokter profesional segera masuk ke dalam ruangan tempat gadis itu. Jangan sampai mereka semua dipecat, mereka harus berhati-hati menangani gadis ini. Karena baru kali ini pria tampan itu dekat dengan wanita. Bukan karena tidak ada yang mau, tapi dia yang tidak ingin memikirkan wanita karena menganggap bahwa wanita hanya menambah bebannya saja.
Setelah dua jam berlalu para dokter pun keluar dari kamar VVIP itu, sontak pria yang ketampanannya itu luar biasa sempurna itu langsung berdiri. "Bagaimana keadaannya?" Tanyanya sangat datar, tetapi ada nada kecemasan yang mendalam dibalik itu.
"Syukurlah dia baik-baik saja, lukanya juga sudah dijahit, mungkin beberapa hari lagi lukanya akan kering dan akan segera membaik." Jelas salah satu dokter dengan sangat tegang, bagaimana tidak mereka saat ini sedang berhadapan dengan pemilik rumah sakit terbesar ini.
"Baguslah, sekarang kalian bisa pergi!"
Mendengar itu, para dokter itu pun segera pergi dan menyelesaikan urusan mereka masing-masing.
****
Kini lelaki tampan itu pun masih setia memandang gadis manis yang masih belum sadarkan diri itu, entah kenapa dia merasakan kenyamanan berada di dekat gadis ini, padahal dia sama sekali tidak mengenalinya.
"Dia pasti sangat baik, buktinya dia menolongku padahal dia tidak mengenaliku." Gumam lelaki itu sambil menggenggam jemari mungil milik gadis itu. Sontak dia pun tersenyum, hal yang sangat langka ditunjukkan oleh seorang Nathan yang sangat dingin dan datar itu. Bahkan dengan keluarganya saja dia masih mempertahankan wajah datarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...