Sementara itu, gadis manis yang masih mengatur nafasnya karena berlari itu sudah masuk ke dalam mobil sport milik kekasihnya itu.
"Baby, siapa lelaki yang kamu temuin tadi?" Tanya Nathan ketika sang gadis sudah duduk di sampingnya. Dia hanya ingin memastikan bahwa itu adalah sepupunya.
"Ohh itu kakak senior aku, namanya Zio." Balas Lula enteng, sedangkan Nathan berharap semoga sepupunya itu tidak menyukai gadisnya, dan jangan sampai Lula menyukai sepupunya itu.
"Ohh gitu, jangan suka sama dia ya! Kan lebih tampan aku." Ucap Nathan lagi.
"Enggak janji ya!" Balas Lula sambil mengedipkan matanya, sejak kapan gadis lugu ini bisa menggoda seperti itu?
"Aku tidak mau tahu, pokoknya jangan dekat-dekat sama bocah itu!" Ucap Nathan tegas tak terbantahkan, dan tanpa disadari lelaki itu pun berbicara dengan nada yang keras dan terdengar seperti membentak. Sontak Lula pun langsung terdiam, cairan bening pun tak mampu ditahannya, dia merasa sangat terkejut karena mendengar bentakan itu, dia pun langsung mengingat ketika kakak-kakaknya membentaknya waktu itu.
"Ya ampun baby, maafin aku, jangan nangis sayang." Ucap Nathan dengan sangat cemas ketika melihat gadisnya menangis, dia pun juga tersadar jika dia berbicara terlalu keras kepada gadisnya, sementara Nathan yang selalu mengucapkan kata maaf, gadis itu pun masih setia dengan tangisannya yang semakin lama semakin keras, sontak itu semakin membuat Nathan menjadi sangat merasa bersalah. Betapa bodohnya dia sudah menjadi alasan gadisnya itu menangis.
"Sudah dong sayang, aku beliin es krim deh." Bujuk Nathan
Sontak kata es krim pun langsung membuat gadis itu menghentikan tangisannya dan langsung menatap kekasihnya itu.
"Beliin Lula es krim yang banyak ya!" Ucap gadis itu penuh harap.
"Ayo kita beli dengan toko-tokonya!" Balas Nathan yang langsung lega karena gadisnya sudah tidak menangis lagi, dan dia sangat bersyukur karena pacarnya sangat mudah untuk dibujuk, sepertinya dia harus menyediakan es krim yang banyak jika ingin membujuk gadisnya itu.
"Tidak usah sama tokonya, tokonya kan enggak bisa di makan."
"Iya-iya sayang, es krimnya saja, kalau bisa kita beli es krim satu truk."
"Boleh juga!" Balas Lula dengan sangat gembira, ke mana hilangnya kesedihan gadis itu? Tingkahnya seperti anak-anak saja, tapi itulah yang membuat para lelaki terpikat.
****
Disisi lain, gadis licik yang tak lain adalah Kia, ternyata dia menjadi mata-mata disekolah Lemuel, dia juga melihat kejadian di mana tiga pria tampan yang mengobrol dengan Lula, sontak dia semakin geram, kenapa Lula selalu dikelilingi pria yang sangat tampan.
Gadis itu pun juga mengikuti mobil Nathan, yap dia ditemani oleh sahabat yang ternyata juga bersekolah di sekolah Lemuel. Dia adalah Silvi gadis cantik yang juga populer disekolah, dan jangan lupakan dia juga sama jahatnya dengan Kia. Wajarlah jika mereka bersahabat.
"Oh jadi itu yang namanya Lula, lancang banget dia mendekati Zio sang pujaan hati gue!" Ucap Silvi sambil mencengkeram kuat setir mobilnya.
"Gue juga geram sama dia, gara-gara gadis sialan itu, beasiswa gue dicabut!" Balas Kia dengan penuh kebencian dan amarah yang terpendam dibalik kata-katanya.
"Tenang aja, lo bakalan bisa sekolah di sekolahnya Lemuel, karena kepala sekolahnya bokap gue, dan lo harus nyamar biar enggak ada yang tahu itu elo!"
"Iya gue rela nyamar demi balas dendam!" Balas Kia menyetujui usulan sahabatnya itu, dia rasa menyamar adalah cara terbaik agar tidak ketahuan oleh anak-anak keluarga Alexander dan juga yang lainnya yang sedang berpihak kepada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...