Khawatir

318 47 10
                                    

"Sayang aku baru sampai bandara."

"Tuhkannn flight kamu ternyata cuma beda berapa hari doang sama aku, dasar!"

"Yaudah aku buru-buru banget ini belum check in, manager unnie udah bawelin karna takut aku ketinggalan pesawat.

"Safe flight bby."

Setelah membaca pesan dari Tzuyu, Sana langsung memasukkan ponselnya ke tas.

Dia cukup kelimpungan karena gak ada manager unnie yang membantu mengurus barangnya saat check in.

"Maaf jaket anda tolong juga ditaruh di tray."

Sana merutuki dirinya sendiri, padahal barang lainnya udah aman dia lepasin satu-satu tadi.

"Maaf."

"Sialan malu-maluin banget kayak baru pertama kali naik pesawat aja sih lo San!"

Setelah mengambil dan memakai kembali barang-barangnya, Sana langsung mempercepat langkahnya karena waktu yang dia punya gak banyak.

*

"Aku udah di mobil yaa sayang sama manager unnie, tapi nanti mau mampir ke rumah Jeong dulu."

"Ngapain? Kamu kenapa gak istirahat?"

"Sebentar doang sayang, dia ngajakin aku cobain dessert bikinan dia sama Papanya."

"Pasti Seungyeon unnie yang bujuk dia buat nyuruh kamu dateng."

"Kayaknya sih begitu, kamu lagi apa Tzu?"

"Main ke caffe Mama sayang."

"Udah ada rencana mau pergi liburan?"

"Belum, Papa masih sibuk banget soalnya."

Asik bertukar pesan dengan Tzuyu, tanpa Sana sadari ternyata mobil yang dia tumpangi sudah berhenti di depan rumah Jeongyeon.

"Nanti perlu aku jemput atau gimana San?"

"Aku hubungi nanti ya unnie, aku titip barang-barangku ya. Terimakasih."

Setelah melihat Sana masuk ke rumah Jeong, manager unnie menghela nafasnya, dia udah kebal banget sama Sana yang sukanya kelayapan setiap baru landing.

"Bisa kena semprot dari Tzuyu lagi ini mah kalo Sana sampe balik malem."

"Sana channnn."

"Aaaa unnieeee. Lama banget kita gak ketemu."

"Iyaa, jujur aja aku kangen banget sama adik manis dan lembut di rumah ini."

Merasa tersindir, Jeongyeon dengan sengaja menginjak kaki kakaknya dan mendorongnya pelan.

"Lo udah bilang Tzuyu kalo mau mampir kan?"

"Udah lahh, santai aja kali. Dia tuh gak posesif, gak strict."

"Wahh cincinnya bagus banget! Dari graff kah San?" tanya Seungyeon berusaha mengambil alih Sana dari adiknya yang menyebalkan itu.

"Ini dari Tzuyu unnie, cantik kan?"

Sana membiarkan Seungyeon memegang tangannya untuk melihat lebih dekat cincin itu. "Pasti mahal banget." gumam Jeong yang ternyata ikut-ikutan penasaran.

I Just Wanna Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang