"Baby, baby pangeranmu datang!" Teriak Nathan ketika memasuki mansion keluarga Alexander itu, dia berteriak mencari sang pujaan hati seperti itu rumahnya sendiri. Lagian apa salahnya, itu kan rumah mertuanya jadi ya wajar saja pikir pria tampan itu sambil terus mencari cari gadisnya itu.
"Dasar pria batu, untuk apa dia kesini mengganggu saja!" Gerutu ketujuh kakak Lula, padahal mereka sedang melepas rindu.
"Usir saja dia, dasar pengganggu!" Sambung Rian yang langsung disetujui oleh yang lainnya. Sementara gadis manis itu hanya terkikik geli melihat ekspresi ketujuh kakaknya yang sangat menggemaskan itu.
"Wah kalian hanya berdiam diri di sini? Sedangkan aku sudah berteriak mencari Keberadaan babyku!" Ucap Nathan sambil mengangkat sebelah alisnya ketika dia sudah berada di depan kamar Lula.
"Wah kau sungguh sangat menyebalkan! Tidakkah kau melihat kami sedang menikmati waktu bersama!" Balas Rian sambil memandang sinis kepada pria batu yang sayangnya adalah pacar adik kesayangannya itu.
"Sana pulang!" Teriak ketujuh pria tampan itu berbarengan sambil menatap garang kepada pria yang masih berdiri di depan mereka itu. Sementara Lula pun hanya geleng-geleng kepala melihat kekasih dan kakak tampannya itu.
"aku hanya ingin bertemu gadisku kakak ipar!" Balas Nathan sambil berjalan mendekati kekasihnya itu.
"Wah sayang, aku sangat merindukanmu." Ucap Nathan lagi sambil memeluk gadis manis itu.
"Lepaskan!" Teriak ketujuh pria tampan yang semakin dibuat kesal dengan tingkah lelaki batu itu, berani sekali dia memeluk princess di depan mata mereka.
Tampaknya teriakkan ketujuh pria tampan itu tidak digubris oleh dua sejoli itu, sementara Lula pun terkekik geli di pelukan kekasihnya. Mereka berdua memang sengaja membuat para putra Alexander itu kesal.
"Lihat lah ekspresi para singa itu baby," Bisik Nathan kepada gadisnya.
"Mereka seperti akan memakanmu."
"Bagaimana kalau aku yang memakanmu" Tanya Nathan yang masih berbisik.
"Apa kamu canib?" Tanya Lula sedikit terbata.
"Sabar Nathan, kekasihmu ini sangat lah polos!" Batin lelaki itu menghela nafasnya.
"Nanti saja aku praktikan, kamu pasti akan ketagihan baby!" Balas Nathan dengan nada menggoda, sedangkan Lula hanya mendengus sebal mendengar perkataan kekasihnya itu.
"Dia pikir aku makanan!" Batin gadis itu.
"Wah kita tidak dihiraukan kak!" Ucap Byan kepada keenam kakaknya, Keenam pria tampan itu pun masih tercengang menyaksikan dua sejoli itu yang malah berbisik, seolah tidak menganggap mereka ada, bahkan perkataan mereka pun tidak dihiraukan.
"Sudah-sudah acara pelukannya. Sekarang kau pergi! Apa harus kami yang menyeretmu keluar??" Ucap Arsen garang karena merasa sangat tidak suka princessnya dipeluk lelaki lain walaupun itu kekasih princessnya.
"Iya! Lebih baik kau pulang sekarang, dasar tamu tidak diundang!" Sambung Lio degan tatapan sinisnya.
"Ya sudah sayang, sepertinya para singa sudah sangat marah. Aku pulang dulu baby! Oh iya aku membawakan kue untukmu, aku letakkan di atas meja tamu." Pamit Nathan karena melihat kondisi yang semakin mencekam, sungguh sangat lucu melihat ketujuh kakak iparnya itu.
"Singa?" Teriak mereka serentak. Mereka merasa tidak terima disamakan dengan singa. Mereka yang tampan disamakan dengan singa?? Apa kekasih adiknya itu kehilangan akal??
"Bye sayang, bye kakak ipar,"
"Sana pergi!!!"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me Again (END)
General FictionJika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap...