Part 19

1 0 0
                                    

 Waktu untuk pulang pun telah tiba, sementara gadis manis itu sudah tiba di tempat parkir di tempat kakak dan pacarnya telah menunggu.

"Princess hari ini kamu pulang sama kakak ya!" Ucap Azka lembut kepada adiknya itu.

"Biar Lula sama gue aja." Balas Evan cepat. Sontak itu pun membuat Azka dan Byan menoleh ke arah suara yang sangat mereka kenal itu dan langsung memberikan tatapan tak suka mereka kepada pria tampan yang selalu membuat mereka merasa sangat kesal.

"Enggak bisa gitu dong, Lula adik kami, jadi dia pulang bareng kami berdua!" Balas Byan tegas tak terbantahkan. Sudah cukup pria itu mengganggu waktu bersamanya dengan adik kesayangannya itu.

"Iya Lula pulang sama kakak kok." Ujar Lula yang merasa sangat rindu pulang sekolah dengan kakak tampannya itu.

"Ya sudah iya sayang, kamu hati-hati ya! Kalau sudah sampai di rumah kamu langsung kabari aku ya." Ucap Evan kepada sang pacarnya itu. Lula pun langsung mengangguk setuju dan memberikan senyuman termanisnya. Evan pun juga mengerti jika pacarnya itu pasti sangat rindu semobil dengan kedua kakaknya itu.

Akhirnya mereka pun segera meninggalkan sekolah dan langsung pulang. Oh iya jangan lupakan Cherry yang sudah dulu pulang karena sudah dijemput Mamanya, sedangkan ketiga pria playboy itu, mereka juga telah pulang karena memiliki urusan masing-masing.

****

"Ehh tunggu deh kak, itu bukannya Kia ya?" Ucap Lula ketika pandangannya mengarah kepada gadis di depan halte yang sepertinya sedang menunggu angkutan umum.

"Iya, itu teman kamu dek." Balas Azka yang juga melihat gadis itu.

"Biarin aja lah dek" Sambung Byan acuh sambil terus memainkan teleponnya.

"Kak, biar Kia kita anter pulang ya, kasihan tahu." Ucap Lula dengan nada memohon, berharap kakaknya mau memberikan tumpangan untuk teman barunya itu.

Azka pun tak bisa menolak, dan dia langsung memberhentikan mobil ya di depan gadis itu. Sementara itu, gadis itu sangat terkejut melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya.

Lula pun langsung turun dari mobil.

"Kia, pulang bareng aku aja yuk, kasihan kamu nunggu pasti lama."

"Hmm tidak usah deh Lula. Aku tidak mau merepotkan kamu." Tolak Kia halus.

"Lula tidak menerima penolakan Kia!" Ucap Lula sedikit memaksa. Akhirnya Kia pun memutuskan untuk memasuki mobil itu dengan sedikit gugup, dan dia juga merasa sangat kagum dengan kemewahan mobil itu.

"Rumahnya di mana?" Tanya Azka dengan nada yang terdengar datar. Dia juga sama sekali tidak memperlihatkan senyum di wajah tampannya itu. Jika bukan karena adik kesayangannya itu maka dia tidak akan membiarkan orang asing untuk duduk di mobilnya.

"Lurus saja dulu kak, nanti berhentinya di toko kue aku saja kak." Balas Kia sedikit gugup.

Akhirnya mereka pun tiba di depan toko roti yang sederhana. Mereka pun langsung disuguhkan pemandangan beberapa preman yang terlihat sedang membentak seorang wanita yang lumayan sudah berumur.

"Ibu!" Teriak Kia sambil langsung keluar dari mobil dan langsung menghampiri ibunya itu.

Sontak Lula, Azka dan Byan yang melihat pun langsung keluar menyusul gadis itu.

"Wah putri cantikmu sudah datang, bagaimana kalau dia menjadi pelunas hutangmu pada bos kami, pasti dia akan setuju." Ucap salah satu dari preman itu.

"Tidak, beri saya waktu. Saya akan melunasinya." Balas Ibu itu dengan suara yang terdengar parau.

Hurt Me Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang