alnata 7

71 11 0
                                    

bnyk typo

🌹

****

Belum juga mmenginjakkan kaki keluar kampus nata sudah mendapatkan pesan dari alvaro, alvaro menyuruhnya pergi ke parkiran karena sudah ada dia di sana, nata gilang dan riyan beralan menujuh ke parkiran.

Gilang menahan tangan nata karena nata berjalan meelewati mobil mereka “mobilnya di sini nat”

“kalian masuk aja dulu, teman gue ada di mobil sebelah” ujar nata

Gilang menoleh ke mobil yang ada di sebelah mereka “gue ikut”

Nata hanya mengangguk kepalanya lalu berjalan ke mobil alvaro, sampai di sana nata mengetuk kaca mobil alvaro, alvaro yang berada di dalam langsung menurunkan kaca mobiilnya “masuk” suruh alvaro

Nata melirik riyan dan gilang yang ada di sampingnya lalu Kembali menghadap ke alvaro “mau ngapain al? gue mau langsung balik” ujar nata

Alvaro berpindah tempat duduk dia mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil melihat ada dua teman nata “nata sama gue dulu nanti malam gue bawa balik”

Gilang menarik lengan nata agar menjauh dari mobil itu “ngga nata gak di kasih izin keluar kalau gak ada gue atau riyan”

“gilang lo sama riyan ke mobil aja dulu nanti gue nyusul” suruh nata

Riyan menatap alvaro begitu lama, sejak alvro membuka kaca mobilnya riyan sudah menatap alvaro tanpa mengahlikan pandanganya, “yan kalian masuk dulu gapapa kan?” tanya nata menyadarkan riyan dari lamuannya

“ayo lang” ajak riyan memegang tangan gilang

“cepat jangan lama-lama” ujar gilang lalu dia dan rian pergi masuk mobil sebelah di samping mereka 

Alvaro mengeser lagi badannya saat nata masuk ke dalam mobil “udah makan?” tanya alvaro

Nata menatap alvaro dengan bingun apa yang terjadi dengan lelaki di depannya ini kenapa dia terlihat aneh sejak tadi mereka telponan “udah tadi”

Mendengar nata sudah habis makan alvaro hanya mengangguk kepalanya tapi tatapannya selalu mengarah pada dua mata cantik nata, dia memegang satu pipi nata “foto yang tadi lo upload itu foto kapan?” tanya alvaro lagi karena yang dia lihat sekarang mata nata sudah tidak bengkak

Nata melepaskan tangan alvaro yang memegang pipinya, nata sempat gugup tapi dia takut kalau alvaro menjailinya seperti waktu itu “f-foto dua hari lalu” nata berusaha agar tidak terlihat gugup tapi tatapan alvaro terlalu dalam jafi membuatnya tetap gugup.

“siapa yang buat lo nangis?” tanya al lagi

“gak ada yang buat nangis var kan tadi udah gue bilang kalau itu efek” jawab nata berusaha membuang pandangannya agar tidak menatap alvaro

“kalau ada yang bikin lo nangis atau sakit hati kasih tau gue”

Nata membeo lelaki di depannya ini terlihat sangat berbeda dengan lelaki yang dia temui satu minggu lalu “lo kembarnya alvaro yah?”

Alvaro terkekeh mendengar pertanyaan aneh dari nata “gue anak Tunggal”

Nata mengangguk kelapa sambil memegang dahi alvaro “gak panas, suhunya aman, terus lo kejedot pintu atau gimana var aneh bangat kelakukan lo dari tadi”

Gemes dengan pertanyaan nata alvaro mencubit pipi nata “lucu”

“hah? Apa? Lo muji gue?”

Bukannya menjawab pertanyaan nata, alvaro malah memakai sabuk pengamannya dan memasangkan punya nata juga “ikut gue sebentar”

AlnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang