alnata 9

35 10 0
                                    

bnyk typo

🌹

****
Alvaro masuk kedalam rumahnya dia berjalan masuk ke dalam kamar orang tuanya mencari mereka tapi tidak dia temukan, al keluar dari kamar berjalan menujuh dapur, di Lorong yang sunyi Langkah Sepatu alvaro terdengan jelas wajahnya tetap datar, tanpa eksresi.

Ketika tiba di dapur, suasa mendadak hening. Beberapa maid yang sedang bekerja langsung menunduk, menghindari tatapan tuan muda yang dikenal dingin itu, alvaro memang jarang pulang tapi sekali dia pulang semunya takut membuat beberapa maid ingin dia pergi saja jangan lagi pulang.

“dimana tuan besar dan Nyonya?” tanyanya singkat, suara rendah tapi tegas, seperti menuntut jawaban segera.

“maaf tuan muda. Kami tidak tau. Mungkin paman kepala pelayan yang tau keberadaan tuan besar dan Nyonya” jawab salah satu maid dengan hati-hati

Alvaro menatap maid tersebut sejenak, cukup lama hingga membuat maid itu tambah takut. Akhirnya, alvaro berbalik tanpa sepatah kata, melanjutkan pencariaanya. Suasana dapur Kembali riuh, tapi dengan bisik-bisik pelan

“kenapa dia terlihat marah?” bisik seorang maid

“dia tidak marah” jawab yang lain “tuan muda memang seperti itu… tapi tetap saja menakutkan”

Di aula utama yang megah, Langkah kakinya mantap menuju ruang kerja kepala pelayan. Tanpa mengetuk, dia mendorong pintu itu dengan ringan.

Kepala pelayan yang sedang memeriksa jadwal harian tersentak kaget
“t-tuan muda, anda pulang?’ kepala pelayan buru-buru berdiri dan masuk membungkuk, suaranya terdengar ragu

Alvaro tidak menjawab, hanya melangkah masuk dan menatap pria tua itu “dimana tuan besar dan Nyonya?” tanyanya singkat suaranya tetap datar

Kepala pelayan itu menelan luda sebelum menjawab “mereka baru saja keluar, tuan muda, katanya hanya sebentar untuk urusan di luar”

Alvaro mendengus kecil, wajahnya tetap tak terbaca “aku pulang karena ada yang harus dibicarakan dengan mereka. Tidak ada yang tau kemana mereka pergi?”

“maaf, tuan muda. Mereka tidak menyebutkan tempatnya hanya mengatakan akan Kembali sebelum sore” jawab kepala pelayan dengan hati-hati, matanya sesekali melirik ke arah alvaro 

“hm” alvaro mengahlikan pandangannya, menatap keluar jendela sejenak. “katakan pada mereka aku menunggu di ruang kerja papa”

Tanpa menunggu jawaban, dia berbalik dan keluar, meninggalkan kepala pelayan yang hanya menghelah nafasnya pelan. Para maid yang mengintip dari Lorong langsung mundur, berusaha tidak terlihat oleh tuan muda yang selalu dingin itu.

Senja mulai turun saat tuan besar dan Nyonya tiba di rumah. Alvaro, yang jarang pulang, sudah menunggu di ruangan kerja dengan ekspresi tenang.
Papanya masuk terlebih dahulu menatap putranya dengan pandangan datar. “kamu pulang juga” katanya sambil duduk di kursinya

“iya” jawab alvaro singkat

Mamanya menyusul masuk dengan Langkah cepat, wajahnya langsung ceria “alvaro! Kamu pulang! mama kangen bangat sama kamu”

Alvaro tersenyum tipis, sedikit melunak. “mama”

“kenapa nggak kasih kabar dulu mama sampai kaget lihat mobil kamu di depan. Eh kamu udah makan belum? Jangan cuman sibuk kerja, nak” katanya sambil duduk di samping alvaro, nada suaranya penuh perhatian

Arsenio menghelah nafasnya, memotong “ruka, beri dia waktu untuk berbicara”

“oh, iya, iya” sahut ruka meski tetap tersenyum lebar “jad, ada apa nak?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang