alnata 26

796 49 2
                                    

bnyk typo

🌹

****
Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka tiba kembali di . Tanpa berlama-lama, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.

Nata dan Alvaro dijemput oleh Devin. Dalam perjalanan menuju apartemen, Nata terlihat sudah sangat lelah, sementara Alvaro hanya tersenyum melihatnya.

Setibanya di apartemen, Alvaro turun lebih dulu, lalu membukakan pintu mobil untuk Nata.

"Gendong," pinta Nata dengan suara manja.

Alvaro terkekeh sebelum akhirnya menggendong Nata dengan mudah. "Nanti malam datang ke sini, ada yang mau saya bahas," ucapnya pada Devin.

"Baik, Pak," jawab Devin sebelum pergi.

Alvaro membawa Nata masuk ke dalam apartemen dan membaringkannya di atas kasur. "Capek?" tanyanya sambil duduk di tepi tempat tidur.

"Bangettttt! Emang kamu nggak?" balas Nata sambil menatapnya.

"Lumayan," jawab Alvaro santai.

Nata tersenyum lelah. "Makasih, Al. Udah ngajak aku jalan-jalan. Seru banget! Teman-teman kamu asik semua. Riyan juga sekarang udah nggak sinis sama aku. Aku senang"

Alvaro menatapnya lembut. "Syukur kalau kamu senang."

Saat melihat Nata mulai terlelap, Alvaro menepuk pelan kepalanya. "Mandi dulu baru tidur."

Nata merengek. "Capek, Al. Mau langsung tidur aja."

"Kalau nggak mandi, nanti kamu gak nyaman tidurnya," bujuk Alvaro.

Nata membuka matanya sedikit dan tersenyum jahil. "Ya udah, ayo mandi bareng."

Alvaro mengernyit. "Sayang?"

"Apa? Nggak mau?" tanya Nata, menantang.

Alvaro tertawa kecil. "Bukan nggak mau, tapi kamu lagi capek. Mandi sendiri aja, ya?"

Nata menggeleng. "Ish, mandi bareng biar cepat! Habis mandi aku mau tidur sambil peluk kamu."

Alvaro menghela napas. "Nata, kalau mandi bareng malah jadi lama."

Nata cemberut. "Nggak akan lama! Justru kalau mandi sendiri malah kelamaan"

Alvaro menyerah dia selalu kalah dengan wajah cemberut nata. "Oke…"
Nata tersenyum puas sebelum menarik tangan Alvaro menuju kamar mandi.























~































Alvaro membuka matanya saat mendengar suara ponselnya berdering. Dengan sedikit malas, ia meraih ponselnya dan melihat panggilan masuk dari papanya.

"Halo, Pah?" ucap Alvaro, suaranya masih sedikit mengantuk.

Ia mendengarkan sebentar sebelum menjawab, "Hmm, nanti aku ke sana."
Setelah beberapa detik, ia menutup panggilan. "Oke."

Dari sampingnya, Nata menggeliat pelan, masih setengah sadar. "Papa kamu?" tanyanya dengan suara lemah.

"Iya. Kamu tidur aja, nanti maid datang buat masak makan malam. Kamu nggak usah masak, masih capek. Aku nggak mau dengar bantahan." Alvaro menatap Nata dengan tegas saat melihatnya ingin membantah.

Nata mengangguk pelan "Iya, iya, nggak masak. Hati-hati, ya. Kalau ada apa-apa, kasih tahu aku."

Sebenarnya, Nata merasa khawatir. Ia takut kalau papa Alvaro akan marah karena Alvaro meninggalkan pekerjaan demi liburan. Ia ingin bertanya, tapi memutuskan untuk menunggu sampai Alvaro kembali dari rumah orang tuanya.

AlnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang