Up! 🙏
_-_
Setelah memakan waktu lumayan lama, akhirnya dia kembali. Sekuat tenaga Kazey menahan suara sesenggukan namun naluri seorang ibu tidak akan pernah salah. Apalagi mendengar suara putrinya yang terdengar bergetar dan tersendat.
Mungkin terdengar klise, tapi sekarang Kazey bingung harus berbohong perihal apa untuk menutupi kejadian tadi.
"Aku kejedot pintu mamiii, sakit," adunya dengan mata berkaca-kaca. Setidaknya dia tidak bilang habis salah orang yang dikira itu mantannya.
"Ya ampun, kok bisa nak? Sebelah mana, sini mami lihat."
Melihat putrinya menggeser kursi lebih dekat, wanita dengan wajah orientalnya itu segera mengusap-usap kepala Kazey yang bersandar pada dadanya.
Apalagi suara tangisnya semakin kencang seakan tidak memperdulikan sekitar.
"Mau pulang mami," ucapnya setelah meredakan tangisan. "Aku pulang sendiri aja, mami mau nungguin papi ya?"
"Loh jangan, eh itu papi." Seketika Kazey menoleh, dia bahkan tak membenahi pipinya yang basah karena air mata.
"Pi, kakak kejedot pintu tadi," ucap maminya langsung.
"Waduh, benjol nggak?" Sebetulnya om Hendry tidak terkejut dengan tingkah anak bontotnya yang sangat ajaib apalagi setelah mendengar Khagan yang menceritakan segala tingkah putrinya padanya.
Yang menjadi pertanyaan di benak om Hendry, kenapa Khagan bisa sesabar itu menghandle si bontot bersamaan dengan tugas skripsinya waktu itu.
"Kenapa sampai kejedot eum?" Om Hendry mengusap sisi kepala Kazey yang katanya sakit, padahal hatinya yang sakit. Bukan kepala.
"Kakak ketemu cogan terus kejedot ya? Gara-gara salfok?" Sebetulnya pria itu hanya bergurau.
Dengan ekspresinya yang masih prengat-prengut, Kazey menjawab, "iya papi."
Setidaknya dia berkata jujur kali ini.
Waktu berlalu, Kazey mempersiapkan diri sebelum kembali menginjakkan kakinya di kampus dengan wajah yang baru. Dia juga menunggu ekspresi teman-temannya bahwa kini sosok Aruna telah berganti menjadi Kazey.
"Papi, aku mau berangkat sendiri, terus pulangnya juga sendiri. Nggak mau dianter ya kaya anak sd." Dia membuka suara setelah sarapannya habis tak bersisa.
"Nggih cah ayu," balas om Hendry.
*Iya, anak cantik
Kazey malah mendengus kesal. "Papi suka banget ngomong pakai bahasa planet lain. Aku ini manusia papi, bukan alien."
Om Hendry tidak menghiraukan, dia menikmati teh camomile dengan hikmat.
"O iya, kakak nanti dapet hadiah loh dari kak Arslan," Ucap mami tepat setelah Kazey mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend From Isekai [REVISI]
Random🚧🚧 WARNING!!! 🚧🚧 🚨Lebay and bucin area🚨 🚨Bahasa tidak baku🚨 ***** "Anjrit lo siapa?" Dia terbengong melihat paketnya yang baru saja sampai. Skincare? Make up? Kalian salah. Bukan produk kecantikan ataupun aksesoris khas perempuan yang ar...