Strategy: Fansign

282 41 0
                                    

"Adil ya San fan service nya."

Sana baru aja masuk ke ruang ganti tapi Nayeon langsung menyindirnya.

"Ka Sana udah pinter jaga perasaan pacarnya sekarang." Chaeng ikutan godain Sana.

Momo ikut menimpali "Iyaa sih walaupun masih nguler, tapi kali ini tetep inget Tzuyu. Keren lo San, gak biasanya begini."

"Ah iyaa!" Jeong tiba-tiba teringat sesuatu. "Manaan Tzuyu juga lagi kelitan agak posesif, gue mau megang Sana aja ditepis sama dia. Malah gue jadi megang tangan dia."

"Udah dongg... kalian giliran Sana Tzuyu lagi lengket malah digodain mulu." Jihyo membela Sana karena takut perempuan itu moodnya berubah jadi jelek.

Sana sendiri gak mau ambil pusing, karna dia udah obrolin tentang hal ini berdua Tzuyu sebelumnya. (Chapter first snow)

"Sana, kok malah disini? Katanya mau foto-foto?" Tzuyu yang dari tadi muter-muter nyariin Sana akhirnya menemukan kalo pacarnya lagi santai di ruang ganti.

"Oiya lupa, ayoo yang."

Melihat kepergian Satzu, Momo kembali memulai pergibahan.

"Gue gak biasa liat Sana begituu, apa ya yang bikin Sana jadi begitu?"

"Abis dapet jatah kali, makanya lagi nempel banget mereka." Seperti biasa, jawaban Jeong yang asbun membuatnya di pukul oleh Jihyo dan Nayeon.

"Emang nempelnya kalo abis dapet jatah doang? Mereka kan semenjak abis berantem besar itu emang jadi kayak perangko gak sih? Lo pada ngerasa gak sih?"

Semuanya mengangguk setuju dengan Jihyo,

"Iya juga yaa, mereka juga sering curi-curi pandang juga."

"Untung Tzuyu sesabar itu ya sama Sana, kayak udah kebal banget dia sama pacarnya yang suka nguler."

Jihyo menghela nafasnya dengan kasar, dia tau perbincangan tentang Sana dan Tzuyu gak akan selesai dengan cepat. "Yaa jelaslah, Tzuyu lulusan psikolog. Mungkin dia anggep Sana juga pasiennya, jadi dia rela ngerawat Sana seumur hidup."

"Tuhh sekarang siapa yang asbun? Bisa-bisanya Sana dibilang pasien." Jeong kali ini berusaha menahan tawanya, Jihyo juga asbun tapi orang-orang gak ada yang memukulnya.

Chaeng dengan sisa tawanya berusaha untuk tetap waras. "Tau ih ka Ji, ini kalo ka Sana denger apa gak langsung dicekek lo."

"Serem, yang ada langsung di cium gak sih bibirnya." Nayeon ikut menimpali.

"Itu mah ke lo gak sih Nay."

"Diem lo Jeong! Gak ada ya yang nyuruh kamu ngomong."

Semuanya kembali tertawa, perdebatan Nayeon dan Jeong memang sering membuat mereka semua terhibur.

"Gaiss kopi datang!"

Mina dan Dahyun datang membawa banyak sekali belanjaan.

"Cemilan titipan aku ada?"

"Gak ada sayang, gantinya aku beliin kamu odeng pedes 5 tusuk."

Mata Momo berbinar-binar setelah Dahyun memberinya 1 cup besar berisi odeng.

"Gumawo honey."

Jihyo yang baru sadar kalo dirinya diantara para couple langsung mendadak muak. "Cih, berasa jomblo gue disini. Keluar ah gue, makasih Minari traktirannya."

"Lohh ka Ji? Chaeng juga merasa jomblooo, tunggu dong. Makasih kopinya ka Mina."

Mina tersenyum getir, padahal tadi sikap Chaeng berbeda dari biasanya. Ternyata sekarang kembali menjaga jarak.

I Just Wanna Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang