3.9

26 6 8
                                    

Up! 🥀

Up! 🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_

Begitu sampai di depan klub, Kazey sudah merasa gugup. Suasana yang ramai, musik yang keras, dan cahaya lampu neon membuatnya sedikit kewalahan. Apalagi ditambah tangannya terasa dingin dan berkeringat. Dia hanya takut ketahuan, itu saja.

Sementara Silly tampak santai, berjalan ke dalam klub dengan percaya diri. Kazey agak tertinggal, merasa sedikit canggung dan tidak tahu harus berbuat apa. Silly segera menyadari hal itu dan mengajak Kazey ke bar untuk memesan minuman, berharap itu akan membuat cewe merasa lebih rileks.

"Nggak usah aneh-aneh jir, besok kita ada kelas!"

"Non alkohol kok, sumpah." Silly langsung memberikan testimoni. Dia meminum dulu dan memberikan ekspresi yang meyakinkan.

"Puas-puasin minum, habis itu kita geol-geol di sana." Tunjuknya pada lantai dansa.

"Kalau ada yang grepe gimana?"

"Palingan gue grepe lo," gurau Silly.

"Bangke!" Demi jaga image, Kazey urung menggaplok Silly. Dia misuh-misuh sendiri saja.

"Lagian kalau lo kena grepe, paling cowo nakal itu langsung diseret ke ring sama mantan lo."

Kazey pura-pura nggak dengar saja. Lagi-lagi bawa mantan. Nggak asik, merusak suasana.

"Lo kenapa putus sih? Balikan aja sono." Silly sebenarnya merasa geli sekali dengan hubungan mereka ini. Lagian kenapa juga Khagan mau meladeni putusnya.

"Ogah." Ucapnya tegas.

"Dih, masih cinta kan lo?"

Kazey berdecak sebal, "Lo tau sil? Nih gue jujur ya, gue itu terima dia karena kasihan, bukan karena gue suka. Lagian bukan tipe gue."

Belagu sekali manusia tolol satu ini. Emang dia bisa apa tanpa Khagan, masak mie saja tidak becus. Sepertinya Kazey lupa, siapa yang membuat dia bisa terlepas dari jeratan Noah.

Mata Silly tak terlepas dari Kazey, saking syoknya dia. Padahal dia tidak mengajarkan ini kepada bestod tololnya ini, lantas belajar dari siapa?

"Coba ngomong sekali lagi? Bener-bener gila ya lo, cowo se-effort itu Lo bilang bukan tipe lo? Terus Lo maunya yang kaya gimana? Preman? Apa si Noah itu?" Nada bicara Silly sangat pedas, setidaknya cukup menampar Kazey yang menyebalkan.

"Sil gue tuh bosen, lo pikir cowo soft kaya dia nggak bikin jenuh? Mana dikit-dikit minta maaf, padahal gue yang salah tapi dia yang minta maaf. Dia nggak tegas sama gue, nggak ada rasa adrenalinnya!"

Silly sampai angkat tangan kalau seperti ini. Mungkin kebanyakan nonton film indosira yang tidak bermutu.

"Setres." Bahkan Silly hanya bisa mengatakan satu kata saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang