bnyk typo
🌹
****
Nata dan Alvaro pergi menjenguk Kevin. Sampainya di sana mereka melihat devin yang sedang duduk di luar ruang inap kevin "Gimana keadaan dia?" tanya Alvaro.Devin berdiri dari duduknya dan menjawab, "Tidak terlalu parah, Pak. Hanya pergelangan tangannya yang patah."
Alvaro mengangguk pelan "Tunggu di sini, gue masuk dulu," ucap Alvaro kepada Nata.
"Ikut, Al"
"Tunggu di sini bentar. Gue mau ngomong empat mata sama Kevin dulu. Nanti gue panggil masuk," ujar alvaro
"Jangan pukul dia lagi, Al," ujar Nata, menahan tangan Alvaro saat dia hendak masuk.
"Nggak," jawab Alvaro singkat.
"Masih hidup lo?" tanya Alvaro saat masuk ke ruangan. Kevin, yang sedang berbaring, menatap Alvaro dengan takut. Dia berusaha bangun dari tidurnya untuk duduk, namun meringis kesakitan.
Alvaro melihat itu hanya tersenyum tipis, lalu mendekat. "Lo juga kan yang tempel foto gue sama Nata?" tanyanya to the point.
"Gue disuruh sama bokap lo, Var. Kalau nggak, gue juga nggak bakal ngurusin hidup lo sama Nata," jawab Kevin dengan suara ketakutan.
"Udah dikasih tahu sama bokap gue kan, apa konsekuensinya kalau ganggu ketenangan gue?" ucap Alvaro, suaranya dingin.
"Var, gue minta maaf. Gue cuma ngejalanin apa yang dia suruh. Nyawa perusahaan bokap gue ada di tangan bokap lo. Kalau nggak, gue juga nggak bakal mau ngelakuin ini," Kevin mencoba menjelaskan.
"Bukan urusan gue, anjing," Alvaro berkata sambil menarik kerah baju Kevin.
"Var, ampun, Var. Gue masih di RS dan lo masih mau pukul gue? Setidaknya tunggu gue sembuh dulu," ujar Kevin dengan nada memohon.
"Jangan sampai Nata tau kalau lo disuruh sama bokap gue," ancam Alvaro.
"Nggak bakal gue kasih tahu, sumpah. Lepas dulu," Kevin mengangkat tangannya, menyerah.
Sementara itu, di luar ruang perawatan, nata duduk dengan devin yang tidak beda jauh dengan alvaro, hanya diam dengan tatapan dingin mereka, tapi devin lebih seram sih menurut nata. "Kak, kok Alvaro lama di dalam? Apa gue masuk aja?" tanya Nata gelisah.
"Tunggu sebentar, Nata," jawab Devin tenang.
"Lama, Kak. Gue takut Kevin udah dibunuh sama Al di dalam," Nata langsung membuka pintu tanpa menunggu jawaban Devin.
Saat nata masuk ke dalam ruang inap."Alvaro," panggil Nata
Alvaro langsung melepaskan genggaman tangannya dari kerah baju Kevin dan melirik ke arah Nata.
Nata berjalan mendekat ke arah Kevin yang masih duduk dengan wajah cemas. "Gimana keadaan lo?" tanya Nata.
"Udah mendingan, Maafin gue, Nat, dan makasih. Kalau nggak ada lo kemarin, mungkin gue udah mati dipukul sama Alvaro," ujar Kevin dengan suara pelan, penuh rasa bersalah.
Nata melipat tangannya di dada, menatap Kevin dingin. "Bagus kalau lo mati biar cowok kayak lo nggak ada lagi di dunia.
Kevin hanya menunduk tanpa berani membalas," Ayo, Al. Gue mau pulang," ujar Nata sambil menarik tangan Alvaro, Tanpa berkata apa-apa, Alvaro mengikuti Nata keluar dari ruangan.
Sesampainya di apartemen, Nata duduk santai di tempat tidur sambil menonton TV, sementara Alvaro, seperti biasa, tenggelam dalam pekerjaannya di depan laptop.
"Al," panggil Nata, tapi tidak ada respons dari Alvaro.
"Alvaro!" panggil Nata lebih keras.
Alvaro tersentak, menoleh dengan ekspresi bingung. "Kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Alnata
General FictionAlvaro yang dingin pada semua orang di temukan dengan nata yang mampu merubah dirinya, dimana mereka berdua bertemu di suatu club malam. LAPAK BXB HOMOPOBIC MINGGIR❗ **** cerita fiksi bnyk typo