alnata 6

63 10 1
                                    

bnyk typo

🌹

****

Kini alvaro duduk dengan kedua temannya, brayan dan Daniel fokus bermain game mereka, sementara alvaro hanya duduk duduk diam entah apa yang dia pikirkan. “goblok lo jangan diam di situ! Arghh anjing matikan gue, awas yah gue tandai lo” teriak brayan karna musuh dia berhasil membunuhanya

“brayan dodol gak tau main gitu aja gak bisa lo lawan kalah kan ah ga asik” ucap Daniel memukul kepala brayan

Brayan menoleh ke arah alvaro yang dari tdai hanya diam “woee al!”

Alvaro mengangkat kepalanya “hm?”

“napa lo, diam-diam bae”

“bukannya dia udah biasa diam, gak kaya lo banyak bacot” brayan memukul kepala daniel lagi membalas perbuatan Daniel padanya tadi

Alvaro memperbaiki cara duduknya menatap kedua temannya secara bergantian “bantuin gue cari tau tentang dia?” ucap alvaro memberlihatkan foto nata yang sengaa dia ambil diam-diam sata nata tidur

Keduanya menatap alvaro penuh tanya, alvaro biasanya akan cari tau sendiri apa yang dia mau tanpa campur tagan dari siapapun tapi kali ini tumen sekali dia meminta bantua mereka “kenapa al? ada masalah sama lo?” tanya Daniel yang langsung di angguk oleh brayan

“ngga” jawab alvaro singkat, 

“kalo ga ada salah ngapain lo cari tau tentang dia?” tanya brayan

Alvaro menyandarkan kepalanya di sofa, dia tersenyum tipis bahkan kedua temannya pun tidak dapat melihatnya “manis”jawab alvaro dengan mata terpenjam

“HAH?!” kaget keduanya

“lo masih suka manusia al Alhamdulillah terimakasih tuhan” ucap brayan sambil mengusap mukanya

Daniel memukul kepala brayan “lo budha bego”

“oh iya lupa hehe”

Brayan dan Daniel duduk di di samping alvaro “lo dapat foto dia dari mana? Sama ketemunya di mana” tanya Daniel

“gue yang fotoin”

Keduannya double syok “lo paparazi anak orang tidur?”

Alvaro hanya menjawab dengan mengangkat bahunya “gimana bisa lo ngambilnya?” tanyanya lagi

“Panjang ceritanya, cari tau tetang dia gue tunggu paling lambat nanti malam”
Brayan tersenyum akhirnya temannya ini masih suka dengan manusia meskipun cowo yang dia suka tidak apa-apa dari pada dia suka sama setan atau gondoruwo kan itu lebih parah.

Brayan merangkul Pundak alvaro “lo tenang aja al ini mah pekerjaan gue setiap hari, ga sampe satu hari bisa gue temuin data-data dia”

“thanks”

“yoi santai aja”

Benar kata brayan baru saja lewat empat jam percakapan mereka kini brayan sudah menemukan data lengkap dari nata

Brayan dan Daniel berjalan masuk ke apartementnya alvaro untuk memberika menjerahkan tugas yang sudah mereka selesaikan ke alvaro, sampainya di dalam brayan meletakan berkasnya di atas meja “nih udah lengkap itu”

Mata alvaro yang tadi fokus ke hpnya kini berahli ke berkas yang ada di atas meja dia mengambil berkas itu dan membacanya dengan detail selesai dia membaca al menatap kedua temannya “selama tinggal sama omnya dia di siksa atau ngga?” tanya alvaro

“menurut informasi yang gue dapat, dia emang gak terlalu di siksa cuman sering di suruh makan setelah mereka, dia juga sering kena marah dan di kurung meskipun kesalahan yang dia buat hanya hal sepeleh, dia bahkan pernah gak di kasih makan sama om dan tantenya karna beberapa kali coba kabur dari rumah, dia juga…”

AlnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang