Part 34

3 0 0
                                    

Pagi -pagi sekali, seorang gadis yang sudah siap untuk menyamar menjadi gadis nerd. Siapa lagi kalau bukan Kia, si gadis cantik tetapi sayang hatinya berbanding terbalik dengan parasnya.

"Wah dengan penampilan gue sekarang, enggak akan ada yang ngenalin gue." Ucap Kia pada dirinya sendiri sambil tersenyum miring, seolah dia sudah tidak sabar untuk memulai drama ini.

"Wah, lo beda banget!" Heboh Silvi yang tiba-tiba sudah berada dikamar Kia..

"Yaiyalah! Butuh pengorbanan untuk ngancurin hidup Lula. Gue memang suka sama si Evan, tapi Nathan sahabat gue waktu kecil lebih menarik dari pada dia!" Ucap Kia lagi sambil tersenyum sendiri membayangkan wajah rupawan seorang Nathan.

"Tenang saja kita bakalan bareng-bareng buat ngancurin kehidupan gadis sok manis itu!" Balas Silvi yang juga merasa sangat benci dengan gadis yang dengan mudahnya mendapat perhatian Zio, lelaki yang sudah lama dia sukai..

****

Sementara itu di keheningan Lemuel, mereka semua baru saja selesai sarapan. Lain halnya dengan Nathan yang terus menatap gadisnya. Sedangkan Lula hanya mengabaikan tatapan itu, karena perutnya lebih penting untuk saat ini.

"Nanti matamu akan jatuh Nathan!" Sindir Nadhira yang sejak tadi terkikik geli melihat anaknya yang sedari tadi sibuk memperhatikan gadis manis yang terlihat sama sekali tidak terganggu dengan tatapan pria tampan itu.

"Wajar Ma Nathan natap Lula terus, Aku saja yang bukan siapa-siapanya tak bisa melepaskan pandanganku terhadap gadis manis ini." Ucap Ivan sambil tersenyum manis kepada Lula.

"Kau jangan menatap gadisku Lavender! Mangkanya cari pacar sana dari pada keganjenan sama pacar orang!" Sindir Nathan tajam sambil menatap sinis sepupunya itu.

"Aku baru tahu jika kau manusia, bukankan kau patung berjalan!" Balas Ivan dengan wajah yang dibuat bingung.

"Kau bilang apa?" Teriak Nathan tak terima, enak saja lelaki tampan seperti dirinya disamakan dengan patung.

"Sudah deh enggak usah teriak-teriak! Ini rumah bukan hutan!" Sela Lula menghentikan perdebatan yang tak berfaedah itu. Kenapa dua pria dewasa ini malah meributkan hal-hal kecil, sekarang mereka berdua terlihat seperti remaja.

"Iya sayang." Ucap Nathan mengiyakan sambil memandang sinis ke arah pria yang saat ini sedang mencibir mengejek dirinya. Melihat itu kekesalan Nathan terhadap Ivan pun semakin menjadi jadi.

****

Sementara di kediaman Alexander, mereka sedang sarapan bersama, dan Rian pun sudah kembali ke mansion itu, walaupun sekarang suasananya tak seceria ketika Lula masih tinggal bersama mereka.

"O iya, bagaimana kalau nanti malam kita pergi ke rumah Lemuel?" Tanya Rian memulai pembicaraan dengan adik-adiknya itu. Dia merasa sangat tidak tega melihat penyesalan yang begitu mendalam dari adik-adiknya itu.

"Apa Lula akan memaafkan kami kak?" Tanya Lio lesu. Dia sangat takut jika adiknya itu tidak mau memaafkan dirinya dan kembali ke mansion Alexander ini.

"Entahlah kita berdoa saja semoga princess mau memaafkan kebodohan kalian semua! Aku sudah tidak kuat dengan kondisi seperti ini. Aku rindu sekali kepadanya." Balas Rian lirih. Dia memang sangat merindukan adik manisnya itu. Semoga saja keluarganya kembali damai seperti dulu.

" Iya kak, aku juga sudah sangat rindu dengan Lula." Ucap Arsen. Begitu juga dengan yang lainnya. Mereka berharap adik mereka mau memaafkan kebodohan mereka itu.

"Nanti malam kita ke sana!" Sambung Rian kepada adik-adiknya, mereka semua pun mengangguk patuh. Mereka semua sudah tidak sabar menunggu malam tiba, mereka sangat menyesal dengan apa yang mereka lakukan, mereka berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Hurt Me Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang