Strategy

484 59 13
                                    

Brak!!

Pintu tertutup dengan keras karena dibanting oleh seseorang.

"Santai sayang."

"Gak bisa!"

Sana terus menarik ujung baju Tzuyu sampai ke ruang tamu.

"Astaga kenapa buru-buru sih yang?"

Tzuyu terkejut bukan main karena Sana tiba-tiba mendorongnya ke sofa, perempuan itu langsung duduk di paha Tzuyu dengan seringai nakalnya.

"Pelan-pelan dong yang."

Lagi, Sana gak dengerin perkataan Tzuyu sama sekali. Dia langsung melumat bibir Tzuyu dengan ganas.

Tzuyu yang posisinya setengah tiduran dan ada Sana di atasnya udah gak bisa berkutik, dia biarin pacarnya itu memakan bibirnya.

"Arghh ayang!" pekik Tzuyu kesakitan.

Sana tersenyum puas, dia mengusap bibir Tzuyu dengan ibu jarinya.

"Udah daritadi aku bawaannya pengen cium bibir kamu."

"Pantes segala bilang warna lipstik aku bagus."

"Itu sebenernya aku pengen bawa kabur kamu dari live streaming itu, aku pengen banget cium kamu."

"Yakin cuma mau ciuman?" goda Tzuyu.

Kali ini dia yang ambil alih, Sana yang masih terduduk di pahanya langsung diangkat Tzuyu ke kamar seperti koala yang menggendong anaknya.

Sana tersenyum senang, dia suka Tzuyu yang seperti ini. Keren, cantik, seksi, dan gentle.

"Kita pindah ke kamar ya biar lebih leluasa."

*

Tzuyu baru aja bangun dan mendapati dirinya hanya sendiri di kasur. Dia senggang, tapi sepertinya Sana sedang ada jadwal individu hari ini.

Kegiatan yang sangat padat membuat Twice belum memiliki waktu untuk hangout full member.

"Mian sayang, aku janji lain waktu nemenin kamu makan di luar ya. "

"Aku berangkat yang."

"Jangan tunggu aku, kayaknya aku pulang malam."

"I love you cantik."

"Muah muahhh😗"

Tzuyu membaca pesan dari Sana dengan perasaan kecewa, karena pacarnya itu pagi-pagi sekali sudah pergi meninggalkannya sendirian.

"P."

"Siapa yang senggang?"

"Temenin makan yuk!"

Beberapa menit berlalu belum juga ada yang membalas pesannya di grup.

"Gue bayarin."

Setelah pesan itu terkirim langsung terlihat Momo sedang mengetik.

"Ah gue ada jadwal ke agensi, nanti malem aja kek Tzu :(" balas Momo.

Tzuyu tersenyum miring, dia udah duga kalo Momo pasti langsung muncul.

"Gue belum sarapan ka, ini mau sekalian makan siang."

"Ah kesempatan emas guee ilanggg." balas Momo lagi.

"@ Dahyunkim sayang temenin Tzuyu makan dong, biar aku bisa titip dibungkusin."

"Gokil lo Mo, ada aja idenya." balas Nayeon.

"Bukan Momo kalo gak ada akal soal makanan gratis." Mina ikut nimbrung.

"Ish ini seriusan gak ada yang bisa nemenin gue? :("
Tzuyu masih mencoba mencari orang yang bisa menemaninya makan di luar.

"Maaf ya sayangnya unnie, aku lagi di agensi." - Nayeon.

"Siapa yang lo panggil sayang?!" Sana membalas pesan Nayeon secepat kilat.

Tzuyu yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, dia males ngeladenin grup kalo isinya udah ribut antara Sana dan Nayeon.

"Ayo Tzu, gue juga butuh cuci mata nih." balas Dahyun.

Bagaikan mendapat harta karun, mata Tzuyu berbinar penuh haru. Walaupun dia tau Dahyun pasti dipaksa oleh pacarnya.

"Ah akhirnya ada yang berbaik hati mau nemenin gue."

"Biarin aja kalian unnie-unnie jahat gak akan Chewy baikin."

Dua balasan terakhir Tzuyu membuat grup kembali ramai, semua unnienya langsung mengetik, mereka langsung membujuk Tzuyu dengan segala macam cara. Bahkan Chaeng ikut membujuknya.

Tzuyu tertawa membaca balasan mereka yang sekarang saling menyalahkan satu sama lain.

"Sukurin, siapa suruh gak manjain maknae imut kayak gue."

*

Disinilah Dahyun dan Tzuyu sekarang, mereka makan di salah satu restoran hotpot, walaupun jadinya agak sore tapi mereka tetap jadi makan bersama di luar.

"Ka Sana kemana emang?"

"Ada jadwal individu mendadak, kayaknya tanda tangan kontrak brand atau entah deh ngapain."

"Sampe malem?"

"Iya dia bilang sih gitu."

"Lo harus sering perhatiin dia Tzu, dari kita semua tuh yang paling banyak jadwal individu kan ka Sana. Ka Momo bilang ke gue kalo dia sebenernya khawatir tapi gengsi."

Tzuyu menghela nafas kasar, dia sebenernya kesal karena kesannya Dahyun malah menggurui dia soal Sana.

"Gue tau, tapi ya gimana ya... gue sendiri susah bedain dia pas capek sama enggak. Soalnya lo tau sendiri kan semakin dia capek malah semakin aktif."

Dahyun mengangguk setuju, walaupun akhir-akhir ini Sana seperti memberi batasan diantara mereka, tapi Dahyun masih suka memperhatikan Sana yang kelihatan gak ada capeknya.

"Seengaknya lo perhatiin aja, pastiin jangan lupa buat minum vitamin."

Tzuyu yang muak mau gak mau hanya berdehem untuk merespon Dahyun.

"Dia kira gue gak pernah care ke pacar sendiri kali ya? walaupun gue keliatan cuek gini, tapi yakali gue gak perhatian ke Sana." pikir Tzuyu.

Ada sedikit rasa kesal dan menyesal karena hari ini dia harus menghabiskan waktu makan bersama Dahyun.

I Just Wanna Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang