alnata 20

964 49 2
                                    

bnyk typo

🌹

****

Nata keluar dari kelasnya berjalan menuju kantin Bersama gilang, riyan tidak ikut dia hanya menitip, baru saja mau melewati fakultas mereka, banyak orang sudah berdiri di depan papa informasi “jangan sampai foto gue di pajang di sana lagi” gumam nata

“cowo itu yang sering antar jemput nata bukan si din waktu itu kita liat mereka di parkiran itu loh?” bisik salah satu mahasiswa

“dari poster tubuh si iya, anjirr gue pikir teman atau kakaknya ehh ternyata sumber duitnya”

“gacorr parah si nata, mana dia juga cowo, agak lain”

“udah jadi simpanan berapa orang dia”

Nata menarik nafasnya pelan, gilang berjalan masuk di kerumuhan itu “ada ape nih? Antri sembako ka?” Tanya gilang bersusaha masuk

Sampainya di depan papa informasi mata dgilang melebar “lah, siapa lagi yang pajang ini?”

Tidak ada yang menjawab pertannyaan gilang, semua orang sibuk berbisik-bisik, nata dengan cepeat merobek fotonya yang sudah dua kali terpajang di sana kali ini fotonya berada di gendongan alvaro saat mereka ballik malam natal itu, dan di foto itu hanya muka dia yang terlihat jelas sedanngkan muka alvaro tidak.

Tawa kecil terdegar dari kerumunan kevin, seorang mahasiswa yang dikenal suka mencari masalah, melangkah maju dengan ekspresi menyebalkan “berapa satu malam nat?” tanyanya mengejek, suaranya cukup keras hingga mengundang tawa beberapa orang di sekitarnya.

Mata menggempelkan tangannya. Menunduk malu

“yang jelas nggak mahal, udah sering di pakai juga masa mahal-mahal” sahut salah satu teman kevin di ikuti tawa yang lebih keras

Gilang yang sudah di ujung kesabarannya, langsung mencangketam kerah baju teman kevin “mulut lo di jaga anjing” ucapnya, nyaris menghantam tinjunya jika riyan tidak segera menahan

“gilang jangan, lo bikin masalah tamba besar” ujar riyan menarik gilang mundur, dia mengejar gilang dan nata.

kevin tertawa kecil “santai bro, atau lo juga udah tid…?” sebelum kevin melanjutkan ejekannya, riyan melangkah lebih dekat dengan tatapan tajam

“mau ngomong apa lo?!’ ucapnya dingin dengan nada pelan

Kevin langsung diam, ia mundur perlahan, sementara gilang memandangnya penuh amarah


~


Besokanya nata pergi ke kampus lebih awal karena ada tugas yang lain yang harus dia selesaikan. Dia duduk sendiri di taman kampus, mencoba menikmati udara pagi sambil menyelesaikan tugas di laptopnya.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Kevin dan teman-temannya mulai mendekat, mereka belum puas dengan drama sebelumnya.

“ehh duta kampus lagi sibuk apa nih? Cari klien baru?” ujar kevin saat berdiri di samping nata

Nata mendongak, menatap kevin dengan tajam “ngapain lo kesini?”

Kevin tertawa pelan “santai dong, gue Cuman nanya, btw jangan sok jual mahal ya, semua orang udah tau kalo lo udah jual diri di cowo itu.. opsss”

“mau gue jual diri sama siapa pun, itu urusan gue bukan urusan lo” balas nata antara marah dan frustasi

“dih dasar murahan nggak tahu malu, udah di omongin satu kampus juga masih aja mau kuliah di sini, kalau gue jadi lo mending pindah aja, atau om-om lo belum bisa bayar?” ujar salah satu teman kevin

AlnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang