Pagi ini Tzuyu bersiap untuk kembali ke Korea, gak lupa Mama dan Papanya juga melanjutkan liburannya dan memilih keberangkatan yang sama dengan Tzuyu.
Entah kenapa tiba-tiba jadi ada media yang meliput, hal itulah yang membuat Papa dan Mama Chou terpaksa berjalan terpisah dari Tzuyu.
Setelah dirasa cukup aman, Tzuyu menghampiri kedua orang tuanya yang sekarang menyamar seperti warga biasa Taiwan.
"Ma, makan dulu yuk."
"Ayo, cari yang sepi aja tapi. Itu koper kamu biar dibawa bodyguard aja."
Mama Chou menggandeng Tzuyu menuju ke Premium Lounge.
"Kirain mau ke resto cepat saji."
"Sejak kapan Mama milih makan disitu? gak sehat tau Tzu."
"Itu koper yang Mama bawain isinya apa sih? banyak banget dehh, aku aja berangkat cuma bawa dua koper."
"Isinya oleh-oleh buat calon mantu Mama, sama koper lainnya ada oleh-oleh buat temen-temen kamu. Semua udah Mama tandain, awas ya kamu gak kasihin."
Tzuyu memutar bola matanya, dia paling males karena Mamanya selalu aja bawain dia oleh-oleh sampe beberapa koper buat dibagiin ke member.
*
Akhirnya Tzuyu sampai di apartnya dengan selamat, tunangannya yang cantik itu juga udah ada nyambut kepulangannya.
"Buat yang lain kenapa juga kamu buka sih yang? jangan diberantakin dong."
"Aku penasaran."
"Sama aja isinya sayang."
"Gak tuh, ada yang beda."
Tzuyu yang lagi ngerapihin barang bawaannya langsung berhenti bergerak. "Apa?"
"Gak deh sama aja, aku salah liat. Ternyata yang aku liat tadi barang kotor kamu."
"Gak jelas dasar, sini peluk aku dulu."
Sana nurut, dia dengan senang hati bergerak menuju pelukan Tzuyu.
"Katanya kangen, tapi aku pulang malah langsung sibuk bongkar koper isi oleh-oleh."
"Hehehe maaf ya aku lupa."
"Oiya maaf ya yang aku lupa bilang kamu, pas aku berangkat aku buru-buru ambil beberapa kacamata. Terus ternyata ada kebawa punya kamu yang Prada."
"Pantesan aku kayak gak asing liat kamu di bandara pake itu. Pasti ada aja deh orang yang sadar kalo itu kacamata punya aku."
"Ya jelas lah, orang yang sering pake Prada aja kamu, kamu BA nya juga."
Karena gemas, Tzuyu menyerbu pipi Sana dengan kecupan. "Aku gak pernah sebucin ini sama orang."
"Ya jelas gak pernah lah, aku aja pacar pertama kamu. Kamu kan gak ada mantan."
"Bener juga. Yudah nanti lagi ah yang, aku mau mandi dulu."
"Mandi bareng?" tanya Sana dengan mata berbinar-binar.
"Hmm yaudah. Mandi aja ya tapi, gak ada aneh-aneh."
"Iya sayang, ayo."
*
"Bayi gede."
Sana mengecup kepala Tzuyu. Sekarang perempuan itu udah tidur pulas dalam dekapannya, Tzuyu kecapean.
Ting!
Satu pesan masuk dari ponsel Sana.
"Miyeon?"
Ternyata Miyeon mengirimkan jadwal tayang acaranya. Sana yang gabut ditinggal Tzuyu tidur langsung menyalakan tv.
Dia mencari tayangan acara Miyeon dan memotretnya.
Sana mengirim foto itu ke Miyeon, sebagai bukti kalo dia langsung nonton.
"Thanks luv."
"Jangan lupa share di ig ya tag aku." balas Miyeon.
"Oke, nanti ya aku nonton dulu sampe abis." balasan Sana hanya diberi reaction berbentuk hati putih dari Miyeon.
"Waduh, kalo gue upload story nanti dia ngambek gimana?" Sana melirik Tzuyu yang masih tertidur pulas dengan posisi memeluk lengannya.
"Gakpapa lah ya, cuma bantu promosiin aja kok."
Sana lanjut nonton lagi, tapi bukan Sana namanya kalo nonton sesuatu gak heboh.
Ketawanya dia ternyata bikin Tzuyu terusik, samar-samar Tzuyu liat kalo yang dari tadi berisik itu cuma suara Sana.
"Ayangg, nonton sendiri kayak lagi nonton sama Chaeng sama Momo."
"Eh kok bangun?"
"Ya kamu berisik, sini tanggung jawab tidurin aku lagi."
Tanpa persetujuan Sana, Tzuyu menarik perempuan itu ke atasnya.
Dia langsung mencium bibir manis Sana dengan lembut.
Sana yang sekarang membalas ciuman itu malah membuat Tzuyu jadi terpancing.
"Sayang." panggil Tzuyu disela-sela ciuman mereka.
"Hmm?"
"Je te veux."
"Apa artinya?"
"I want you." ucap Tzuyu sambil merubah posisi menjadi diatas Sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/374208081-288-k464067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Be With You
FanfictionSana harus tahan menghadapi pacarnya yang cuek dan gak peka demi kebaikan Twice *Cerita ini up kalo ada momen di Twice yang pas