Sekarang di kediaman Alexander kakak beradik itu sibuk bercengkerama satu sama lain, seakan kebahagiaan tak habis-habisnya mereka nampakkan.
"Princess, kamu bagaimana sekolahnya, tidak ada yang jahatin kamu kan?" Tanya Lio sambil menatap adiknya lembut.
"Semuanya baik-baik saja kok kak, bahkan aku ada teman baru." Cerita Lula dengan semangat dan jangan lupa senyum bahagia yang selalu terpancar di wajah manisnya itu.
"Wah benarkan? Apakah dia baik?" Tanya Nata yang juga ikut mendengarkan cerita adiknya itu.
"Belum tahu juga sih kak, tapi sih menurut aku baik kok." Balas Lula menanggapi pertanyaan kakaknya itu.
"Kamu yang pasti baik sayang. enggak kak tadi teman barunya itu ada musibah, orang tua gadis itu memiliki hutang, dan princess kita ini langsung tanpa pikir panjang membayarkan semua hutang mereka kak." Ucap Byan dengan rasa kagum, sontak mereka semua langsung memandang ke arah adiknya itu.
"Wah princess kita sangat baik." Ucap Adit bangga.
"Iya, kamu memang berhati lembut sayang." Sambung Arsen tak kalah bangganya. Mereka semua pun langsung berpelukan dengan hangat, seakan mereka takut berpisah dengan princess berhati malaikat seperti Lula.
"Oh iya, bagaimana hubungan kamu dengan Evan?" Tanya Nata ketika mereka telah sudah dengan sesi pelukan mereka itu.
"Makin mesra saja kak, sampai-sampai semua orang pada iri." Balas Azka sambil mengeringkan matanya kepada gadis manis yang sudah menunduk malu itu, yap membuat Lula malu-malu seperti itu adalah kesenangan untuk mereka.
"Aduh adik kakak sudah nakal ya! Mesra-mesraan terus." Goda Lio tak mau kalah.
Akhirnya obrolan malam itu penuh dengan canda tawa, semua orang yang melihat mereka saat ini pasti sangat merasa iri dan ingin berada di posisi gadis manis itu.
****
Keesokan paginya, entah apa yang membuat gadis itu merasa kurang bersemangat, perasaannya pun tak karuan, padahal tak terjadi apa-apa dengan dirinya.
"Huft, kenapa perasaan aku jadi tidak enak ya." Batin gadis manis itu.
"Sudah Lula, semua bakal baik-baik saja kok." Lanjut Lula dengan semangat dan menghilangkan semua pemikiran buruk dari kepalanya itu.
"Pagi semua." Sapa Lula dengan nada gembira. Sontak kedatangannya pun sangat ditunggu tunggu oleh enam pria tampan, yaa meski tidak ada kakak sulung mereka.
"Hai princess."
"Pagi sayang."
"Pagi adik ke sayang." Balas mereka dengan girang.
"Ya sudah sekarang kita sarapan ya."
Mereka semua pun mengangguk dan langsung melahap sarapan mereka.
****
Sesampainya di sekolah, Lula pun langsung menuju kelasnya dengan seseorang yang masih menggandeng tangannya lembut, siapa lagi kalau bukan Evan.
"Kamu masuk gih, belajar yang rajin, dan ingat jangan ngelirik cowok lain!" Ucap lelaki tampan itu, yap itu kata-kata yang sudah sangat dihafal oleh gadis manis itu.
"Iya siap pacar." Balas Lula tersenyum manis dan langsung memasuki kelasnya, di sana pun sudah duduk Cherry dan Kia.
"Weshh princess Lula sudah pamitkan sama princess Evan?" Tanya Cherry menggoda sahabatnya itu. Sementara disisi lain Kia merasa sangat tidak suka melihat pemandangan di depannya itu. Dia sangat tidak suka melihat kebahagiaan Lula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...